Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Tuesday, June 21, 2016

Astagfirullah, Ini yang Terjadi Jika Air Laut Tidak Asin



Astagfirullah, Ini yang Terjadi Jika Air Laut Tidak Asin


Air laut merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah SWT. Sang Maha Pencipta ini membuat keseimbangan alam begitu mempesona.

Khusus untuk air laut, sebagian kita mungkin sering bertanya, mengapa rasanya bisa begitu asin dan berbeda dengan air jenis lain?

Sebagian berpikir, andai saja air laut berasa tawar, maka akan lebih bermanfaat untuk dikonsumsi. Karena tidak bisa dipungkiri jika saat ini dunia mengalami krisis air bersih yang layak minum.

Perkara air laut ternyata tidak luput dari pembahasan Allah SWT dan sudah tertulis dalam Alquran.

Ini menjadi bukti, bahwa Allah tidak main-main dalam proses penciptaan semua makhluk-Nya.

"Dan tidaklah sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu pakaip, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (QS. Faathir: 12).

Salah satu bahaya yang akan menimpia makhluk ketika air laut tidak asin adalah tempat ini akan menjadi pusat dari segala macam bentuk wabah penyakit. Tentu ini akan mengancam keselamatan penduduk dunia, mengingat luas lautan lebih besar dibanding daratan. Mengapa bisa demikian?


Mencegah Penyakit Berkembang Biak

Salinitas (kadar garam) laut berfungsi untuk mensterilkan air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan, dan perkembangbiakan penyakit. Kalau tidak demikian niscaya laut menjadi menjadi pusat (markas) yang baik bagi wabah dan penyakit yang menyebar ke seluruh negara dan bangsa.

Sekilas mari mengingat tragedi Tsunami yang terjadi pada 2004 silam. Ada begitu banyak korban jiwa yang meninggal dalam tragedi tersebut.

Sebagian ditemukan, namun tidak sedikit pula yang ikut terseret menuju lautan dan samudera yang luas. Bagaimana jadinya jika air laut rasanya tawar? Jika air laut tidak asin, maka jenazah ini justru akan menjadi wabah penyakit karena mengalami pembusukan. Wallahualam.


Kapal Tak Bisa Berlayar

Selain itu, asinnya air laut juga memberika hikmah luar biasa lainnya. Jika air laut tidak asin, niscaya akan menyulitkan dunia transportasi air. Namun, bagaimana bisa?

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung,” (QS. Asy-Syuuraa ayat 32).

“Kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia,” (QS. al-Baqarah: 164).

“Masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (QS. Faathir: 12).


Sabar Dipoligami, Ini yang Terjadi Setelah 20 Tahun Meninggal



Sabar Dipoligami, Ini yang Terjadi Setelah 20 Tahun Meninggal

Kisah nyata ini terjadi di sebuah desa, kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Ustaz Rofiul Fata menceritakannya saat ceramah tarawih tentang sabar.

Suatu hari, penggali kubur yang tengah menyiapkan liang lahat untuk warga yang baru saja meninggal dikejutkan dengan kejadian aneh.

Semula, ia menggali tanah seperti biasa. Namun, liang lahat yang tergali itu ternyata agak miring, tidak seperti biasanya.

Karena miring, galian itu pun mengenai sebuah makam tua di sampingnya. Alangkah terkejutnya sang penggali makam, terlihat kain kafan dari makam tua itu.

Warnanya masih putih, seperti baru dimakamkan beberapa hari. Jenazah di dalamnya juga masih berisi, seperti tubuh yang masih utuh.

Khawatir terjadi apa-apa, ia tutup kembali jenazah itu agar tidak kelihatan. Dan setelah jenazah yang baru dikebumikan di liang lahat yang ia gali, barulah ia mencari informasi jenazah siapakah yang masih utuh tersebut.


Jenazahnya Masih...

Akhirnya ia mendapatkan informasi valid. Makam tua di samping makam baru tadi ternyata berusia 20 tahun. Jenazah yang dikebumikan di situ adalah seorang wanita.

