Tiga makhluk gaib bersisik yang selalu mengikutiku
Kisah Misteri - Malam itu, lima tahun yang lalu. Langit di kota Palembang tampak cerah diterangi bulan purnama yang kadang kelihatan, kadang tertutup awan. Udara pun terasa panas dan pengab didalam sebuah rumah didaerah perkampungan yang padat penduduk. Letaknya kira-kira lima-belas kilometer dari tempat tinggal ku.
Didalam rumah tersebut, aku sedang latihan band bersama teman-teman ku untuk persiapan mentas di kabupaten Musi Banyu Asin. Dan malam itu juga merupakan malam pertama ku bersentuhan dengan dunia mistis.
Kisah Misteri - Malam itu, lima tahun yang lalu. Langit di kota Palembang tampak cerah diterangi bulan purnama yang kadang kelihatan, kadang tertutup awan. Udara pun terasa panas dan pengab didalam sebuah rumah didaerah perkampungan yang padat penduduk. Letaknya kira-kira lima-belas kilometer dari tempat tinggal ku.
Didalam rumah tersebut, aku sedang latihan band bersama teman-teman ku untuk persiapan mentas di kabupaten Musi Banyu Asin. Dan malam itu juga merupakan malam pertama ku bersentuhan dengan dunia mistis.
Aku diberitakan oleh seorang yang mempunyai kekuatan mata batin bahwa selama ini ternyata aku selalu diikuti oleh tiga makhkuk ghaib bersisik yang berjenis kelamin perempuan. Entah apa maksud dari ketiga MG tersebut terhadap ku. Karena selama itu aku tidak pernah merasakan keberadaan mereka secara kasat mata.
Malam itu, setelah selesai dari latihan, aku tidak langsung pulang kerumah. Teman-teman ku mengajak untuk menemui kakak angkat mereka yang sekaligus guru spiritual mereka. Rumahnya sih tidak terlalu jauh dari tempat kami latihan.
Jalan-jalan sempit pun kami lalui. Aku di bonceng oleh teman ku yang berinisial F. Dan kedua teman ku yang lain mengikuti dari belakang. Rumah-rumah penduduk tampak terang oleh cahaya-cahaya lampu. Tidak ada suasana menyeramkan sama sekali. Karena waktu itu juga belum larut malam, masih banyak muda-mudi yang baru pulang dari kuliah.
Perjalanan pun tak terasa. Akhirnya temanku F menghentikan sepeda motornya didepan sebuah rumah yang halamannya cukup luas. Dan di sampingnya ada pohon kelapa yang menjulang tinggi. Setelah mengucapkan salam, akhirnya si pemilik rumah keluar menyambut kami dengan ramah dan mempersilahkan masuk.
Setelah masuk kedalam rumahnya, aku merasakan perbedaan. Suhu didalam rumah itu terasa sejuk sekali. Disitu guru spiritual temanku bercerita tentang pengalaman mereka selama bersentuhan dengan dunia mistis. Mereka adalah sepasang suami-istri yang sama-sama mempunyai kekuatan hebat.
Aku tidak menyadari bahwa dari tadi aku sedang diperhatikan oleh mereka berdua. Setelah temanku F memperkenalkan aku kepada kedua guru spiritualnya. Barulah aku mulai ditanya.
"Dek, apa adek selama ini sering merasa sakit kepala?" Tanya sang guru yang perempuan kepada ku dengan nada penasaran.
Aku terdiam sebentar karena kaget. Dan berpikir. Kok beliau bisa tahu bahwa aku memang sering kali merasa sakit kepala. Terutama di bagian belakang kepala. Kalau sakit kepala ku kumat rasanya sakit sekali, hingga aku sulit untuk memejamkan mata.
"Eh, iya mbak." jawabku singkat karena bingung.
Kemudian sang guru pun lanjut bicara kepada ku. "Kamu tahu tidak, bahwa selama ini ada tiga makhluk ghaib bersisik berjenis kelamin perempuan selalu mengikutimu. Sekarang pun mereka sedang ada disini diatas kepalamu." katanya demikian.
Untuk kedua kalinya aku kaget. Tapi kali ini lebih kaget lagi. Antara percaya dan tidak percaya. Lalu temanku F juga ikut angkat bicara.
"Sebenarnya, selain dengan maksud untuk silaturahmi kesini. Kami juga sengaja mengajakmu ikut kemari, karena aku juga tahu bahwa kamu sedang ada yang menganggu." Temanku F menerangkan.
