Kos angker tanpa kamar 13
Kejadian - kejadian ini terjadi ketika aku masih kuliah di Malang, di kost yang aku tempati, kost tanpa nomor kamar 13!! tempat kost yang sukses membuatku berpindah kamar 5 kali dalam 6 tahun masa kuliahku di Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang hampir disertai ancaman DO T,T.
Nama dan alamat sebagian saya samarkan untuuk privasi. Pada setiap kamarnya ada kisah menarik yang aku alami. Yuk mari kita mulai mengunjungi mantan kamar per kamarku..
#1 Kamar No. 6
Kamar ini aku tempati pertama kalinya di Malang, ketika aku masih maba(mahasiswa baru). Karena mendapatkan tempat kost diwaktu awal penerimaan maba seperti ini sangat susah, ak terpaksa menuruti ajakan teman, Ipul namanya, untuk kost disini.
Menimbang, mengangkat, membopong, menggeser (fiuhh,capekkk) tempatnya dekat dengan fakultasku, bisa hanya 5 menit jalan, aku iyakan saja, lumayan lah, bisa ngirit bensin J.
Tinggal dua kamar yang tersisa, kamar nomor 06 di lantai dasar dan kamar nomor 15 di lantai satu yang akhirnya ditempati temanku Ipul, sedangkan yang lainnya sudah penuh dan terpesan.
Setelah aku lihat dalam kamarku, sebenarnya tidak terlalu buruk, lumayan lah untuk harga 800 ribu satu semester, 3x2,5 meter. Dengan disertai fasilitas standart kost :
kasur, lemari yang kalau tutup atas dibuka kebawah bisa dijadikan meja (kreatif apa ngirit ini Pak Kost,salutt), kursi, jam dinding beserta cicak di dindingnya, dan sebuah lukisan. Lukisan ini bisa dibilang serem.
Lha gimana gak serem, gambar surrealis, sesosok setengah badan berjas lengkap tanpa anggota badan, tanpa lengan, tanpa kepala!!dengan background hitam bergradasi menuju silver atau ke emasan. Untukku yang senang hal berbau seni, lumayan lah buat pajangan dan disandingkan dengan poster Kurt Cobain yang kucopot khusus dari kamar rumah (menghindari homesick niatnya :D ).
Nah, setelah kutata dan kubersihkan, kurasa cukup nyaman lah. Hanya lokasinya kamar ini yang kurang strategis. Bayangkan aja, sudah terletak di bawah dak tangga ke lantai satu, masih ditambah kamar ini di sampingnya kamar mandi.
Agak lembab??pasti. Mana samping kamar mandi, gimana coba kalau ada kecoak gak bawa GPS nyasar ketempatku, wiihhh, mana aku phobia kecoa!!gak tau dah karena apa aku bisa takut ama ni serangga yang matinya susah,
yang jelas bukan karena aku suka ndengerin lagunya Papa Roach XD. Nasib pikirku, mau bagaimana lagi, mau gak jadi terlanjur aku bayar penuh, sabar nunggu ada yang pindah atau di usir sama Pak Kost karena telat bayar :P .
Malam pertama aku tidur disana dengan galau karena kedinginan. Lembab karena dekat kamar mandi atau mungkin karena aku belum bisa beradaptasi dengan dinginnya kota Malang waktu itu (sekarang mah sama aja,panass L ). Belum lagi suara gedebag gedebuk orang - orang yang naik turun tangga.
Sampai pukul 11 malam aku belum bisa tidur, kucoba dengarkan radio sama menggambar komik. Gak ada yang aneh, atau lebih tepatnya belum. Kulihat jam didekat cicak yang eksis didinding, sudah jam 2 pagi, astaga, aku besok ada kelas pagi, akupun memutuskan untuk mencoba tidur.
Lampu aku matikan. Miring kanan, miring kiri, belum juga bisa tidur. Aku merem - meremin belum bisa - bisa juga. Akupun melek, dan.. astaga,asemmm.. lukisan yg aku ceritakan di awal tadi bercahaya sendiri!!
aku kaget, tapi gak berfikir macam - macam, saat itu yang aku pikirkan mungkin yang nglukis ngasih fosfor atau bahan lain di cat lukisan yang bikin lukisan itu bercahaya seperti kaos jaman dulu yang sempat nge trend. Akupun tertidur..
