Strindberg - Bapak Teater Modern
Johan August Strindberg (22 Januari 1849 – 14 Mei 1912) adalah seorang pengarang, dramatis, dan pelukis Swedia. Ia merupakan salah satu pengarang terpenting Swedia. Strindberg dikenal sebagai salah seorang bapak teater modern. Karya-karyanya tergolong dalam dua aliran sastra utama: Naturalisme dan Ekspresionisme.
Strindberg dilahirkan Stockholm sebagai anak keempat dari Carl Oscar Strindberg, seorang agen perkapalan dari sebuah keluarga borjuis, dan Ulrika Eleonora (Nora) Norling, seorang perempuan yang usianya 12 tahun lebih muda, dengan latar belakang sederhana, dan sering disebut sebagai seorang "perempuan pelayan" dalam judul novel otobiografi anaknya, Tjänstekvinnans son (Anak Seorang Pelayan). Kakek dari pihak ayahnya, Zacharias, lahir pada 1758 sebagai anak seorang pendeta di Jämtland dan dan menetap kemudian di Stockholm, menjadi seorang pedagang rempah-rempah yang kaya dan mayor dalam Korps Militer Burghers. Bibi Strindberg, Lisette, menikah dengan penemu dan industrialis kelahiran Inggris, Samuel Owen. Kakak lelaki Carl Oscar Strindberg, Johan Ludvig Strindberg, adalah seorang pengusaha sukses, dan dianggap sebagai contoh bagi tokoh utama paman Arvid Falk yang kaya dan ambisius dari segi sosial dalam novel August Strindberg, Röda rummet (Ruangan Merah).
Versi Strindberg sendiri tentang masa kecilnya, sebagaimana yang ia harapkan dilihat oleh orang lain, dapat ditemukan oleh para pembacanya dalam novelnya Anak Seorang Pelayan, namun setidak-tidaknya salah seorang dari penulis biografinya, Olof Lagercrantz, memperingatkan agar orang tidak menggunakannya dengan tidak kritis sebagai sumber biografi. Banyak dari apa yang ditulis oleh Strindberg mempunyai sifat otobiografis, tetapi Lagercrantz menunjukkan bakat Strindberg "untuk membuat kita percaya apa yang ia ingin kita percayai" dan ketidakrelaannya, yang sudah diketahui sejak masa hidupnya, untuk menerima penggambaran yang berbeda dari diri pribadinya ketimbang apa yang ia sendiri ingini.
Sejak usia tujuh tahun, Strindberg bertumbuh di wilayah Norrtull di sebelah utara yang masih desa, di pinggiran Stockholm, tidak jauh dari taman tempat patung Strindberg oleh Carl Eldh belakangan ditempatkan (Tegnérlunden). Ia bersekolah di sekolah dasar di daerah Klara dan Jakob, lalu lanjut ke Lyceum Stockholm, sebuah sekolah swasta yang progresif yang penuh dengan anak-anak lelaki dari keluarga kelas atas dan menengah atas. Ia menyelesaikan studentexamen-nya, ujian akhirnya, yang memberikan kepadanya kesempatan untuk masuk ke universitas, pada 25 Mei 1867, dan lolos matrikulasi di Universitas Uppsala pada musim gugur tahun yang sama.
Selama beberapa tahun ia ia tinggal di Uppsala atau di rumahnya membaca untuk mempersiapkan ujian yang akan diambilnya di Uppsala, sementara mencoba hal-hal lainnya. Ia mula-mula meninggalkan Uppsala pada 1868 untuk bekerja sebagai seorang guru sekolah, belajar kimi selama beberapa waktu di Institut Teknologi di Stockholm dalam mempersiapkan diri untuk belajar kedokteran, bekerja dengan memberikan les privat dan menjadi tenaga ekstra di Teater Kerajaan di Stockholm. Ia kembali ke Uppsala pada Januari 1870, sementara mengerjakan sejumlah naskah sandiwara. Yang pertama di antaranya adalah tentang pematung Denmark Bertel Thorvaldsen, yang pertama kali dipertunjukkan di Teater Kerajaan pada September 1870 di Uppsala.
Ia memulai sebuah klub sastra kecil, Runa, dengan sejumlah temannya, semuanya mengambil nama samaran dari mitologi Nordik; Strindberg menyebut dirinya Frö sesuai dengan nama dewa kesuburan. Ia menghabiskan beberapa semester lagi di Uppsala, dan akhirnya meninggalkannya pada Maret 1872, tanpa pernah lulus. Belakangan ia sering mengejek Uppsala dan para profesornya, dan beberapa tahun kemudian ia menerbitkan Från Fjerdingen och Svartbäcken ("Dari Fjerdingen dan Svartbäcken", 1877), sebuah kumpulan cerita pendek yang mengambarkan kehidupan mahasiswa Uppsala. Setelah meninggalkan universitas untuk terakhir kalinya, ia memulai kariernya sebagai seorang wartawan dan kritikus untuk surat-surat kabar di Stockholm.
