Siapa sosok yang menolongku??
Kisah Misteri - Wusssssss......wussssss.... Angin besar datang mendera disusul hujan deras datang melanda kampungku. Saat itu jam 10 malam, dan aku sendirian.... tanpa teman... ahh... kenapa aku tidak ikut keluargaku keluar kota tadi pagi untuk mengunjungi kakek-nenekku.. penyesalan yang terlambat, sekarang ku harus terima akibatnya, sendirian di rumah dan ketakutan karena
cuaca malam ini.....tiba-tiba .....suara gemuruh datang....gluduk-gluduk...sret..sret..sret ...kilat datang....dan...blarrrrrrr..... rumah seakan bergetar...rrrrrr...pet...lampu mati.....habis terang terbitlah gelap....ahhhhhh teriakku, tubuhku pun bergetar hebat menahan takut yang hebat....dan akhirnya kuterdiam berselimut kegelapan...dukdukduk...dukdukdukkk... jantungku berdetak lebih kencang dari pada biasanya...hosh...hosh..hosh...napasku terengah-engah seperti kekurangan oksigen.
Kisah Misteri - Wusssssss......wussssss.... Angin besar datang mendera disusul hujan deras datang melanda kampungku. Saat itu jam 10 malam, dan aku sendirian.... tanpa teman... ahh... kenapa aku tidak ikut keluargaku keluar kota tadi pagi untuk mengunjungi kakek-nenekku.. penyesalan yang terlambat, sekarang ku harus terima akibatnya, sendirian di rumah dan ketakutan karena
cuaca malam ini.....tiba-tiba .....suara gemuruh datang....gluduk-gluduk...sret..sret..sret ...kilat datang....dan...blarrrrrrr..... rumah seakan bergetar...rrrrrr...pet...lampu mati.....habis terang terbitlah gelap....ahhhhhh teriakku, tubuhku pun bergetar hebat menahan takut yang hebat....dan akhirnya kuterdiam berselimut kegelapan...dukdukduk...dukdukdukkk... jantungku berdetak lebih kencang dari pada biasanya...hosh...hosh..hosh...napasku terengah-engah seperti kekurangan oksigen.
Setelah berusaha menenangkan diriku, aku pun mulai berjalan pelan-pelan, tanganku menggapai-gapai seperti ingin mencari sesuatu yang bisa kujadikan pegangan. Lama-lama akhirnya mata ini sudah mulai membiasakan diri dengan kegelapan, akhirnya setelah berjalan ke sana kemari mencari alamat (plakkk...serius donk woii penulis, kata Mbak Ncut)....( aduh maaf isengnya kumat, sambil mengusap-usap pipi :D).....akhirnya setelah mencari-cari beberapa lama, kutemukan lilin dan korek.
Dengan lilin yang telah nyala, akhirnya sedikit mengurangi kegelapan di rumah. Ring...ring...ring.... bunyi telepon rumah tiba-tiba mengkagetkanku, lilin yang tadinya kupegang terlepas... ahh...sial .... gelap kembali datang, ring...ring..ring.. telepon terus berbunyi. Aku pun menggerutu ...sebentar..sebentar...gumamku, sambil berjalan pelan menuju ke arah suara telepon diletakkan. Kuangkat telepon, ternyata telepon dari ibuku yang mengatakan malam ini tidak pulang, tapi agak siang pulangnya.