Esoknya sore hari sepulang kuliah, aku dan Ipul mulai berkenalan dengan para penghuni kost yang lumayan gede ini, ada 21 kamar(setidaknya dari nomornya). Ada yang namanya Ari tapi biasa dipanggil Bolot -_-'', Rey, Bambang yang waktu kenalan dengan mantepnya bilang
Benk Benk -_-,
Ateng, Danu, Aris (Aris nya ada dua, untung yang satu gede satunya kecil, jadi gampang bedainnya :D ), Rian, 3 anak STM yang malu - malu kalau ketemu langsung ngabur tanpa sempat kenalan
Yogi, Ayok, dan sisanya Bapak - bapak kerja yang bisa ketemu berpapasan di jalan menuju kost pun gak yakin kalau itu penghuni kost kami, dan yang terakhir Bogang. Yang baru aku tahu kalau ternyata namanya Agnes -_-'''', itupun karena kejadian ada cewek cantik berambut sebahu yang datang waktu aku nongkrong di depan kost an. Begini ceritanya :
"Mas, Agnes nya ada?" tanyanya.
"Agnes mbak??oh maaf, disini kost cowok mbak" jawabku ama mesam mesem.
"Iya, Agnes cowok kok" gantian tu cewek yang mesam mesem ngeliat aku bingung.
"Perasaan gak ada yang namae Agnes disini Mbak, anak STM atau dah kerja ya?emang berapa nomor kamarnya?ciri - cirinya??kok gak di sms atau telpon dulu mbak" aku memastikan karena aku sadar aku belum tahu nama mereka.
"Anak kuliahan juga kok Mas,gak diangkat angkat saya telpon,dia ada di kamar nomor 13, eh 14." jawabnya ama cemberut, agak dongkol juga mungkin aku berondong ama pertanyaan seperti itu.
"Kamar nomor14?oalahh, Bokir to mbak,wkwkwkk,tu namae Agnes yo tibake?!bentar - bentar tak liate"
Akupun menuju kedalam naik ke lantai satu melewati kamarku. Di atas kamarku pas kamar no 07,ku lihat kamar demi kamar, sampai.. hehh!! Kok ini habis kamar no 12 langsung 14, aneh, nanti aku tanya Bokir sekalian dah. Belum sempat kagetku habis, aku dikagetin oleh tepokan tangan di bahuku, seerrr.... dadaku berdesir, ampun dah. Belum sempat aku menoleh, sosok itu membentakku keras,
"Hoiiii, lapo kon!?? (ngapain kamu)".
" As*****!!", teriakku keras kaget.
Ternyata itu si Bokir yang baru mandi, dengan cuma bertalikan handuk dipinggangnya memperlihatkan peta buta putih di badannya, hiii -_-.
"Dicariin temenmu cewek di depan tuh Nes.. Agnes Monica.. wkwkwkwk" ledekku sambil ngabur takut dilempar gayung yang dibawa Bokir sampai lupa niatanku untuk bertanya perihal no 13.
Malam kedua. Karena belum punya televisi sendiri, terpaksa aku dan Ipul nebeng ke tempat Rey setiap kali ingin liat tipi. Keasikan nonton tipi, kami gak sadar udah jam 1 an pagi. Karena gak enak ama Rey yang nanti ada kuliah pagi, kamipun pamit.
Ipul yang kamarnya disamping Rey langsung meluncur ke kasur empuknya ama bilang "Hati - hati loh ntar dibawah tangga adaaa..." tanpa menyelesaikan kata - katanya dia menutup pintu ama cekikikan. Kurang ajar, umpatku dalam tenggorokan (kalau di dalam hati terus takut lama - lama sakit liver XD)
Kalau bener - bener diamati dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat - singkatnya, bener juga, kliatan angker ni lorong tangga, mana gak ada lampunya (dasar Pak Kost peliitttt!! -_-).
Jadi ngerti alasan mereka pada keburu - buru lewat tangga ini dan bikin aku keganggu tiap malem. Kuturuni tangga ini, pelan - pelan, akhirnya sampai di anak tangga terakhir dekati pintu kamar.
Gak tahu kenapa, aku gak langsung masuk ke kamar, tapi seperti ada sesuatu yang menarikku untuk menoleh ke arah kanan ditempat kamar mandi berada. Akupun menengok dan..... ahhhh, ternyata tidak ada apa - apa, syukurlah.
Di dalam kamar aku mulai dengan melihat kanan - kiri dengan mata awas seperti Polisi Lalu Lintas mengintai pengendara bermotor yang tak taat peraturan. Bedanya kali ini aku mengintai kecoak T,T. Setelah merasa aman, kurebahkan badanku di kasur. Tiba - tiba terdengar suara seperti orang mandi (yang aku yakin dari kamar mandi :D ).