Apa keistimewaan wanita tersebut sehingga jenazahnya masih utuh? Itulah misteri yang ingin diketahuinya.

"Ibu itu sangat sabar," demikian informasi yang akhirnya berhasil ia himpun.

"Kesabarannya yang paling besar menurut warga adalah saat suaminya menikah lagi. Ia sabar dipoligami dengan seorang wanita yang merupakan saingannya di pasar".

Rupanya, wanita itu adalah seorang pedagang di pasar. Di pasar yang sama, ada wanita pedagang lain yang sama-sama dagangannya laris sehingga mereka pun terlibat dalam persaingan bisnis.


Benar-benar Diuji

Sang suami ingin menikah lagi. Dan yang dipilih sebagai istri kedua adalah wanita pedagang saingan istri pertama.

"Dipoligami saja, tidak semua wanita siap. Apalagi dipoligami dengan wanita saingan bisnis. Bagaimana melipatgandakan kesabaran agar yang semula saingan bisa menjadi saudara dalam satu keluarga. Benar-benar kesabaran tingkat tinggi".

Katakanlah, “Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (QS. Az Zumar: 10).

Wallahu a'lam


Thursday, February 25, 2016

Hak Seorang Ibu terhadap Anak Laki-lakinya


Hak Seorang Ibu terhadap Anak Laki-lakinya


MEMBANGUN keluarga sakinah merupakan dambaan kita semua. Dasarnya adalah masing-masing anggota keluarga tersebut harus bertaqwa. Salah satu manifestasi taqwa ialah berbuat baik kepada orang tua (birrul walidain). Perlu disadari, bahwa pernikahan itu bukan hanya ikatan 2 orang anak manusia, tetapi mengikat 2 keluarga besar.

Jadi pernikahan itu merupakan risalah agung membentuk ukhuwah yang luas yang dasarnya saling kenal (ta’aruf), saling memahami (tafahum), dan saling menolong (tafakul) antara suami-istri, keluarga suami dan keluarga istri. Bila masing-masing pihak ridha, maka nilai pernikahan yang sakinah serta diridhai orang tua akan terwujud.

Sebelum menikah, seorang anak, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kewajiban yang besar kepada kedua orang tuanya, terutama kepada ibundanya. Bila seorang anak laki-laki yang telah menikah, maka kewajiban berbakti kepada ibu ini tidak hilang, jadi suami adalah hak ibunda.

Bagaimana dengan anak perempuan yang telah menikah? Nah, bagi anak perempuan yang telah menikah, maka haknya suami. Jadi istri berkewajiban berbakti pada suami. Karena setelah Ijab kabul, berpindahlah hak dan kewajiban seorang ayah kepada suami dari anak wanitanya. Begitu besar kewajiban berbakti pada suami, sampai rasul pernah bersabda, “Bila boleh sesama manusia mengabdi (menyembah), maka aku akan menyuruh seorang istri mengabdi pada suaminya.”


Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Ada seseorang yang datang menghadap Rasulullah dan bertanya, “Ya Rasulallah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku?” Jawab Rasulullah, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ayahmu.” (Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah)

Ada seseorang yang datang, disebutkan namanya Muawiyah bin Haydah r.a., bertanya: “Ya Rasulallah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku?” Jawab Rasulullah saw: “Ibumu.” Dengan diulang tiga kali pertanyaan dan jawaban ini.

Pengulangan kata “ibu” sampai tiga kali menunjukkan bahwa ibu lebih berhak atas anaknya dengan bagian yang lebih lengkap, seperti al-bir (kebajikan), ihsan (pelayanan). Ibnu Al-Baththal mengatakan:

“Bahwa ibu memiliki tiga kali hak lebih banyak daripada ayahnya. Karena kata ‘ayah’ dalam hadits disebutkan sekali sedangkan kata ‘ibu’ diulang sampai tiga kali. Hal ini bisa dipahami dari kerepotan ketika hamil, melahirkan, menyusui. Tiga hal ini hanya bisa dikerjakan oleh ibu, dengan berbagai penderitaannya, kemudian ayah menyertainya dalam tarbiyah, pembinaan, dan pengasuhan.

