Wednesday, June 22, 2016

10 Kota keren di masa depan, biaya pembuatannya dekati pendapatan RI



10 Kota keren di masa depan, biaya pembuatannya dekati pendapatan RI

Semakin meningkatnya jumlah populasi di setiap negara akhirnya menimbulkan berbagai masalah. Salah satunya urusan ketersediaan hunian bagi masyarakat.

Menurut Laporan PBB, pada 2050 mendatang, jumlah populasi di dunia akan mencapai 9,6 miliar. Jika hal ini tidak ditangani ini dengan baik, maka akan menjadi permasalahan yang sangat kompleks di tengah semakin menipisnya jumlah lahan yang ada.


Melihat hal ini tak heran, banyak pengembang yang mengembangkan berbagai proyek menarik. Mereka berusaha untuk memanfaatkan ketersediaan ruang yang ada dengan membangun perkotaan di atas pulau buatan, di bawah tanah, hingga di bawah laut.

Berikut merdeka.com akan merangkum 10 kota masa depan yang dibangun dengan sangat menakjubkan seperti dikutip dari portal properti global, Lamudi.



1. Kepulauan Khazar, Azerbaijan

Pulau Khazar, atau juga yang disebut dengan Pulau Kaspia merupakan pulau buatan yang dibangun 25 km sebelah selatan kota Baku, Azerbaijan. Pulau buatan ini menghabiskan biaya USD 100 miliar atau setara Rp 1.333,3 triliun (USD 1 = Rp 13.333,3). Angka ini hampir sama dengan target pendapatan Indonesia dalam APBN tahun ini sebesar Rp 1.822 triliun.



Rencananya pulau ini akan selesai dibangun pada tahun 2022, dan di sana nantinya akan menjadi rumah bagi satu juta penduduk, 150 sekolah, 50 rumah sakit, universitas, pusat perbelanjaan, rumah sakit, lapangan balap formula 1 hingga Menara Azerbaijan, yang akan menjadi gedung tertinggi dunia.


2.The King Abdullah Economic City, Arab Saudi

Kota ini akan dibangun di samping Laut Merah, 100 kilometer utara Kota Jeddah, pusat komersial Arab Saudi. Pembangunan kota ini akan dikerjakan oleh Dubai Emaar Properties, salah satu perusahaan real estate terbesar di dunia.


Total pembangunan proyek ini pun mencapai 67 mil, sehingga tak salah jika kota ini selesai dibangun luasnya akan mengalahkan Washington DC.

Pembangunan kota ini sendiri, merupakan upaya Arab Saudi untuk meningkatkan perekonomian dengan mendorong masuk investasi asing. Proyek ini akan menghabiskan biaya USD 86 miliar atau setara Rp 1.145,6 triliun.


3.Gujarat International Finance Tec-City, India

Gujarat International Finance Tec-City atau GIFT adalah distrik bisnis yang dibangun di Gujarat, India. Pembangunan proyek ini akan memakan lahan seluas 986 hektar.


Area ini, nantinya akan memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), zona pendidikan internasional, kota-kota yang terintegrasi, zona hiburan, hotel, taman teknologi dan bursa. Proyek ini nantinya menghabiskan dana sekitar USD 20 miliar atau setara Rp 266,6 triliun.


4.Songdo International Business District, Korea Selatan

Songdo International Business District (SIBD) merupakan sebuah kota yang dibangun di atas lahan reklamasi seluas 1.500 hektar. Di sana akan dibangun gedung-gedung perkantoran dengan kelas dunia, perumahan, rumah sakit, sekolah dan fasilitas pendidikan.


Kota ini pun dibangun dengan konsep green living, di mana 40 persen lahan kota akan dialokasikan untuk ruang terbuka hijau. Tidak hanya itu kota ini pun menggunakan sistem perpipaan bawah tanah untuk pembuangan limbah kota.

Pembuatan SIBD menelan biaya sekitar USD 40 miliar atau setara Rp 533,3 triliun.


5. Madinat Al-Hareer, Kuwait

Madinat al-Hareer merupakan sebuah kota yang dibangun di Subiya, sebelah utara Kuwait. Kota yang dibangun seluas 250 km tersebut nantinya akan diisi beragam proyek properti seperti perumahan, pusat pendidikan, pusat kesehatan, bandara hingga gedung pencakar langit Burj Mubarak Al-Kabir setinggi 1.001 meter.


