José Martí - Tokoh Revolusi Kuba
Julián Martí Pérez (lahir di Havana, 28 Januari 1853 – meninggal 19 Mei 1895 pada umur 42 tahun) adalah seorang pemimpin gerakan kemerdekaan Kuba dan pada saat yang bersamaan juga seorang penyair dan penulis yang sangat dihormati. Ia dipandang sebagai pahlawan terbesar rakyat Kuba.Jose Marti dilahirkan di Havana ketika Kuba masih merupakan koloni Spanyol, dari orangtuanya yang berkebangsaan Spanyol Mariano Martí dan Leonor Pérez Cabrera, dan merupakan anak tertua dan laki-laki satunya dari 8 bersaudara. Ketika ia berusia empat tahun, keluarganya pindah dari Kuba ke Valencia, Spanyol, namun dua tahun kemudian mereka kembali ke pulau itu dan memasukkan José ke sebuah sekolah negeri setempat. Selain seorang penulis yang besar, penyair dan jurnalis, José Martí juag seorang pelukis. Pada 1867, ia mendaftarkan diri di Sekolah Profesional untuk Melukis dan Mematung di Havana untuk mengambil kelas menggambar.
Pada 1869 ia menerbitkan tulisan-tulisan politiknya yang pertama dalam satu-satunya edisi surat kabar El Diablo Cojuelo. Pada tahun yang sama itu ia menerbitkan "Abdala," sebuah drama patriotik dalam bentuk syair dalam sebuah buku berjudul La Patria Libre. Sonetanya yang termasyhur "10 de octubre" (10 Oktober) juga ditulis pada tahun itu, yang kemudian diterbitkan di surat kabar sekolahnya.
Meskipun berhasil, pada Maret tahun itu, pemerintah kolonial menutup sekolahnya, sehingga studi Martí terputus. Ia jadi membenci kekuasaan Spanyol di tanah airnya pada usia yang masih muda. Demikian pula ia membenci perbudakan yang masih dipraktikkan di Kuba.
Pada Oktober 1869, ia ditahan, lalu dipencarakan di penjara nasional setelah ia dituduh melakukan pengkhianatan oleh pemerintah Spanyol. Lebih dari empat bulan kemudian, Martí mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman enam tahun penjara. Ibunya berusaha keras untuk membebaskan anaknya (yang saat itu masih di bawah umur, 16 tahun) dengan menulis surat kepada pemerintah. Ayahnya pergi ke sahabatnya, seorang pengacara, untuk mendapatkan bantuan nasihat hukum, namun semua usaya itu sia-sia.
Akhirnya Martí jatuh sakit. Kakinya penuh dengan borok karena dirantai. Karena itu ia dipindahkan oleh Jenderal ke bagian lain di Kuba yang dikenal dengan nama Isla de Pinos dan tidak dipenjarakan lagi. Setelah itu, mereka memutuskan untuk memulangkannya ke Spanyol. Di Spanyol, ia belajar hukum dan menulis artikel-artikel tentang kesalahan-kesalahan pemerintah Spanyol di Kuba.
Setelah beberapa lama tinggal di Spanyol, Martí menyelesaikan studinya, lulus dengan gelar S-1nya, dan mendapatkan lisensinya dalam hak-hak sipil. Lalu ia pergi ke Prancis, dan tinggal di sana beberapa waktu, sebelum kemudian diam-diam kembali ke Kuba dengan menggunakan sebuah nama samaran pada 1877. Ia tidak berhasil mendapatkan pekerjaan hingga akhirnya ia menerima pekerjaan sebagai dosen sejarah dan sastra di Guatemala City.
Pada 1880, Martí pindah ke New York City bekerja di sana sebagai konsul bersama untuk Uruguay, Paraguay, dan Argentina. Ia menggearkkan komunitas Kuba di pengasingan, khususnya di Tampa dan Key West, Florida, to mengadakan revolusi
dan merebut kemerdekaan dari Spanyol, sementara melobi untuk menentang aneksasi AS atas Kuba, seperti yang dikehendaki sejumlah politikus Amerika.
Pada 1894, ia berangkat sambil merencanakan mendarat di Kuba dan berjuang untuk revolusi, namun disalib di Florida. Pada 25 Maret 1895, José Marti menerbitkan Manifesto Montecristi, yang isinya menyatakan kemerdekaan Kuba, berakhirnya perbedaan antara ras, persahabatan dengan orang-orang Spanyol yang tidak menentang kemerdekaan, dan perang terhadap mereka yang menghalanginya.
Pada 11 April 1895, Martí mendarat di Kuba dengan sebuah pasukan pemberontak yang tinggal di pembuangan, termasuk pemberontak Generalísimo Máximo Gómez y Báez. José Martí terbunuh dalam pertempuran melawan pasukan-pasukan Spanyol di Pertempuran Dos Ríos pada 19 Mei 1895. Ia dikebumikan di Cementerio Santa Efigenia di Santiago de Cuba.
José Martí sangat menentang keterlibatan AS dalam Perang Kemerdekaan Kuba. Ia menyebut AS sebagai Goliat bagi bangsa-bangsa Amerika. Perang Spanyol-Amerika berakhir kira-kira tiga tahun setelah kematiannya. Karyanya yang terbaik dan paling dihargai adalah buku-bukunya untuk anak-anak. La Edad de Oro ("Zaman Keemasan") adalah buku yang paling banyak dibaca. Salah satu puisi dari kumpulan puisinya Versos Sencillos belakangan dijadikan lagu sebagai "Guantanamera," yang menjadi nyanyian paling terkenal Kuba. Bandara Internasional José Martí di Havana dinamai sesuai dengan nama pemimpin kemerdekaan Kuba ini
No comments:
Post a Comment