Jalan tembus kampungku
Kisah Misteri - Jadi di kampungku itu kan ada yang namanya Yayasan Pendidikan Kristen, yang terdiri dari TK sampai SMP yang di gabung jadi satu. Kebetulan letaknya ini di depan rumahku persis. Di sebelah yayasan ini juga ada Gereja Kristen Jawa, yang biasa di pakai umat Kristiani untuk beribadah. Nah di samping gereja ini ada satu jalan kecil yang biasa digunakan warga sebagai jalan tembus untuk mencapai kampung sebelah. Jalannya sih gak terlalu besar, cuma jalan setapak kecil, jaraknya sampai kampung sebelah paling hanya 200 meteran.
Kalau kita mau ke kampung sebelah lewat jalan tembus ini, kita bakal melewati semacam hutan gitu, yang ada rawa-rawanya. Memang sih areal hutan ini gak terlalu luas, tapi kesannya gelap walaupun siang hari karena pepohonan disini masih sangat rimbun. Ada beberapa kejadian mistis yang pernah terjadi disini, aku bagi jadi beberapa bagian aja ya.
1. Anak-anak kampungku kalau sore biasanya banyak yang main-main di lapangan sekolah Kristen depan rumahku. Letak lapangan & sekolahan ini berbatasan langsung dengan hutan-hutan yang aku ceritakan tadi (pada waktu itu belum ada tembok pembatas). Suatu sore, ada beberapa anak yang main disana. Salah seorang anak perempuan sebut saja M, dia ini ingin buang air, lalu diapun minta tolong temannya buat menemani ke WC sekolah. Tapi ternyata waktu itu WC nya dikunci, jadi dia tidak bisa menggunakan itu WC.
Karena sudah kebelet, akhirnya teman M menyarankan agar dia buang air kecil di belakang bangunan sekolah saja. M pun menurut. Setelah beberapa saat teman M menunggu, dia heran karena si M belum beranjak juga. Akhirnya dia mendekati si M, posisinya waktu itu jongkok, tapi anehnya wajahnya menelungkup ke bawah. “M, kamu sudah pipisnya? ayo pergi, teman-teman yang lain sudah ngajak pulang.” kata kawan si M sambil menghampiri. Tapi M diam saja masih dengan posisinya itu. Karena merasa janggal, teman si M menggoyang-goyang tubuh M, tapi ternyata tubuh M ini kaku sekali. Kepalanya pun tidak bisa di angkat. Teman si M langsung memanggil teman-teman yang lain, tapi karena anak-anak yang lain pun bingung, dipanggillah warga sekitar.
Oleh salah seorang tetanggaku yang dianggap lumayan tau hal beginian, di bacakannya doa lalu di usap wajah si M. Saat kepalanya sudah bisa diangkat, warga kaget, sebab mata si M merah menyala. Dia pun kelihatan linglung dan bingung. Lalu diputuskan si M dibawa pulang ke rumahnya untuk di obati disana. Di rumahnya, setelah di bacakan doa-doa dan minum air, akhirnya si M sadar walapun masih lemas dan bingung dengan keadaannya sendiri. Menurut tetanggaku yang mengobati M, dia di tempeli oleh setan Kebo Ireng (kerbau hitam) penunggu pohon salam di hutan dekat sekolah itu. Wujudnya seperti kerbau besar sekali, tanduknya panjang, matanya merah menyala dan tubuhnya dipenuhi bulu-bulu hitam lebat seperti genderuwo. Konon si kebo ireng ini marah karena M sembarangan buang air di wilayah kekuasaannya.