Rencananya proyek ini akan dibangun selama 25 tahun. Biaya yang dihabiskan untuk pembangunan kota ini sekitar USD 94 miliar atau setara Rp 1.253,3 triliun.


6.The World Islands, Dubai, Uni Emirat Arab

The World Islands merupakan kepulauan buatan manusia, yang dibangun di lepas pantai Dubai, Uni Emirat Arab. Di area tersebut nantinya akan dibangun 300 pulau yang dirancang mirip seperti peta dunia.


The World Islands nantinya juga akan dipenuhi dengan berbagai proyek properti mewah seperti resort mewah, restoran mewah, serta hunian mewah yang dapat 'mengambang' di atas laut. Megaproyek ini nantinya akan menghabiskan biaya sekitar USD 14 miliar atau setara Rp 186,6 triliun.


7.Masdar City, Abu Dhabi

Abu Dhabi juga memiliki kota masa depan, diberi nama Masdar City. Kota ini dapat menampung 50.000 penghuni.


Tidak hanya itu, kota ini pun dirancang sangat ramah lingkungan dan iklim. Prinsip kelestarian lingkungan diwujudkan dengan penggunaan air yang 80 persen lebih hemat dibandingkan kota konvensional.

Sampah di kota ini pun 100 persen didaur ulang dan nol persen emisi gas karbondioksida. Kota masa depan ini menghabiskan biaya sekitar USD 20 miliar atau setara Rp 266,6 triliun.


8.Earth-scraper, Meksiko

Pernah melihat gedung yang dibangun di bawah tanah? Jika belum, mungkin Anda harus melihat Earth-scraper, yakni sebuah gedung yang dibangun di bawah tanah tepatnya di alun-alun utama Mexico City, Meksiko.


Gedung ini memiliki tinggi 65 lantai dengan kedalaman 300 meter di bawah tanah. Gedung ini pun dapat menampung lebih dari 300.000 orang dan di sana nantinya akan dibuatkan area hunian, ruko, perkantoran dan museum.

Proyek bawah tanah kota Meksiko ini akan menghabiskan biaya sekitar USD 1 miliar atau setara Rp 13,3 triliun.


9.Floating City, China

China saat ini telah kehabisan lahan untuk membangun proyek properti. Dengan jumlah populasi mencapai 1,3 miliar orang, tampaknya pengembang harus lebih kreatif menyiasati keterbatasan lahan.


Itulah mengapa ide untuk membangun kota terapung ini muncul di China. Kota terapung ini nantinya akan memiliki lapisan tanah atas dan lapisan bawah air.

Di dalam kota sendiri, nantinya masyarakat akan menggunakan mobil listrik serta juga disediakan peternakan, penetasan, dan pusat pembuangan limbah. Kota terapung ini menghabiskan biaya USD 20 miliar atau setara Rp 266,6 triliun.


10.Ocean Spiral, Jepang

Menyiasati keterbatasan lahan, Jepang berencana akan membangun sebuah kota di bawah laut. Kota yang diberi nama Ocean Spiral ini dirancang oleh Shimizu Corp.


Pembangunan proyek ini akan dilakukan di lepas pantai Jepang. Di sana nantinya akan dibangun sebuah bola air raksasa yang memiliki diameter sebesar 500 meter.

Di bola raksasa tersebut nantinya akan dibangun proyek perumahan, kantor, tempat bisnis dan hotel. Proyek Ocean Spiral akan menghabiskan biaya USD 30 miliar atau setara Rp 400 triliun.

Tuesday, June 21, 2016

Astagfirullah, Ini yang Terjadi Jika Air Laut Tidak Asin



Astagfirullah, Ini yang Terjadi Jika Air Laut Tidak Asin


Air laut merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah SWT. Sang Maha Pencipta ini membuat keseimbangan alam begitu mempesona.

Khusus untuk air laut, sebagian kita mungkin sering bertanya, mengapa rasanya bisa begitu asin dan berbeda dengan air jenis lain?

Sebagian berpikir, andai saja air laut berasa tawar, maka akan lebih bermanfaat untuk dikonsumsi. Karena tidak bisa dipungkiri jika saat ini dunia mengalami krisis air bersih yang layak minum.

Perkara air laut ternyata tidak luput dari pembahasan Allah SWT dan sudah tertulis dalam Alquran.

