Pembatasan Waralaba Dinilai Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
Ciputraentrepreneurship News, Jakarta: Kebijakan Menteri Perdagangan tentang Pembatasan Bisnis Waralaba akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seharusnya pemerintah bukan membatasi, tetapi memfasilitasi waralaba lokal dan asing dalam mengembangkan bisnis waralaba.
Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Amir Karamoy, mengatakan hal itu menanggapi keluarnya peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53 Tahun 2012 tentang Pembatasan Waralaba.
"Dengan keluarnya Peraturan Menteri Pedagangan itu, maka Indonesia adalah negara pertama yang membatasi aturan franchise," katanya di Jakarta, Senin (17/9).
Ia khawatir jika Permendag itu sifatnya anti-investasi, akan berdampak negatif pada investor yang telah dan akan berinvestasi waralaba di Indonesia
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Waralaba Indonesia (Wali), Levita Supit, mengungkapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pembatasan Waralaba dirasa tidak akan membatasi omzet waralaba "Aturan tersebut hanya akan berpengaruh pada pembatasan outlet. Karenanya, keuntungan dari outlet tersebut tidak akan berkurang," kata dia
Levita mengatakan aturan tersebut sudah tepat mengingat kepemilikan outlet harus dibatasi maksimal 200 unit. Setelah 200, outlet harus diwaralabakan. (asm)
No comments:
Post a Comment