2. Cerita ke dua ini yang mengalami adalah salah seorang tetanggaku, sebut saja Pak Anto. Pak Anto ini berprofesi sebagai pedagang somay keliling. Suatu hari di kampung sebelah ada hajatan, seperti biasa Pak Anto ikut berjualan di hajatan yang lumayan ramai tersebut. Sore hari saat mau pulang ke rumah, Pak Anto memutuskan untuk melewati jalan tembus sebelah gereja, karena dirasa lebih dekat untuk mencapai rumahnya. Di perjalanan, dengan santai Pak Anto mengayuh sepedanya, walaupun suasana sudah gelap menjelang maghrib dan tidak ada penerangan pula, namun Pak Anto tak sedikitpun takut karena sudah terbiasa melewati jalan tembus itu.
Sekitar 100 meter lagi sampai gereja, samar-samar di lihatnya di depan ada sesuatu yang melintas di tengah jalan. Karena merasa tak yakin, Pak Anto turun dan menuntun sepedanya. Perlahan dia mendekati sesuatu itu. Betapa kagetnya Pak Anto ketika yang dilihatnya adalah sepasang buaya putih. Memang ukurannya tidak terlalu besar, paling hanya 1 meter, tapi tetap saja Pak Anto tidak percaya. Rawa-rawa di kanan kiri jalan memang banyak, tapi setaunya rawa itu dangkal, jangankan buaya, ikanpun jarang di temui di rawa itu.
Kedua buaya putih itu melintasi jalan dengan tenang, dan masuk rawa kemudian menghilang. Pak Anto antara sadar dan tidak langsung tancap gas mengayuh sepedanya, karena takut jika buaya itu siluman atau apa. Esoknya, cerita tentang buaya putih di rawa itu menyebar di kampungku, beberapa warga mencoba mengecek keberadaannya, karena jika memang benar ada, warga takut jika nantinya akan membahayakan orang-orang yang lewat jalan tembus itu. Namun sampai sekarang buaya itu tidak pernah ditemukan. Ada yang konon pernah melihatnya, tapi buaya itu langsung menghilang begitu saja. Mungkin memang mereka penghuni ghaib rawa jalan tembus.
3. Kisah ini masih berhubungan dengan hutan belakang sekolah kristen. Suatu hari, ada seorang bapak, sebut saja Pak T dari kampung sebelah yang akan menebang pohon di hutan itu untuk keperluan membangun warung di depan rumahnya. Pak T ditemani oleh seorang rekannya, sebut saja Pak A, pergi ke hutan itu saat siang hari, dan memilih sebuah pohon untuk di tebang. Mereka menebang pohon itu, tapi pohon itu tidak kunjung tumbang walaupun sudah di gergaji sampai ujungnya. Karena lelah, mereka pun beristirahat.
Tapi rupanya Pak T masih penasaran kenapa pohon itu tidak mau tumbang juga padahal sudah dicoba segala cara. Pak T pun berjalan melingkari pohon sambil menimbang-nimbang bagaimana cara menumbangkannya. Tak disangka, tiba-tiba pohon itu rebah sendiri (jatuh/tumbang). Pak A sudah berteriak memperingatkan Pak T, tapi anehnya saat Pak T lari, justru arah jatuh pohon itu mengikuti arah Pak T menghindar, sehingga Pak T tertimpa pohon yang besar itu, dan tewas seketika.
Dari kabar yang beredar, jenazah Pak T tidak lengkap, yaitu bola mata sebelah kirinya hilang karena tergencet pohon. Sudah dicari disekitar lokasi pun tidak ada. Hingga beberapa hari setelah kematiannya, ada seorang ibu yang lewat jalan pintas itu selepas isya, tiba-tiba seperti ada yang menyentuh tangannya. Setelah dilihat, yang ada hanya sebuah bola mata yang melayang-layang. Karena takut dan kaget, ibu itu lari tunggang langgang. Untungnya bola mata itu langsung menghilang. Beberapa orang juga pernah diganggu oleh bola mata itu, namun hanya sebatas bola mata, tidak pernah dalam wujud badan lengkapnya.