"Byuuurr..byuurr.. byuurr.."
Aneh, hampir jam 2 pagi ini, batinku. Lagian aku tadi barusan di luar gak lihat ada orang mau kekamar mandi, pintunya pun kebuka semua. Apa mungkin Bapak - bapak yang kerja pada mandi besar malem - malem ya?? -,-.
Takut bercampur penasaran, akupun pilih memperbanyak kadar takutku. Kali ini tidak kumatikan lampu kamar, udah tu lukisan kalau gelap nyala nakutin, ditambah suara air dari gayung ini, hiii seremmmm. Belum selesai suara itu hilang akupun tertidur.
Besoknya karena rasa penasaran yang sudah mentok, akupun memberanikan diri bertanya kepada Mas Rian, yang kebetulan merupakan kakak 4 tingkatku di jurusanku, aku angkatan 2007, dia 2003. Dia yang paling lama kost di sini kata Bokir. Kebetulan siang ini dia di kantin kampus mojok ama ngopi sendirian gak ada teman - temannya, jadi aku bebas mau tanya - tanya.
"Mas, sampean kan sudah lama tinggal di kost kita, apa Mas Rian tahu sejarah kost kok sampai gak ada nomor 13 nya?, aneh Mas, horror malah",tanyaku.
"Wkwkwk, oalahhh, katae Pak Kost 13 tu angka sial, jadi ya gitu, dilewati. Awale aku ya mikir kayak kamu, sampai langsung tak tanyain ke orangnya, gak ada maksud apa - apa, gitu jawabane", jawab Mas Rian ama masih ngehisap rokoknya dalem - dalem. Heran ni orang kok ngisep rokok sampai pipinya kempong, mana rokoknya kretek.
"Oalahhh,jadi gitu Mas. Trus dikost sering ada kejadian - kejadian aneh gitu gak Mas, kayak penampakan atau suara - suara aneh gitu??", tanyaku penuh selidik.
"Kalau penampakan sih belum pernah, tapi kalau suara aneh sih sering dari kamar sbelah" katanya santai.
Akupun semakin antusias, " Suara anehh?? kamar sebelah??kamarnya Bapak siapa itu yang dah kerja??"
"Dengan muka serius Mas Rian menambahkan, "Iya, dari kamar Pak Agung, kadang terdengar suara perempuan ketawa - tawa kalau malam, padahal lampunya mati."
"Wah, berarti kuntilanak tu!!untung Pak Agungnya pas keluar, kalo gak,hiiii.."
Mas Rian mendekat ke aku membisikkan sesuatu, aku yang menebak hal ini rahasia besar yang gak boleh aku bilang ke para penghuni kost diam sambil menelan ludah menunggu kata - kata Mas Rian..
"Bego, tu pas istrinya dari desa dateng, jadi ya gitu, lampu dimatiin truss.. wkwkwkwkwkwk" dia tertawa kencang ama ngeliatin aku dengan tampang gak bersalahnya. Aku cuma misuh - misuh diluar hati -_-", wong edan.
"Berarti yang kemarin mandi malem.- malem tu Pak Agung ya Mas, lega dah, aku pikir setan, hehehe.." mendengar itu aku jadi tenang.
"Eh?? kemaren?? wong orange pulang dari seminggu lalu kok"
Glegerrr, langit kelap kelip.. modar aku. Lha terus itu siapa coba!?? ah, mungkin Bapak - bapak lain atau anak - anak yang lain, positip thingking lagi menepis rasa takutku.
"Oh iya Mas, lha itu lukisan surrealisan jas itu sampean yang buat ya? bagus Mas, dikasih apa itu? fosfor ya?? kok kalau malam nyala?? keren skaligus nakutin hehee"
"Bukan, lukisan itu Mas Hari yang buat, dah lulus dia. Tu lukisan buat tugas akhir matkul manajemen lukis, galau pingin cepet lulus cepet kerja areke, makanya tema lukisannya kayak gitu.
Eh, nyala?? fosfor?? kayaknya dulu dia gak pakai fosfor atau sejenisnya, cuma cat minyak biasa, wong aku liat kok ngebuatnya. Efek pantulan cahaya mungkin, atau emang bener - bener.. ada setannyaaa.. whoaaa..wkwkk", dia ketawa lagi,bikin aku tambah sebal, a*u.
