Sunday, January 19, 2014

Tokoh Kartunis Walt Disney



Tokoh Kartunis Walt Disney



Walter Elias Disney atau lebih dikenal sebagai Walt Disney (lahir di Chicago, Illinois, 5 Desember 1901 – meninggal di Burbank, California, 15 Desember 1966 pada umur 65 tahun) adalah produser film, sutradara, animator, dan pengisi suara berkebangsaan Amerika Serikat. Ia terkenal akan pengaruhnya terhadap dunia hiburan pada abad ke-20. Sebagai ko-pendiri Walt Disney Productions (bersama Roy O. Disney), Disney menjadi salah satu produser film paling terkenal di dunia. seorang penerbit filem tersohor di dunia. Perusahaan yang didirikannya, kini dikenal sebagai The Walt Disney Company, kini memiliki pendapatan tahunan sekitar $ 35 miliar. Disney terkenal sebagai produser film dan showman, dan juga inovator dalam bidang animasi dan desain taman bermain. Ia dan anak buahnya menciptakan berbagai karakter terkenal dunia, seperti Miki Tikus yang disuarakan oleh Disney sendiri. Ia telah memenangkan 26 Academy Awards dari 59 nominasi. Selain itu, Disney juga meraih 7 Emmy Awards.

Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya, Flora Call, adalah wanita Jerman, sedangkan ayahnya, Elias Disney, seorang keturunan Irlandia Kanada. Namun ada satu gagasan yang selalu mengusik pikiran Walt Disney gagasan bekerja sendiri terutama karena ia telah mendengar bahwa sebagian karyawan akan tidak diperlukan bila musim sibuk berlalu. Ia gembira dengan prospek itu karena dua hal. Pertama, ia ingin berdiri sendiri dan kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu yang baru dan orisinil, tidak hanya memenuhi keinginan bos dan para pelanggan. Disney, bersama dengan seorang teman, Ube Iwerks, mendirikan agen seni periklanannya yang pertama. Pelanggannya yang pertama adalah suatu rangkaian restoran. Disney dan temannya berhasil membuat kesepakatan dengan restoran untuk membangun bengkel kerjanya di bangunan restoran baru itu tanpa membayar sedikit pun. Sebagai imbalan mereka membuat poster iklan untuk restoran itu.

Di samping bekerja untuk memenuhi kontrak ini, mereka bebas untuk mengerjakan proyek lain. Untuk menarik pelanggan, Walt merancang suatu rencana khusus. Ia pergi ke suatu toko atau perusahaan dan mencari tahu apakah mereka mempunyai suatu bagian seni. Orang yang memegang pimpinan mungkin menjawab bahwa bagian itu tidak diperlukan. Lalu Walt akan menawarkan jasanya atas dasar freelance, hubungan lepas. Tetapi kapan pun ada pekerjaan semacam itu yang harus dikerjakan, Walt dan temannya siap memberikan jasanya. Dalam waktu singkat, cara kerja semacam itu memungkinkan Walt dan temannya menabung cukup banyak uang yang tak mungkin dikumpulkannya andaikan mereka bekerja pada satu perusahaan saja. Bisnis ini tampak memberikan harapan besar, tetapi pada suatu hari Walt menemukan suatu iklan dalam koran yang menyatakan bahwa Kansas City Film Ad Company memerlukan seorang kartunis. Ia menghadapi dilema : Apakah ia akan mempertahankan bisnisnya dengan Ube atau akan mencoba memenuhi impiannya untuk membuat animasi kartun?

Pertimbangan ini mendorong dia memberatkan menerima pekerjaan itu. Pada tahun 1920, Disney akhirnya memasuki dunia animasi kartun. Ia akan segera menciptakan sebuah nama bagi dirinya di bidang itu, dan tokoh-tokoh perannya akan menjadi populer di seluruh dunia. KC Film Ac Company memegang tanggung jawab atas segala aspek iklan film dan tak berapa lama menyadari kemampuan kartunis muda ini. Keorisinilan dan visi Walt tentang barang-barang di sekelilingnya membuat iri rekan kerjanya. Ia mempunyai gagasan cemerlang membuat beberapa lukisan dan seluloid, lalu memotretnya dan menumpuknya dan akhirnya memfilmkannya. Walt Disney tahu bahwa dia benar dan setelah berbulan-bulan membujuk bosnya, Walt akhirnya diperbolehkan membawa pulang salah satu kamera perusahaan untuk melakukan beberapa percobaan. Sejak saat itu, Walt Disney tidak pernah lagi berpaling ke belakang.

Di sebuah garasi kosong yang sudah dirombak jadi studio, ia mulai membuat film-film animasi pendek dengan menggunakan teknik hasil rekaannya. Ia kemudian memperlihatkan hasilnya kepada seorang pemimpin bisokop terkenal. Orang itu sangat terkesan. Sketsa-sketsa dan teknik film Walt sangat berbeda dengan yang sudah-sudah. Film kartunnya yang pertama segera diputar di bioskop-bioskop. Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan untuk menggantikan iklan-iklan agar penonton terus menikmati apa yang muncul di layar selama selang waktu. Walt menyebut film-film itu �Laugh-O-Grams.� Film-film kartun Walt disenangi penonton dan sejak itu di Kansas City Walt Disney tidak lagi diejek sebagai si orang muda eksentrik� tetapi disegani. Dalam waktu singkat Disney menjadi orang terkenal di kota itu. Ia mengembalikan kamera yang dipinjamnya dan membeli kamera sendiri dengan uang simpanannya.

