Monday, January 20, 2014

Ibu Negara - Pahlawan Nasional Indonesia



Ibu Negara - Pahlawan Nasional Indonesia



Fatmawati


Fatmawati yang bernama asli Fatimah (lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923 – meninggal di Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980 pada umur 57 tahun) adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno. Fatmawati, putri Hasan Din yang asli Bengkulu, dinikahi Bung Karno pada era pendudukan Jepang. Ia mengikuti pasang dan surut perjuangan mencapai kemerdekaan. Usianya baru 19 tahun ketika disunting Bung Karno. Bung Karno sendiri 41 tahun. Ia menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967. Dari pernikahannya dengan Soekarno Fatmawati dikaruniai 5 orang anak.

Pada tahun 14 Mei 1980 karena serangan jantung ketika dalam perjalanan pulang dari umroh di Mekah yang lalu dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta) merupakan istri ke-3 dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Ia menjadi first lady yang menorehkan sejarah, dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945. Dia menjahit dengan tangannya, Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada pagi 17 Agustus 1945.



Siti Hartinah


Raden Ayu Siti Hartinah (lahir di Desa Jaten, Surakarta, Jawa Tengah, 23 Agustus 1923 – meninggal di Jakarta, 28 April 1996 pada umur 72 tahun) adalah istri Presiden Indonesia kedua, Jenderal Purnawirawan Soeharto. Siti Hartinah, yang sehari-hari dipanggil "Tien" merupakan anak kedua pasangan KPH Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo. Ia merupakan canggah Mangkunagara III dari garis ibu. Tien menikah dengan Soeharto pada tanggal 26 Desember 1947 di Surakarta. Siti kemudian dianugerahi gelar pahlawan nasional R.I. tak lama setelah kematiannya.

Siti meninggal akibat penyakit jantung yang menimpanya pada Minggu, 28 April 1996, di RS Gatot Subroto, Jakarta. Berawal
dari saat Siti terbangun akibat sakit jantung yang menimpanya, lalu dilarikan ke RS Gatot Subroto. Namun tim dokter telah berusaha maksimal, takdir berkata lain. Siti meninggal dunia pada Minggu, 28 April 1996, jam 05.10 WIB. Soeharto sangat lama merasa terpukul atas kematian Siti.

Siti dimakamkan di Astana Giri Bangun, Jawa Tengah, pada 29 April 1996 sekitar pukul 14.30 WIB. Upacara pemakaman tersebut dipimpin oleh inspektur upacara yaitu Ketua DPR/MPR saat itu, Wahono dan Komandan upacara Kolonel Inf G. Manurung, Komandan Brigif 6 Kostrad saat itu.

Sedangkan sebelumnya saat pelepasan almarhumah, bertindak sebagai inspektur upacara, Letjen TNI (Purn) Ahmad Taher dan Komandan Upacara Kolonel Inf Sriyanto, Komandan Grup 2 Kopassus Kartasura zaman itu.

No comments:

Post a Comment