Sunday, January 19, 2014

Ilmuwan Perintis Bioakustika Modern



Ilmuwan Perintis Bioakustika Modern




Ivan Regenvan (Janez) Regen (juga dikenal dengan nama Johann Regen) (lahir 9 Desember 1868 – meninggal 27 Juli 1947 pada umur 78 tahun) adalah seorang ahli biologi Slovenia yang terkenal karena kajiannya di bidang bioakustika. Ia mendapat beasiswa untuk belajar sejarah alam di Universitas Wina dan mendapat gelar doktornya pada tahun 1897.

Bioakustika adalah ilmu lintas-disiplin yang menggabungkan biologi dan akustika yang biasanya merujuk pada penelitian mengenai produksi suara, dispersi melalui media elastis, dan penerimaan pada hewan, termasuk manusia. Hal ini melibatkan neurofisiologi dan anatomi untuk produksi dan deteksi suara, serta hubungan sinyal akustik dengan medium dispersinya. Temuan pada bidang ini memberikan bukti bagi kita tentang evolusi mekanisme akustik, dan dari sana, evolusi hewan yang menggunakannya. Pada akustika bawah air dan akustika perikanan, istilah ini juga berarti dampak tumbuhan dan hewan pada suara yang merambat di bawah air, yang biasanya terkait pada penggunaan teknologi sonar untuk estimasi biomassa.

Regen memulai risetnya pada bidang fisiologi hewan. Ia mempelajari stridulasi (kerik) pada jangkrik dan membuktikan bahwa insekta tersebut menanggapi rangsangan suara dari individu lain serta rangsangan buatan dari pengeras suara. Belakangan ia menunjukkan bahwa pendengaran insekta bergantung pada organ timpana yang juga merupakan deskripsi pertama fungsi organ ini. Untuk kontribusinya ini, ia dianggap sebagai perintis bioakustika modern. Ia juga mempelajari fenomena fisiologis lain pada insekta, seperti pernafasan, hibernasi, perkembangan pigmen pada berbagai kondisi, serta ekdisis.

Ekdisis adalah peristiwa rontoknya kutikula pada artropoda dan kelompok terkait (Ecdysozoa). Pada hewan-hewan ini, kutikula yang merupakan rangka luar (eksoskeleton) tubuh yang tidak elastis dan akan dilepas seiring pertumbuhan dan setelah suatu penutup baru yang lebih besar dihasilkan. Eksoskeleton lama yang sudah kosong disebut eksuvia.

Setelah pelepasan, suatu artropoda disebutu teneral; pucat dan berbadan lunak. Dalam waktu satu atau dua jam, kutikula akan mengeras dan menjadi lebih gelap mengikuti suatu proses penyamakan yang serupa dengan penyamakan kulit. Pada masa yang pendek inilah, hewan bertumbuh, karena biasanya pada fase lain pertumbuhan dibatasi oleh kekakuan eksoskeleton.

Ekdisis juga dapat membuat jaringan yang rusak serta lengan atau kaki yang hilang dibuat kembali atau terbentuk kembali, meskipun prosesnya baru lengkap setelah
beberapa kali perontokan. Ukurannya bertambah besar pada setiap perontokan sampai mendekati normal, atau hampir normal, kembali.

Proyek terbesar Regen disebut "laboratorium geobiologis", suatu terrarium (vivarium) besar tempat ia mempelajari fonotaksis pada skala besar. Dengan menggunakan hingga 1600 betina dengan organ pendengaran yang utuh atau rusak, ia dapat mempelajari perilaku mereka secara statistik.

Ia adalah peneliti mandiri sejak 1911, meskipun tetap melakukan kontak dengan Slovenia dengan mendukung beberapa komunitas dan lembaga kebudayaan lokal, serta menciptakan terminologi bahasa Slovenia pada bidang ilmunya. Pada tahun 1921 ia menolak undangan untuk menjadi profesor di Universitas Ljubljana. Pada tahun 1940 ia menjadi anggota dari Slovenska akademija znanosti in umetnosti (Akademi Ilmu dan Seni Slovenia) dan juga menjadi anggota kehormatan dari masyarakat sejarah alam Slovenia.

No comments:

Post a Comment