Strindberg menikah tiga kali, dengan Siri von Essen (1850-1912), Frida Uhl (1872-1943), dan terakhir dengan Harriet Bosse (1878-1961). Meskipun ia memperoleh sejumlah anak dari masing-masing istrinya, wataknya yang sangat sensitif dan neurotik menghasilkan perceraian yang getir. Menjelang akhir hidupnya ia berjumpa dengan aktris dan pelukis muda Fanny Falkner (1890-1963), yang belakangan menulis sebuah buku tentang tahun-tahun terakhir Strindberg, tetapi sifat hubungan mereka sendiri masih diperdebatkan. Ia pernah mengadakan hubungan singkat di Berlin dengan Dagny Juel sebelum pernikahannya dengan Frida; dan pernah dikatakan bahwa berita yang mengejutkan tentang pembunuhan Juel mungkin telah menjadi alasan bagi Strindberg untuk membatalkan bulan madunya yang sudah tertunda dengan istri ketiganya, Harriet.
Hubungan Strindberg dengan
kaum perempuan penuh dengan masalah, dan warisan kata-kata dan perbuatannya telah sering ditafsirkan sebagai misoginis (memusuhi perempuan) baik oleh orang-orang sezamannya maupun oleh para pembaca modern. Namun demikian, kebanyakan orang mengakui bahwa ia mempunyai pandangan yang tidak lazim tentang kemunafikan masyarakatnya tentang ekspektasi terhadap gender, perilaku seksual dan moralitas. Pernikahan dan keluarga sangat ditekankan pada masa masa hidup Strindberg sementara Swedia mengalami industrialisasi dan urbanisasi pada tingkat yang sangat cepat. Masalah pelacuran dan moralitas diperdebatkan dengan hangat di antara para penulis dan kritikus maupun para politikus. Tulisan-tulisan awalnya seringkali membahas peranan tradisional kaum laki-laki dan perempuan yang dipaksakan oleh masyarakat dan yang dikritiknya sebagai strategi yang tidak adil.
Strindberg dikagumi oleh kelas pekerja sebagai seorang penulis radikal. Ia adalah seorang Sosialis (atau mungkin lebih merupakan seorang Anarkis) dan anak perempuannya Karin Strindberg menikah dengan Vladimir Smirnov, salah seorang tokoh terkemuka Bolshevik Rusia. Tentang sikap politiknya, Strindberg sangat dipromosikan di negara-negara sosialis, seperti misalnya Uni Soviet, Eropa Tengah dan Timur serta di Kuba. Ia adalah seorang pengarang yang mempunyai banyak sisi, dan seringkali ekstrem. Setelah kematiannya, sejumlah psikoanalis berspekulasi bahwa sifatnya yang kontradiktif dan sulit disebabkan oleh kecenderungan homoseksualitasnya yang laten. Yang lain menyebutkan kehidupan keluarganya di masa kecil. Ayahnya, Oskar, adalah seorang pedagang kecil. Ibunya, yang disebutnya sebagai pelayan, sebelum menikah dengan ayahnya, adalah seorang pembantu rumah tangga.
Novelnya Ruang Merah (Röda rummet) (1879) menyebabkan ia terkenal. Drama-dramanya yang pertama ditulisnya dalam gaya Naturalistik, dan karya-karyanya dari masa ini seringkali dibandingkan dengan dramatis Norwegia Henrik Ibsen. Drama Strindberg yang paling terkenal dari masa ini adalah Miss Julie (Fröken Julie). Belakangan, ia mengalami suatu masa pergolakan batin yang dikenal sebagai Periode Inferno, yang berpuncak dengan diterbitkannya sebuah buku yang ditulis dalam bahasa Prancis, Inferno. Setelah itu ia meninggalkan Naturalisme dan mulai menulis karya-karya yang dipengaurhi oleh Simbolisme. Ia dianggap sebagai salah seorang perintis dari panggung Eropa Modern dan Ekspresionisme. Tarian Kematian (Dödsdansen) dan Sonata Hantu (Spöksonaten) adalah drama-drama yang terkenal dari period ini.
Tak banyak orang yang tahu bahwa ia juga seorang telegrafer, pelukis, fotografer dan alkemis. Sebagai seorang mahasiswa muda, sebelum ia menjadi penulis, ia bekerja untuk sementara waktu sebagai seorang asisten di sebuah toko obat di kota universitas Lund di Swedia selatan. Pada 1912 August Strindberg meninggal dunia pada usia 63 tahun karena kanker. Ia dikebumikan di Norra begravningsplatsen di Stockholm. Ada sejumlah patung dan patung dadanya yang ditempatkan di Stockholm, dan yang menonjol adalah karya Carl Eldh. Kutipan : "Kapan sebuah revolusi itu legal? Kalau revolusi itu berhasil!" - "Apakah ekonomi itu? Ilmu pengetahuan yang diciptakan oleh kelas atas guna mendapatkan buah-buah pekerjaan kelas bawah."
No comments:
Post a Comment