Hal itu diisyaratkan pula dalam firman Allah swt., “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun –selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun–, bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Luqman: 14)

Allah swt. menyamakan keduanya dalam berwasiat, namun mengkhususkan ibu dengan tiga hal yang telah disebutkan di atas.

Imam Ahmad dan Bukhari meriwayatkan dalam Al-Adabul Mufrad, demikian juga Ibnu Majah, Al Hakim, dan menshahihkannya dari Al-Miqdam bin Ma’di Kariba, bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Sesunguhnya Allah swt. telah berwasiat kepada kalian tentang ibu kalian, kemudian berwasiat tentang ibu kalian, kemudian berwasiat tentang ibu kalian, kemudian berwasiat tentang ayah kalian, kemudian berwasiat tentang kerabat dari yang terdekat.”

Hal ini memberikan kesan untuk memprioritaskan kerabat yang didekatkan dari sisi kedua orang tua daripada yang didekatkan dengan satu sisi saja. Memprioritaskan kerabat yang ada hubungan mahram daripada yang tidak ada hubungan mahram, kemudian hubungan pernikahan. Ibnu Baththal menunjukkan bahwa urutan itu tidak memungkinkan memberikan kebaikan sekaligus kepada keseluruhan kerabat.

Dari hadits ini dapat diambil pelajaran tentang ibu yang lebih diprioritaskan dalam berbuat kebaikan dari pada ayah. Hal ini dikuatkan oleh hadits Imam Ahmad, An-Nasa’i, Al-Hakim yang menshahihkannya, dari Aisyah r.a. berkata:

“Aku bertanya kepada Nabi Muhammad saw., siapakah manusia yang paling berhak atas seorang wanita?” Jawabnya, “Suaminya.” “Kalau atas laki-laki?” Jawabnya, “Ibunya.”

Demikian juga yang diriwayatkan Al-Hakim dan Abu Daud dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya, bahwa ada seorang wanita yang bertanya:

“Ya Rasulallah, sesungguhnya anak laki-lakiku ini, perutku pernah menjadi tempatnya, air susuku pernah menjadi minumannya, pangkuanku pernah menjadi pelipurnya. Dan sesungguhnya ayahnya menceraikanku, dan hendak mencabutnya dariku.” Rasulullah saw. bersabda, “Kamu lebih berhak daripada ayahnya, selama kamu belum menikah.”


Maksudnya menikah dengan lelaki lain, bukan ayahnya, maka wanita itu yang meneruskan pengasuhannya, karena ialah yang lebih spesifik dengan anaknya, lebih berhak baginya karena kekhususannya ketika hamil, melahirkan dan menyusui. [ukhuwah]

Monday, February 22, 2016

TERUNGKAP!! Ternyata Bahan yang Ada di Semua Jenis Rokok Banyak Mengandung Zat Haramnya


TERUNGKAP!! Ternyata Bahan yang Ada di Semua Jenis Rokok Banyak Mengandung Zat Haramnya

Assalamualaikum, Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT), DR Hakim Sarimuda Pohan, mengungkapkan bahwa dalam filter rokok yang banyak digunakan di Indonesia terkandung bahan yang berasal dari darah babi.


Hemoglobin atau protein darah babi digunakan dalam filter rokok untuk menyaring racun kimia agar tidak masuk ke dalam paru-paru perokok, kata Hakim saat menjadi pembicara dalam dialog bahaya merokok bagi kehidupan berbangsa di Balaikota Banjarmasin, Kalimantan Selatan,

Ia meyakini bahwa filter yang digunakan untuk rokok yang beredar di Indonesia merupakan filter impor yang mengandung komponen dari darah babi. Menurutnya, semua itu diketahui setelah adanya pernyataan yang diungkapkan ahli dari Australia atau Profesor Kesehatan Masyarakat dari Universitas Sydney, Simon Chapman.


