Friday, January 10, 2014

James Brooke - Raja Putih dari Sarawak



James Brooke - Raja Putih dari Sarawak


Sir James Brooke (lahir 29 April 1803 – meninggal 11 Juni 1868 pada umur 65 tahun) adalah Raja Putih pertama Kerajaan Sarawak. Ayahnya, Thomas Brooke, adalah seorang Inggris; ibunya, Anna Maria, dilahirkan di Hertfordshire, sebagai puteri dari seorang Scottish kolonel William Stuart, 9th Lord Blantyre, dan selirnya Harriott Teasdale. James Brooke dilahirkan di Secrore, satu kota suburb dari Benares, India pada tanggal 29 april 1803. James Brooke diangkat menjadi gubernur Sarawak dan baru diberi gelar Rajah oleh Sultan Brunei pada 18 Agustus 1842.

Brooke hanya menguasai wilayah Sarawak yang paling barat, di sekitar Kuching. Ia berkuasa hingga kematiannya pada 11 juni 1868. Dia dikenal sebgai Rajah Putih. Gelar ini diberikan oleh Sultan dari Brunei dengan suku Iban di Borneo karena jasanya dalam membantu Brunei saat itu. Baru pada tahun 1841 gelar ini diresmikan. Brooke berjalan ke Myanmar (Burma) dengan pasukan EIC pada 1825, terluka, dan dikirim ke Inggris untuk penyembuhan. Pada tahun 1830, ia kembali ke Madras, India untuk menjadi anggota angkatan kembali. Ia mencoba berdagang di Timur Jauh, namun tak sukses.

Pada 1835, ayahnya meninggal dan meninggalkannya GBP30.000, yang dipakainya sebagai modal pembelian kapal, the Royalist. Setelah mempersiapkan pelayaran ke Borneo pada 1838, ia tiba di Kuching pada bulan Agustus pada tahun yang sama untuk menemukan penyelesaian menghadapi pemberontakan Dayak melawan Sultan Brunei. Menawari pertolongannya pada Sultan, ia dan krunya membantu mengadakan penyelesaian perdamaian dan sebagai akibatnya diberi gelar Rajah Sarawak oleh Sultan yang berterima kasih (walau deklarasi resmi tak dibuat sampai 18 Agustus 1842).

Brooke mulai mendirikan dan mempererat kekuasaannya atas Sarawak; memperbaiki administrasi, mengkodifikasi hukum dan melawan perompakan, yang ternyata menjadi persoalan terus menerus sepanjang pemerintahannya. Brooke kembali secara temporer ke Inggris pada 1847, di mana ia diberi kebebasan dari kota London, mengangkat gubernur dan panglima tertinggi Labuan, KonJen Inggris di Borneo dan dibentuklah KCB.

Brooke menjadi pusat kontroversi pada 1851 saat dakwaan perbuatan jahat terhadapnya menimbulkan pengangkatan komisi kerajaan di Singapura. Sebagai akibat pemeriksaan tuntutannya tak terbukti namun tuduhan berlanjut untuk membayangi Brooke. Ia menguasai Sarawak sampai kematiannya pada 11 juni 1868, menyusul 3 pukulan lebih dari periode 10 tahun. Ia digantikan sebagai Rajah oleh keponakannya
Charles Johnson Brooke.

Raja Putih ialah sebuah dinasti pemerintahan sebuah keluarga kulit putih di Sarawak yaitu keluarga Brooke. Raja Putih juga dikenal sebagai Rajah Sarawak atau Rajah Putih. Penggunaan kata Rajah bertujuan untuk membedakan gelar keluarga kerajaan dengan keluarga Brooke. Sarawak ialah sebuah jajahan milik Kesultanan Brunei hingga James Brooke (Raja Putih pertama Sarawak) mendapat tanah dan lama kelamaan Sarawak menjadi semakin besar.

Setelah Perang Dunia II, Raja Putih Sarawak yang terakhir menyerahkan Sarawak kepada kerajaan Britania. Gelar Raja Putih diperoleh karena keluarga Brooke merupakan orang berkulit putih. Ada tiga orang Raja Putih : James Brooke, Charles Johnson Brooke dan Charles Vyner Brooke. Cerita fiksi keberanian James Brooke di Sarawak diberikan dalam novel C. S. Godshalk Kalimantaan

No comments:

Post a Comment