Film-film kartun menjadi semakin populer. Walt Disney menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk usaha kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal awal sebesar $15.000. Ia mempekerjakan beberapa magang dan seorang salesman untuk mempromosikan Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk mandiri menjadi kenyataan pada waktu ia baru berumur 20 tahun. Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC Film untuk bekerja sendiri sepenuhnya. Tetapi sukses tidak terjadi dengan sendirinya. Biaya produksi tinggi dan sikap perfeksionis Walt Disney (yang membuat dia menanamkan kembali semua uang hasilnya
untuk memperbaiki hasilnya), disamping pasaran yang sangat terbatas, segera mengakibatkan kebangkrutan.

Walaupun menghadapi keadaan yang serba menyusahkan. Walt Disney tidak putus asa. Ada sebuah gagasan di otaknya. Pada suatu malam bulan Juli 1923, dengan membawa semua uang di dalam saku baju setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-abu, pemuda kurus kering ini naik kereta api menuju Hollywood. Ia bertekad kuat untuk menjadi orang penting dalam dunia perfilman. Ketika tiba di Hollywood, Walt Disney hanyalah satu di antara banyak orang yang mengharapkan mewujudkan cita-citanya. Kakaknya Ray telah tinggal di California beberapa waktu lamanya, dan ia dengan senang hati mengundang adiknya tinggal di rumahnya. Walt mulai mengunjungi studio-studio film satu per satu. Disney segera menyadari betapa sulitnya masuk ke studio-studio film Hollywood. Walt Disney tidak menjadi patah semangat karenanya.

Pengalaman mengajar dia bahwa orang harus sepenuhnya mengandalkan diri sendiri. Ia menggambar film-film komik dengan maksud dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman yang sudah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams. Ada seorang pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik sehingga ia membeli berseri-seri film komik. Ia bahkan memesan rangkaian cerita Alice in Wonderland yang telah mulai dibuat oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan uang $1.500. Dengan hasil penjualannya Walt Disney bisa membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri. Sesudah film-film Alice in Wonderland, Walt ingin menciptakan sesuatu yang baru dan yang benar-benar orisinil. Maka lahirlah makhluk kecil cerdik yang disebutnya �Mickey Mouse�, nama yang diberikan oleh istri Disney, Lillian Bounds. Mickey Mouse dengan cepat menjadi bintang tenar di seluruh dunia bahkan lebih terkenal dari bintang Hollywood.

Ketika perusahaannya terus bertambah besar, ia memutuskan pada tahun 1930 untuk mendirikan sekolahnya sendiri, tempat ia akan mengajarkan segala teknik animasi kartun kepada calon-calon kartunis. Sekolah itu segera mulai tampak seperti kebun binatang. Soalnya, untuk membuat tokoh-tokoh kartunnya lebih realistic Disney telah mengubah ruang kelasnya menjadi laboratorium biologi kehidupan nyata dengan berbagai binatang yang diamati oleh para siswa dalam aneka perilaku dan sikapnya selagi tidur, jaga, makan, dan lain-lain. Pengamatan ini akan membantu dia pula untuk membuat film-film dokumenter tentang keajaiban alam pada waktu yang akan datang. Pada tahun 1938, Disney memperkenalkan film animasi panjang tajuk karangannya yang pertama, Snow white. Untuk membuat film ini membutuhkan waktu 2 tahun. Film tersebut adalah salah satu karya besarnya. Tidak lama sesudah itu, ia membangun studio film modern di Burbank, California. Di tempat itu ia akan mempekerjakan sebanyak 1.500 orang.

Setelah Perang Duinia II, Ray dan Walt Disney menerima beberapa kontrak dari ketentaraan membuat film dokumenter dan poster perang. Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt Disney-Disneyland mulai berkembang. Pada masa itulah Walt Disney menciptakan kebanyakan film besarnya, Cinderella, Peter Pan dan Bambi. Gagasan menciptakan Disneyland muncul, ketika ia berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman wisata sangat luas tempat anak-anak dapat bertemu dengan tokoh kartun yang mereka sayangi. Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim, California, pada tahun 1955. Pada tahun 1985, Disneyland menyambut pengunjungnya yang ke-250 juta. Ketika Walt Disney meninggal pada tahun 1966, bioskop kehilangan salah seorang penciptanya yang paling besar. Walt Disney menerima 900 tanda kehormatan, 32 Oscar, lima Emmy dan lima doktor honoris causa, perintis sejarah animasi dan salah seorang manusia terkaya di dunia yang telah mewujudkan impiannya jauh melebihi harapannya.

No comments:

Post a Comment