Kisah Misteri - Jadi di kampungku itu kan ada yang namanya Yayasan Pendidikan Kristen, yang terdiri dari TK sampai SMP yang di gabung jadi satu. Kebetulan letaknya ini di depan rumahku persis. Di sebelah yayasan ini juga ada Gereja Kristen Jawa, yang biasa di pakai umat Kristiani untuk beribadah. Nah di samping gereja ini ada satu jalan kecil yang biasa digunakan warga sebagai jalan tembus untuk mencapai kampung sebelah. Jalannya sih gak terlalu besar, cuma jalan setapak kecil, jaraknya sampai kampung sebelah paling hanya 200 meteran.
Kalau kita mau ke kampung sebelah lewat jalan tembus ini, kita bakal melewati semacam hutan gitu, yang ada rawa-rawanya. Memang sih areal hutan ini gak terlalu luas, tapi kesannya gelap walaupun siang hari karena pepohonan disini masih sangat rimbun. Ada beberapa kejadian mistis yang pernah terjadi disini, aku bagi jadi beberapa bagian aja ya.
1. Anak-anak kampungku kalau sore biasanya banyak yang main-main di lapangan sekolah Kristen depan rumahku. Letak lapangan & sekolahan ini berbatasan langsung dengan hutan-hutan yang aku ceritakan tadi (pada waktu itu belum ada tembok pembatas). Suatu sore, ada beberapa anak yang main disana. Salah seorang anak perempuan sebut saja M, dia ini ingin buang air, lalu diapun minta tolong temannya buat menemani ke WC sekolah. Tapi ternyata waktu itu WC nya dikunci, jadi dia tidak bisa menggunakan itu WC.
Karena sudah kebelet, akhirnya teman M menyarankan agar dia buang air kecil di belakang bangunan sekolah saja. M pun menurut. Setelah beberapa saat teman M menunggu, dia heran karena si M belum beranjak juga. Akhirnya dia mendekati si M, posisinya waktu itu jongkok, tapi anehnya wajahnya menelungkup ke bawah. “M, kamu sudah pipisnya? ayo pergi, teman-teman yang lain sudah ngajak pulang.” kata kawan si M sambil menghampiri. Tapi M diam saja masih dengan posisinya itu. Karena merasa janggal, teman si M menggoyang-goyang tubuh M, tapi ternyata tubuh M ini kaku sekali. Kepalanya pun tidak bisa di angkat. Teman si M langsung memanggil teman-teman yang lain, tapi karena anak-anak yang lain pun bingung, dipanggillah warga sekitar.
Oleh salah seorang tetanggaku yang dianggap lumayan tau hal beginian, di bacakannya doa lalu di usap wajah si M. Saat kepalanya sudah bisa diangkat, warga kaget, sebab mata si M merah menyala. Dia pun kelihatan linglung dan bingung. Lalu diputuskan si M dibawa pulang ke rumahnya untuk di obati disana. Di rumahnya, setelah di bacakan doa-doa dan minum air, akhirnya si M sadar walapun masih lemas dan bingung dengan keadaannya sendiri. Menurut tetanggaku yang mengobati M, dia di tempeli oleh setan Kebo Ireng (kerbau hitam) penunggu pohon salam di hutan dekat sekolah itu. Wujudnya seperti kerbau besar sekali, tanduknya panjang, matanya merah menyala dan tubuhnya dipenuhi bulu-bulu hitam lebat seperti genderuwo. Konon si kebo ireng ini marah karena M sembarangan buang air di wilayah kekuasaannya.
2. Cerita ke dua ini yang mengalami adalah salah seorang tetanggaku, sebut saja Pak Anto. Pak Anto ini berprofesi sebagai pedagang somay keliling. Suatu hari di kampung sebelah ada hajatan, seperti biasa Pak Anto ikut berjualan di hajatan yang lumayan ramai tersebut. Sore hari saat mau pulang ke rumah, Pak Anto memutuskan untuk melewati jalan tembus sebelah gereja, karena dirasa lebih dekat untuk mencapai rumahnya. Di perjalanan, dengan santai Pak Anto mengayuh sepedanya, walaupun suasana sudah gelap menjelang maghrib dan tidak ada penerangan pula, namun Pak Anto tak sedikitpun takut karena sudah terbiasa melewati jalan tembus itu.
