Melihat kunti di kontrakan baru
Beberapa hari terakhir ini kesibukanku adalah mencari kontrakan yang nantinya akan aku tempati bersama dengan Ayah dan adik-adikku. Apalagi dengan desakan dari seseorang yang menyebalkan, membuatku harus lebih rajin mencari kontrakan dengan kisaran harga terjangkau.
Alhasil beberapa waktu yang lalu, aku dan adik perempuanku pergi ke daerah belakang kampus UNS. Disana kami bertanya perihal kontrakan rumah yang murah. Kami bertemu dengan bapak Sunarno ( ane lupa namanya ), beliau mengatakan jika beliau memiliki satu tempat yang kebetulan memang ingin di sewakan.
Sebenarnya sebelum bertemu dengan pak Sunarno, sekilas aku mendengar salah seorang warga berkata "Jangan disana.. yang kontrak selalu pergi.." mendengar itu aku memang langsung curiga jika ada sesuatu yang tidak beres pada kontrakan tersebut.
Aku dan adikku memutuskan untuk melihat lokasi rumah tersebut. Jauh. Naik turun jalanannya, bikin motor honda keluaran 1981 ku mogok beberapa kali. Hahahaha.. Setelah kurang lebih 10 menit berkendara, akhirnya kami tiba di rumah yang dimaksud.
Jreeeeeeeeenggggg.. Ternyata rumah yang diakan dikontrakan itu hanya sepetak.. kecil bangeeeeeeeeetttt dan yang lebih menyebalkan lagi harganya sama sekali tidak bersahabat untuk bangunan seperti itu.
Begitu masuk kedalam.. Aura yang aku dan adik rasakan adalah lembab. Jendela belakang sama sekali tidak ada fungsinya karena langsung ketemu dengan tembok bangunan yang ada dibelakang rumah tersebut. Disitulah akhirnya aku dan adik tau mengapa banyak para penghuninya melarikan diri.
Di jendela aku sebutkan tadilah tempat kediaman tante Kunti yang melegenda sebagai diva horor terseksi indonesia menatap adikku ( secara dia langsung nyamperin tuh kunti ) dengan galaknya. Adikku seperti memberi sinyal untuk tidak tinggal ditempat itu.
Aku sendiri juga gak bakalan mau, terlalu kecil untuk keluarga yang beranggotkan 4 orang. Apalagi harganya ter..la..lu.. ditambah kehadiran si Kunti yang auranya gak bagus untuk kesehatan.
Yah jujur aja aku sendiri belum tau kenapa kunti itu ada disitu. Tapi yang jelas, si pemilik kontrakan mengetahui bahwa kami sudah tau tentang keberadaan si Kunti, terlihat dari raut wajah si pemilik kontrakan yang awalnya sumringah karena merasa ada konsumen lagi, menjadi masam karena sepertinya dia tau kami tidak akan tinggal/ menyewa kontrakannya
No comments:
Post a Comment