Ini menjadi bukti, bahwa Allah tidak main-main dalam proses penciptaan semua makhluk-Nya.

"Dan tidaklah sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu pakaip, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (QS. Faathir: 12).

Salah satu bahaya yang akan menimpia makhluk ketika air laut tidak asin adalah tempat ini akan menjadi pusat dari segala macam bentuk wabah penyakit. Tentu ini akan mengancam keselamatan penduduk dunia, mengingat luas lautan lebih besar dibanding daratan. Mengapa bisa demikian?


Mencegah Penyakit Berkembang Biak

Salinitas (kadar garam) laut berfungsi untuk mensterilkan air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan, dan perkembangbiakan penyakit. Kalau tidak demikian niscaya laut menjadi menjadi pusat (markas) yang baik bagi wabah dan penyakit yang menyebar ke seluruh negara dan bangsa.

Sekilas mari mengingat tragedi Tsunami yang terjadi pada 2004 silam. Ada begitu banyak korban jiwa yang meninggal dalam tragedi tersebut.

Sebagian ditemukan, namun tidak sedikit pula yang ikut terseret menuju lautan dan samudera yang luas. Bagaimana jadinya jika air laut rasanya tawar? Jika air laut tidak asin, maka jenazah ini justru akan menjadi wabah penyakit karena mengalami pembusukan. Wallahualam.


Kapal Tak Bisa Berlayar

Selain itu, asinnya air laut juga memberika hikmah luar biasa lainnya. Jika air laut tidak asin, niscaya akan menyulitkan dunia transportasi air. Namun, bagaimana bisa?

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung,” (QS. Asy-Syuuraa ayat 32).

“Kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia,” (QS. al-Baqarah: 164).

“Masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (QS. Faathir: 12).


Sabar Dipoligami, Ini yang Terjadi Setelah 20 Tahun Meninggal



Sabar Dipoligami, Ini yang Terjadi Setelah 20 Tahun Meninggal

Kisah nyata ini terjadi di sebuah desa, kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Ustaz Rofiul Fata menceritakannya saat ceramah tarawih tentang sabar.

Suatu hari, penggali kubur yang tengah menyiapkan liang lahat untuk warga yang baru saja meninggal dikejutkan dengan kejadian aneh.

Semula, ia menggali tanah seperti biasa. Namun, liang lahat yang tergali itu ternyata agak miring, tidak seperti biasanya.

Karena miring, galian itu pun mengenai sebuah makam tua di sampingnya. Alangkah terkejutnya sang penggali makam, terlihat kain kafan dari makam tua itu.

Warnanya masih putih, seperti baru dimakamkan beberapa hari. Jenazah di dalamnya juga masih berisi, seperti tubuh yang masih utuh.

Khawatir terjadi apa-apa, ia tutup kembali jenazah itu agar tidak kelihatan. Dan setelah jenazah yang baru dikebumikan di liang lahat yang ia gali, barulah ia mencari informasi jenazah siapakah yang masih utuh tersebut.


Jenazahnya Masih...

Akhirnya ia mendapatkan informasi valid. Makam tua di samping makam baru tadi ternyata berusia 20 tahun. Jenazah yang dikebumikan di situ adalah seorang wanita.

Apa keistimewaan wanita tersebut sehingga jenazahnya masih utuh? Itulah misteri yang ingin diketahuinya.

"Ibu itu sangat sabar," demikian informasi yang akhirnya berhasil ia himpun.

"Kesabarannya yang paling besar menurut warga adalah saat suaminya menikah lagi. Ia sabar dipoligami dengan seorang wanita yang merupakan saingannya di pasar".

Rupanya, wanita itu adalah seorang pedagang di pasar. Di pasar yang sama, ada wanita pedagang lain yang sama-sama dagangannya laris sehingga mereka pun terlibat dalam persaingan bisnis.


Benar-benar Diuji

Sang suami ingin menikah lagi. Dan yang dipilih sebagai istri kedua adalah wanita pedagang saingan istri pertama.

"Dipoligami saja, tidak semua wanita siap. Apalagi dipoligami dengan wanita saingan bisnis. Bagaimana melipatgandakan kesabaran agar yang semula saingan bisa menjadi saudara dalam satu keluarga. Benar-benar kesabaran tingkat tinggi".

Katakanlah, “Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (QS. Az Zumar: 10).

Wallahu a'lam