Sekitar 100 meter lagi sampai gereja, samar-samar di lihatnya di depan ada sesuatu yang melintas di tengah jalan. Karena merasa tak yakin, Pak Anto turun dan menuntun sepedanya. Perlahan dia mendekati sesuatu itu. Betapa kagetnya Pak Anto ketika yang dilihatnya adalah sepasang buaya putih. Memang ukurannya tidak terlalu besar, paling hanya 1 meter, tapi tetap saja Pak Anto tidak percaya. Rawa-rawa di kanan kiri jalan memang banyak, tapi setaunya rawa itu dangkal, jangankan buaya, ikanpun jarang di temui di rawa itu.
Kedua buaya putih itu melintasi jalan dengan tenang, dan masuk rawa kemudian menghilang. Pak Anto antara sadar dan tidak langsung tancap gas mengayuh sepedanya, karena takut jika buaya itu siluman atau apa. Esoknya, cerita tentang buaya putih di rawa itu menyebar di kampungku, beberapa warga mencoba mengecek keberadaannya, karena jika memang benar ada, warga takut jika nantinya akan membahayakan orang-orang yang lewat jalan tembus itu. Namun sampai sekarang buaya itu tidak pernah ditemukan. Ada yang konon pernah melihatnya, tapi buaya itu langsung menghilang begitu saja. Mungkin memang mereka penghuni ghaib rawa jalan tembus.
3. Kisah ini masih berhubungan dengan hutan belakang sekolah kristen. Suatu hari, ada seorang bapak, sebut saja Pak T dari kampung sebelah yang akan menebang pohon di hutan itu untuk keperluan membangun warung di depan rumahnya. Pak T ditemani oleh seorang rekannya, sebut saja Pak A, pergi ke hutan itu saat siang hari, dan memilih sebuah pohon untuk di tebang. Mereka menebang pohon itu, tapi pohon itu tidak kunjung tumbang walaupun sudah di gergaji sampai ujungnya. Karena lelah, mereka pun beristirahat.
Tapi rupanya Pak T masih penasaran kenapa pohon itu tidak mau tumbang juga padahal sudah dicoba segala cara. Pak T pun berjalan melingkari pohon sambil menimbang-nimbang bagaimana cara menumbangkannya. Tak disangka, tiba-tiba pohon itu rebah sendiri (jatuh/tumbang). Pak A sudah berteriak memperingatkan Pak T, tapi anehnya saat Pak T lari, justru arah jatuh pohon itu mengikuti arah Pak T menghindar, sehingga Pak T tertimpa pohon yang besar itu, dan tewas seketika.
Dari kabar yang beredar, jenazah Pak T tidak lengkap, yaitu bola mata sebelah kirinya hilang karena tergencet pohon. Sudah dicari disekitar lokasi pun tidak ada. Hingga beberapa hari setelah kematiannya, ada seorang ibu yang lewat jalan pintas itu selepas isya, tiba-tiba seperti ada yang menyentuh tangannya. Setelah dilihat, yang ada hanya sebuah bola mata yang melayang-layang. Karena takut dan kaget, ibu itu lari tunggang langgang. Untungnya bola mata itu langsung menghilang. Beberapa orang juga pernah diganggu oleh bola mata itu, namun hanya sebatas bola mata, tidak pernah dalam wujud badan lengkapnya.
JIKA ANDA BTUH AGKA GHOIB/JITU 2D.3D.4D YG DI JAMIN TEMBUS 100% DI PTARANG SGP/HKG SILAHKAN SJA ANDA TLP KY SANTANU DI NOMOR 082-317-877-775 TRIMAH KASIH
ReplyDelete