Sorenya sesampai dikost aku masih penasaran, masalah ada yang mandi malam - malam aku anggap masih normal. Lha ini, lukisan ini harus aku cari penjelasannya sekarang juga. Aku matikan lampu kamar.
Aku tutup kaca ventilasi samping pintu. Gelap gulita dan? eng ing enggg, lukisannya gak nyala. Hmmmm, mungkin belum cukup lama, mata belum terbiasa, jadi belum bisa menangkap cahaya dari pantulan warna. 2 menit.. 5menit.. 10 menit.. mulai terlihat benda disekelilingku yang berbau warna cerah dan putih, lukisan itu juga.
Tapi yang terlihat malam itu tidak seperti ini, terlihat seperti menyala!!benar - benar terang seperti memancar. Hiiii, aku mulai takut, merinding!!!apa itu coba!??hmmm, mungkin aku gak sengaja mencet tombol power on di lukisan itu dulu, mungkin sekarang batrenya habis.. astagaaa, cara menghibur diri dengan melawak yang sama sekali tidak membantu dan tidak lucu ToT.
Secepatnya aku nyalakan lampu, aku ambil lukisan itu dati gantungan paku, aku angkat dan aku taruh di gudang Pak Kost. Semoga sehabis ini tidak terjadi apa - apa lagi, amin.
Setelah capek berurusan dengan lukisan, akupun beli makan di depan kost, lalapan lele. Kenyang menyantap, kembali ke kamar dan akupun tertidur.. pulasss.. sampai..
"Dak dak dak dak dakk..!!"
Asemmmm, siapa ni (ama nglirik jam, dan si cicak masih eksis disamping jam -_-'') jam setengah 3 kok naik tangga gak pakai aturan. Hmm, mungkin Ipul dkk yang habis dugem, (jadi inget kata - kata
Ipul waktu tadi siang sms : ayolah ikut, malem jumat, ladies night, berekal free pass dan pesen cola aja sudah bisa nampang :D ).Mau aku teriakin males, akhirnya aku coba mejem lagi tapi gak bisa karena aku kebelet kencing, kalau ditahan takut kencing batu (mending kalau batubara masih rela buang, kalau batu mulia??bisa - bisa seumur hidup aku habisin buat nahan kencing XD)
Agak takut juga sih ke kamar mandi, walaupun deket ama kamarku, dsebelah kanan pintu masuk kamar, tinggal ke kanan 3 langkah, gapi kakiku serasa berat, kayak ada yang ngingetin gak usah keluar kamar.
Karena gak ada botol dikamar XD, akhirnya nekat juga ke kamar mandi. Bau pesing bercampur agak - agak amis menyengat!! ughhh, kayak mau muntah rasanya. Cepat - cepat aku selesaikan kencingku, aku siram air secukupnya, dan masuk ke kamarku.
Belum sempat aku tutup pintu, aku dengar suara seperti orang nyapu.
"Sraakkk..srraakkk..sraaakk.."
Kali ini pikiran positip aja gak cukup menenangkanku, gila apa Mbok Sri pembantu kost belum ada jam 3 gini dah nyapu depan kamar. Kalaupun nyapu, itu harusnya pakai sapu rumah bukan sapu lidi kayak gitu!!! Trus siapa itu?? Setan kah?? Kuntilanak kah!???
"Sraakkkk..sraakk..ssrrraakkk.."
Suara itu terus terdengar. Akhirnya keberanianku muncul, aku buka pintu kamarku, aku lihat ke depan kamar!!
Wadohh!! gak ada siapa - siapa, mati aku!! Aku berhenti beberapa detik, ah bodo amat!! dah nanggung mikirku,daripada terus penasaran aku cari sumber suara itu, makin aku ke depan kamar menuju jalan kle lorong gerbang kost, suara itu makin menjauh. Aneh.
Aku berdoa sebisanya (ayat kursi aja gak hafal T.T) sambil menunggu azan subuh. Aku bersyukur kejadian itu terjadi menjelang subuh, paling gak, gemetarku gak terlalu lama.
Anehnya (atau bisa dibilang untungnya) malam - malam setelah kejadian sapu lidi dan lukisan itu gak terjadi kejadian aneh lagi dikamarku. Mungkin itu cara "mereka" mencoba memperkenalkan diri. Mungkin. Tapi ketenangan itu hanya sampai 2 bulan kemudian ketika aku pindah kamar ke nomor 04, kamar yang ditinggal Pak Agung yang pindah kerja ke luar kota.
Terusan ceritanya mana mas
ReplyDelete