Profesor di Australia memperingatkan kelompok agama tertentu terkait dugaan adanya kandungan sel darah babi pada filter rokok. Profesor Simon Chapman menyatakan itu merujuk pada penelitian di Belanda yang mengungkap bahwa 185 perusahaan berbeda menggunakan hemoglobin babi sebagai bahan pembuat filter rokok.

Menurut Hakim, sudah selayaknya umat Muslim yang mayoritas di Indonesia ini menjauhi barang yang nyata-nyata dilarang agama tersebut. Bukan hanya kaum Muslim, tetapi kaum Yahudi juga melarang pemanfaatan babi untuk keperluan seperti itu, tambahnya dalam dialog dalam rangkaian sosialisasi peraturan daerah (Perda) yang melarang merokok di tempat tertentu.

Dalam dialog yang dihadiri ratusan peserta dari kalangan PNS, pengelola hotel, restoran, dan pengelola tempat-tempat umum tersebut juga dihadiri Wali Kota Banjarmasin Haji Muhidin dengan moderator Kepala Dinas Kesehatan setempat, drg Diah R Praswasti.

Dalam dialog tersebut dilangsungkan dengan tanya jawab yang antara lain disarankan perlunya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan merokok.
jika di anggap berguna mohon sebarkan articel ini jazakallahukhair


*Sebarkan jika anda peduli dengan kesehatan umat.

Ingat tembang Sluku-Sluku Bathok? Ternyata itu gubahan syair Arab lho


Ingat tembang Sluku-Sluku Bathok? Ternyata itu gubahan syair Arab lho

Syair tersebut bukan sekedar syair, tetapi mempunyai makna yang tersirat dalam versi bahasa Arabnya.

Sluku-sluku bathok

Bathoke ela-elo

Si Rama menyang Solo

Oleh-olehe payung montho

Tak jenthit lolo lobah

Wong mati ora obah

Yen obah medeni bocah

Yen urip goleka dhuwit

Kamu yang masa kecilnya bahagia pasti pernah mendengar lagu ini. Ya, tembang Jawa ini dulu populer sekali di kalangan anak-anak era 90-an dan sebelumnya. Bahkan lagu ini juga pernah menjadi lagu yang dinyanyikan oleh Suzan dan Ria Enes.

Nah, jika ditelisik lebih jauh, ternyata lagu itu merupakan buatan Wali Sanga yang digunakan sebagai metode dakwah. Dahulu mereka membuat syiar yang mudah ditangkap masyarakat awam saat itu. Disarikan dari pengajian kyai kondang asal Bojonegoro, KH Anwar Zahid, Syair Sluku-Sluku Bathok merupakan salah satu gendhing Jawa yang digunakan oleh Wali Sanga untuk syiar agama Islam.

Syair tersebut bukan sekedar syair, tetapi mempunyai makna yang tersirat dalam versi bahasa Arabnya. Syair dan makna yang terkandung dalam tembang tersebut, yakni:

1. Sluku-sluku bathok/Usluku suluka bathnaka
Ikutilah jalan perutmu. Manusia disuruh untuk mengambil jalan seperti jalan perut yang telah terisi makanan. Jalan itu adalah jalan lurus.

2. Bathoke ela-elo/Bathnaka La ilaha illallahu
Isilah batinmu (perut) dengan La ilaha illallahu. Manusia disuruh untuk mengisi batin dengan La ilaha illallahu, karena dalam perut (bathnaka) segala sesuatu ada.

3. Si Rama menyang Solo/Siiruu ma'aa man sholla
Berjalanlah kalian semua mengikuti orang yang shalat. Hal itu agar kita juga selalu bisa menjaga shalat kita.

4. Oleh-olehe payung montho/Allahu faizun 'ala man taaba
Allah menyukai orang-orang yang taubat. Taubat di sini juga diartikan dengan orang yang kembali ke jalan yang benar, yakni Islam.