Aku berpikir. Ternyata temanku juga bisa melihat keberadaan makhluk-makhluk itu disampingku. Hanya saja selama ini dia sengaja tidak memberi tahuku. Mungkin takut aku tidak percaya.
Tapi kalau begini sih percaya tidak percaya, aku mau gimana lagi. Orang yang mengatakan demikian juga seorang guru yang mempunyai ilmu yang tinggi. Kalau dengan teman ku, mungkin aku juga bisa percaya dengan dia. Karena dia juga adalah anak indigo dan salah satu keturunan raja Palembang.
"Lalu apa yang harus aku lakukan mbak?" Tanyaku kebingungan.
Sebelum beliau menjawab. Beliau bertanya lagi bahwa apakah aku pernah duduk dibawah pohon yang sangat besar. Rasaku sih pernah, tapi aku tidak ingat sama sekali dimana tepatnya dan kapan.
"Baiklah. Sekarang kamu berwudhu saja dulu. Begitu juga dengan kalian." Perintah guru spiritual tersebut kepadaku dan teman-teman ku.
Kebetulan saat itu sudah masuk waktu Isya'. Jadi kami bersama-sama melaksanakan sholat Isya' terlebih dahulu. Setelah selesai, aku disuruh untuk tetap duduk diatas sajadah. Lalu mulailah aku dibaca-bacain ayat-ayat suci seperti orang di rukyah. Temanku disuruh memegang sebuah kantong kecil. Aku tidak mengerti untuk apa sebenarnya kantong tersebut. Rupanya kantong itu adalah untuk menangkap ketiga makhluk ghaib tadi.
Guru spiritual tadi duduk membelakangiku sambil memegangi kepalaku dan bagian bawah punggungku. Dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Guru spiritual tersebut terus memegang kepalaku dan punggung bagian bawah. Saat punggung bagian bawah sebelah kanan dan kiri disentuh dengan jari beliau, rasanya sakit bercampur geli. Padahal cuma disentuh.
Aku ingat bahwa aku juga sering bermimpi rasa sakit seperti ini dibagian kiri kanan punggung bawahku.
Tidak ada seorang pun yang bicara saat itu. Semua terkonsentrasi terhadapku. Antara percaya dan tidak percaya aku rela saja mengikuti ritual itu yang sebenarnya tidak kusuka. Aku orangnya keras kepala. Tidak suka diperintah. Tidak suka dengan ritual-ritual sepetti itu yang menurutku hanya omong kosong belaka. Yah tapi mau bagaimana lagi. Aku hanya ingin menghormati niat baik mereka.
Saat itu aku disuruh memuntahkan sesuatu dari tenggorokanku. Padahal aku tidak merasakan apa-apa. Jadi kuturuti saja perintah guru spiritual tersebut.
Tapi anehnya, sekarang aku tidak pernah merasa sakit kepala seperti itu lagi hingga sekarang. Meskipun aku tidak percaya, tapi ritual itu benar-benar manjur mengobati sakit kepalaku.
Kalian tahu tidak, menurutku makhluk-makhluk itu tidak benar-benar pergi dariku. Mereka masih ada disekitarku buat menjaga ku dari kekuatan lain. Karena aku sekarang bisa merasakannya. Setiap kali seseorang yang juga memiliki kemampuan merasakan hal-hal ghaib, selalu merinding ketika berjabat tangan denganku. Hingga saat ini.
Sebenarnya aku hanya tidak perduli dengan semua itu. Aku tidak perduli dengan apa yang ada didalam diriku baik sebelum ketiga makhluk ghaib itu ada atau tidak. Aku tidak perduli dengan mimpi-mimpi aneh yang selalu kualami, seperti mimpi tentang dunia yang kacau-balau karena perang, kotaku yang hangus terbakar, bom nuklir yang jatuh, pesawat tempur yang lalu-lalang diudara. Semua itu selalu ada dalam mimpiku dan bersambung dalam episode yang berbeda. Aku takut kalau semua itu akan terjadi kelak.
Aku juga bermasalah terhadap alat-alat listrik. Maksudku, setiap alat listrik yang selalu bersentuhan dekat denganku pasti mengalami kerusakan. Padahal aku orangnya paling hati-hati dalam merawat barang. Pernah juga ketika anjing-anjing menggonggong pada malam hari didekat perumahan tempat tinggalku kusuruh diam melalui pikiranku. Anehnya anjing-anjing itu berhenti menggonggong secara bersamaan. Bukan sekali saja, tapi aku sering melakukannya.
Aku tidak pernah menganggap serius semua itu. Aku hanya ingin hidup yang normal. Seperti orang-orang pada umumnya.
No comments:
Post a Comment