Bisnis Makanan
Di mana ada usaha, di situ ada jalan. Beginilah yang dilakukan pria ini. Dirinya yang sudah bosan hanya menjadi karyawan swasta pun lalu memutar otaknya untuk mempunyai sebuah bisnis .
Pintar membaca peluang . Itulah yang dilakukan Fajar Aryanto ketika dirinya ingin membuka bisnis. Kecermatannya mendirikan bisnis berbasis olahan penyet itu berawal ketika tidak ada orang lain yang mengambil bisnis penyet.
Idenya pun lalu disampaikan kepada orangtuanya, yang saat itu langsung disambut baik. Warung Penyet Gandhi , yang diambil dari nama sang ayah, langsung melejit dari mulut ke mulut dalam waktu tiga bulan sejak didirikan.
"Ghandi itu nama ayah saya. Tiga bulan sejak beroperasi lumayan animo masyarakat. Lagipula, belum ada yang mengambil makanan olahan penyet. Kebanyakan kan seperti bakso, pecel ayam," ungkap pria yang disapa Fajar ini.
Modal awal yang digelontorkan Fajar pun tak terlalu besar. Hanya sekira Rp4 juta-Rp5 juta, dirinya sudah bisa membangun usahanya. Gerobak bekas yang masih bagus pun dibelinya sekira Rp200 ribu untuk permulaan.
"Modalnya sekira Rp4 jutaan, itu sudah termasuk gerobak, meja, kursi, kompor dua buah, bahan baku seperti ayam, iga, bebek, dan lele," jelas pria kelahiran 16 Januari 1983 itu.
Dengan modal yang tidak terlalu besar, dirinya bisa meraup keuntungan hingga Rp800 ribu per hari dengan omzet nyaris sebanyak dua kali lipat. Harga yang ditawarkan pun tak terlalu mahal, dengan menu andalan ayam, lele, iga, dan bebek penyet , dan soto Bandung, dia mematok harga sekira Rp12 ribu-Rp25 ribu saja.
Bisnisnya yang terletak di Jalan Cakrawala, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur ini, pun rencananya akan berekspansi ke daerah selatan Jakarta. Selama ini, Fajar pun baru mempromosikan usahanya melalui jejaring sosial, seperti melalui media Twitter @PenyetGandhi dan Facebook. "Intinya, kalau kita mau berusaha, pasti akan ada jalan. Kalau ditunda terus, nanti malah enggak jadi-jadi berbisnisnya," kelakarnya. (*/Okezone)
No comments:
Post a Comment