5. Tak jenthit lolo lobah/Ittakhidzillaha Robba
Jadikanlah Allah sebagai Tuhan kalian semua.

6. Wong mati ora obah/Man maata roaa dzunuubah
Barang siapa yang mati akan ditunjukkan dosanya.

7. Yen obah medeni bocah/Dzunuuba dainin yaghillu yadah
Dosa utang akan membelenggu kedua tangan. Utang itu baik berupa ibadah kepada Allah maupun utang sesama manusia.

8. Yen urip goleka dhuwit/Rottibil kolbi bil qouluts tsabit

Jagalah hatimu dengan ucapan yang telah disebutkan sebelumnya, yakni La ilaha illallahu.

Enam Cara Hilangkan Sakit Hati Ala Rasulullah SAW



Enam Cara Hilangkan Sakit Hati Ala Rasulullah SAW

Setiap manusia pasti pernah merasakan sakit hati. Terkadang, perasaan marah terhadap seseorang atau suatu kondisi ini bisa diungkapkan dengan emosi yang meluap-luap, namun ada juga yang berusaha memendamnya sendiri.

Jika perasaan sakit hati ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan menimbulkan efek yang tidak baik untuk diri sendiri dan orang lain. Perasaan ini bisa membuat hubungan retak, perkelahian, bahkan bisa berakhir dengan pembunuhan. Banyak kasus kejahatan di lingkungan sekitar yang disebabkan karena sakit hati. 

Namun membuang perasaan ini bukanlah perkara yang mudah. Untuk itu, Rasulullah SAW memberikan solusi untuk mengatasi hal tersebut. Berikut enam cara hilangkan sakit hati ala Rasulullah SAW.



1. Muhasabah Diri
Mushabah diri merupakan upaya introspeksi diri atas apa yang sudah dilakukan dan akan dilakukan pada masa yang akan datang. Ketika hendak menyalahkan seseorang, ada baiknya untuk terlebih dahulu melihat ke dalam dirinya sendiri apakah sudah melakukan hal terbaik atau malah sebaliknya.

Mungkin pada saat itu ada perasaan sakit hati kepada rekan saat berbincang, namun jangan langsung merasa sakit hati. Sebab belum tentu orang itu bermaksud untuk menyakiti hati dan perasaan kita. Lalu cobalah untuk bertanya kepada diri sendiri mengapa rekan kita itu bersikap demikian, jangan-jangan sebelumnya kita telah melakukan kesalahan terhadapnya. Seperti yang tertera dalam Al-Quran surah Al-Hasyr (59):18 yang artinya.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".



2. Menjauhkan Diri dari Sifat Iri Hati Dan Dengki
Perasaan iri hati dan dengki merupakan jalan bagi pintu masuk setan menggerogoti hati manusia. memiliki keinginan yang berada di atas kemampuan terkadang membuat orang tersebut dapat mengalami sakit hati. Itulah sebabnya apabila imannya itu hanya alakadarnya maka orang tersebut justru akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan yang diinginkan.

Pada akhirnya perasaan sakit hati akan timbul akibat dari iri hati dan dengki ini. Sifat tersebut berasal dari kecintaannya terhadap hal-hal yang bersifat material, kehormatan serta pujian. Manusia jarang sekali bersyukur atas apa yang dimilikinya, oleh sebab itu mereka selalu berangan-angan untuk memiliki apa yang dipunyai oleh orang lain. Hal ini membuat hati orang tersebut menjadi tidak tenang.

Untuk menghapus perasaan cinta berlebihan akan dunia yang dapat menimbulkan sakit hati tersebut, Rasulullah menganjurkan untuk menghilangkan sifat iri serta dengki. Rasulullah Bersabda:

 “Tidak boleh dengki kecuali kepada dua orang. Iaitu orang yang diberi harta oleh Allah, kemudian membelanjakannya di jalan yang benar. Dan orang yang diberi hikmah oleh Allah, kemudian memutuskan persoalan dengannya dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).



