Hantu wanita ber wajah rata
Kejadianya sekitar pertengahan tahun 2005 dikampung halaman saya di Jogja, hanya saja bulan dan tanggalnya saya lupa, yang saya ingat waktu itu saya masih kelas 3 SMU, sekarang sih dah kerja. Langsung ke cerita ya…..
Pada sore hari kalau nggak salah sekitar jam 17.00-an,di daerah saya mati lampu sampe malam jam 10.00-an. Ketika menjelang magrib tiba-tiba saya merasakan udara panas, memang aneh bagi saya karena udara ini tidak seperti biasanya, Setelah sholat magrib saya keluar rumah untuk cari angin karena kegerahan.
Awalnya saya duduk-duduk diteras rumah tapi karena saya masih merasa panas dan kegerahan, akhirnya saya putuskan untuk turun ke halaman rumah yang banyak ditumbuhi tanaman hias dan beberapa pohon seperti pohon nangka, rambutan dan, mangga, kemudian saya tiduran dibawah pohon rambutan yang ada kursi panjangnya sambil mendengarkan musik pake walkman.
(Sekedar informasi samping kiri rumah saya ada gang kecil, samping kirinya gang ada rumah dan depan rumah ada pemakaman warga,).
abis magrib sampai habis isya saya masih tiduran di bawah pohon rambutan posisi miring menghadap ke arah makam. Beberapa waktu kemudian sekitar jam setengah delapan, dalam keadaan remang-remang muncul seorang anak perempuan
dari gang samping rumah dengan pakaian seperti daster warna putih rambut pendek, berjalan dari samping halaman saya yang lumayan luas kemudian berhenti didepan halaman yang tak jauh dari tempat saya tiduran tadi. Lalu anak itu berdiri membelakangi saya dan menghadap ke tempat pembuangan sampah yang ada didepan halaman, tuh anak dengan posisi ruku' (posisi orang sholat).
Awalnya saya cuek saja sambil tetap terus mendengarkan lagu yang ada di walkman, tapi lama-lama saya jadi penasaran juga, apalagi kalau di amati dari perawakan dan potongan rambutnya tuh anak bukan warga kampung saya.
Dalam hati, saya sempat berpikir tuh anak siapa dan ngapain malam-malam begini, ruku' di depan sampah sendirian diam lama banget. Kemudian saya bangun dan mengambil batu kecil yang ada dibawah kursi, lalu sambil duduk saya lemparkan batu tadi ke tempat sampah yang ada di depan anak itu, niat saya bukanya mengganggu tapi biar anak itu bergerak mendengar batu jatuh di depannya.
Eh ternyata dugaan saya salah, tuh anak tetap saja diam tak bergerak. Beberapa saat kemudian, masih dengan posisi ruku', tiba-tiba dengan santainya anak itu menoleh ke arah saya dengan wajahnya yang putih dan datar alias rata. Melihat pemandangan wajahnya yang seperti itu entah mengapa saya bukanya takut dan lari, tapi malah duduk bengong diam terpaku, parahnya lagi tanpa sadar saya berkata “oo.. setan to”.
Akhirnya saya dan anak itu saling berpandangan, tak berapa lama tiba-tiba anak itu jalan menghampiri saya. Disaat seperti itulah saya baru merasa ketakutan dan lari kebiri-birit naik ke teras rumah yang kebetulan teras rumah saya agak tinggi,
setelah diteras saya berusaha tenang, dan melihat anak itu lagi yang ternyata sudah dibawah pohon tempat saya tiduran tadi sambil jalan mondar mandir. kemudian anak itu jalan menuju ke arah saya lagi, saya pun kembali ketakutan lalu masuk rumah sambil banting pintu.
Disaat seperti itu ibu saya lagi duduk diruang tamu, lalu saya bilang ada setan di luar, ibu saya langsung ngecek keluar ternyata tidak ada siapa-siapa
No comments:
Post a Comment