Wednesday, December 18, 2013

Gudang samping rumahku



Gudang samping rumahku

perkenalkan, saya panji, pendatang baru di web kisah-mister ini.
okelah.. saya rasa perkenalannya sudah cukup, maka langsung saja...

saya tinggal di sulsel. kurang lebih sejauh 25km dari kota palopo, diderah yang masih disebut sebagai desa. cerita ini berawal dari gudang, sekaligus tempat penjemuran gabah yang terletak disamping rumahku.

dahulu, kata orang tua didesaku berbagai macam penampakan sering terlihat disana. dan memang harus ku akui, peristiwa tersebut masih berlanjut sampai tahun 2012 lalu.

yang paling sering adalah penampakan 3 orang wanita berambut panjang(sejenis kuntilanak) berbaju merah, kuning, dan putih. jika orang yang melihat mereka beruntung, maka penampakan mereka tidaklah menyeramkan.

melainkan cantik jelita seperti bidadari.. tapi, kalau lagi sial, sebaliknya.... namun, tetap saja cantik atau tidak, mereka berhasil membuat lari tunggang langgang orang2 yang melihatnya..

pernah kejadian, waktu itu anak2 muda didesaku masih sering bermain bola dipenjemuran tersebut.. kalian tahukan, kalau anak2 desa bermain bola, maka ributnya bukan main. keterlaluannya lagi, biasa sehabis magrib, barulah mereka berhenti bemain. nah, inilah yang membuat marah penunggu gudang, dan mulai merasuki beberapa orang warga..

salah satunya adalah tetanggaku. waktu itu, dia sedang menapis beras bersama dengan metuanya. tiba2, dia berkata seperti ini..

(m=menantu, dan me=mertua)

m: " menna to jio mak?" (siapa iu disana mak?)

me: " umba ia?" (mana?)

m: "iti' jiong o..taubene, rapa' bang ke'de jo pangalloan." (itu disana.. perempuan, diam berdiri dipenjemuran.)

me: "ah tae' ra ia.. katiro tiro bang ko la'.."(ah.. tidak ada orang disana..)

setelah itu, tubuh si menantu tersentak, dan tiba2 kepalanya merunduk.

sang mertua bertanya apakah kau baik2 saja? tapi dijawab oleh amukan sang menantu.. mendengar suara ribut2, suaminya keluar.. dia berusaha menahan istrinya yang sedang mengamuk, namun usahanya sia2 belaka..

singkat cerita, orang2 kanpung sudah banyak berdatangan dan memegangnya,sehingga dia tidak bisa berkutik lagi.. di panggillah orang pintar (bukan dukun, juga bukan kiay. tapi orang yang sedikit banyaknya tahu soal yang begituan)

No comments:

Post a Comment