Aku pun merengek-rengek ke ibu, mengatakan aku sendirian di rumah, hujan lebat disertai angin kencang dan pas mati lampu, aku takut sendirian di rumah. Tapi ibuku pun mengatakan tetap tidak bisa, dan mengatakan..., kamu kan laki-laki...masak takut. Jiahhhh...kalau sudah ngomong soal laki-laki, jadi agak tertantang harga diri ini. Tapi masalahnya bukan karena takut sendirian di rumah, cuacanya yang seperti ini yang bikin aku jadi ketakutan, mana pakai acara mati lampu lagi. Ya sudah mau gimana lagi, diterima dengan gerundel :D
Lilin yang jatuh kembali kunyalakan, dan yang lain juga kunyalakan ku taruh di berbagai sudut di ruang tamu, biar tidak terlalu gelap. Akhirnya karena jenuh, aku tidur-tiduran di kursi panjang, dan berlanjut dengan ketiduran :D . Tak terasa dua jam lamanya aku tertidur...tiba-tiba ...gluduk...gluduk..gluduk...blarrrr , kembali lagi kilat menyambar di luar sana dan berhasil membangunkanku dengan sukses, jatuh dari kursi panjang itu dan kepala mendarat dengan sukses di lantai....
puyeng..puyeng... dan benjol sebesar jempol ada di kepalaku. Asem..ujarku.. lalu dengan bermodalkan lilin aku keluar dari rumah, penasaran juga dengan apa yang terjadi di luar sana. Waktu di luar, di teras rumah, hujan masih turun dengan derasnya, angin pun bertiup kencang.... Pettt... matilah lilin yang kubawa... dasar memang bodoh diriku, tahu kalau anginnya kencang kayak gini, nekad bawa liln.
Cahaya dari kilat sedikit membantuku melihat keadaan luar, kulihat pintu pagar belum kututup, ahh..sial-sial, mana payung ada di dalam lagi, tapi kalau nggak ditutup, juga nggak aman, akhirnya kuputuskan untuk menutup pintu pagar rumah, kuberlari menuju pintu pagar, dan berusaha secepat kilat untuk menutupnya, hujan deras membuat tubuhku menjadi agak basah , lalu segera kembali ke teras rumah supaya tidak menjadi basah kuyup.
Mungkin karena berlari dan tidak menduga lantai teras ada genangan air hujan, saat akan masuk ke teras, tiba-tiba kaki kananku terpleset....siuhttt .....srettttt..aku terjengkang dan badanku tergelincir sekitar 1 meteran dan kepala bagian belakangku mengenai lantai teras dengan kerasnya...... sakit.... pusing... dan pandangan mataku berkunang-kunang.... aku terdiam terbaring selama 3 menit di teras... tiba-tiba dengan pandangan yang kabur karena pusing dan juga gelapnya malam, aku melihat sesosok..seperti kakekku...mendatangiku dan berjongkok didekatku...setelah itu aku tak sadarkan diri.
Pagi-pagi sekitar jam 7, aku terbangun dari tidurku, ternyata ada di kursi panjang di ruang tamu. Badanku terasa segar sekali, hanya saja bajuku agak terasa lembab. Sambil masih terkantuk-kantuk aku berdiri dan berjalan mengambil handuk di belakang dan segera ke kamar mandi. Saat air dingin membujur badanku...brrrr...brrr.... kesadaranku pun muncul akan peristiwa tadi malam yang kualami.
Lho... siapakah yang tadi malam mengangkat aku ke ruang tamu, seharusnya aku terbangun di teras dalam posisi terbaring di lantai. Cepat-cepat kuselesaikan mandiku, dan segera keluar menuju ruang tamu. Lho....pintu depan sudah terkunci....lampu-lampu rumah masih menyala...lalu akupun duduk terdiam di kursi tamu.
Aku bingung atas apa yang terjadi pada diriku tadi malam, orang tua dan saudara-saudaraku belum pulang dari luar kota, artinya aku sendirian di rumah, kakekku pun telah tiada 5 tahun yang lalu....jadi tidak mungkin ada orang yang menolongku saat itu..... bergetar dan merindinglah badanku saat itu...... Jadi siapakah yang menolongku tadi malam, siapa kah yang telah mengangkatku ke dalam rumah, siapa kah yang telah mengunci pintu depan???????....., tapi akhirnya aku pun hanya bisa mengucapkan syukur kepada Tuhan, karena diberi pertolongan melalui sosok yang menyerupai kakekku.
No comments:
Post a Comment