3. Menjauhkan Diri dari Sifat Amarah dan Keras Hati.
Perasaan sakit hati juga akan muncul ketika rasa marah timbul dalam diri seseorang. Hal ini membuat orang tersebut bertindak tanpa mempertimbangkan baik dan burukynya. Jika sudah demikian, maka akan membuat akal lemah dan semakin besarlah hawa nafsu. Ketika itu terjadi maka setan akan dengan leluasa melancarkan serangannya terhadap manusia.

Sifat marah ini akan berujung pada perasaan sakit hati, membuat orang tersebut menjadi keras hati. Untuk itulah, Rasulullah menganjurkan untuk menjauhkan diri dari dua sifat tercela ini.

Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin menyebutkan bahawa Iblis pernah berkata, “Jika manusia keras hati, maka kami akan membaliknya sebagai anak kecil yang membalik bola.”



4. Memupuk Sifat Pemaaf
Perasaan sakit hati akan hilang ketika seseorang memupuk sifat pemaaf dalam dirinya. Ia tidak akan mudah dendam terhadap orang yang berbuat salah terhadapnya. Oleh sebab itu, orang yang pemaaf cenderung jauh dari perasaan sakit hati, karena ia mampu menerima semuanya dengan lapang dada.

Rasulullah bersabda,
“Bertakwalah kepada Allah di mana engkau berada, tindaklanjutilah kesalahan dengan kebaikan, nescaya kebaikan tersebut menghapus kesalahan tersebut, dan bergaulah dengan manusia lain dengan akhlak yang baik.” (HR. Hakim dan At-Tirmidzi).


5. Husnuzon (Berprasangka Baik)
Allah berfirman: “Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebahagian kalian mengejek sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat : 12).

Perasaan sakit hati terkadang membuat kita selalu berfikir buruk terhadap orang yang menyebabkannya. Ada kalanya seorang muslim berburuk sangka terhadap muslim lainnya sehingga menjauhkan mereka dari persaudaraan. Itulah yang menyebabkan Rasulullah menganjurkan untuk berprasangka baik terhadap orang lain agar menjauhkan diri dari sifat iri hati.


6. Ikhlaskan Diri
Sifat ikhlas adalah salah satu sifat terpuji yang disenangi oleh Allah SWT. Orang yang ikhlas dapat meniatkan segala tindakannya kepada Allah. Selain itu ia juga bukan merupakan orang yang cinta terlalu berlebihan kepada duniawi. Ketika Allah mengujinya dengan kenikmatan, maka dia akan bersyukur.

Orang yang ikhlas diri ini akan mudah untuk menangani hatinya agar selalu berserah hanya kepada Allah SWT. Ia tidak pernah menggantungkan apapun kepada selain Allah, oleh sebab itu biasanya orang yang memiliki sifat ini tidak akan mudah sakit hati karena rasa berserah diri tersebut.

Itulah 6 pnawar untuk hilangkan rasa sakit hati yang dianjurkan oleh Rasulullah. Cobalah untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena sebaik-baiknya makhluk adalah ia yang menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya. Selain itu, agar membuat hati kita tenang karena tidak adanya perasaan sakit hati terhadap orang lain.


Inilah Orang-orang yang Disukai Dajjal



Inilah Orang-orang yang Disukai Dajjal

Dajjal merupakan sosok eskatologi Islam yang dilaknat Allah dan akan muncul pada akhir zaman. Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa pada saat kemunculannya, Ia akan mengaku sebagai Tuhan pemilik surga dan neraka.

Nantinya Dajjal akan memasuki semua negeri dengan membawa kerusakan, kecuali Makkah dan Madinah. Kehadirannya menjadi puncak dari munculnya fitnah paling besar dan mengerikan di muka bumi. Setiap orang tidak akan mampu terhindar dari fitnahnya kecuali mereka yang teguh hati beriman kepada Allah SWT.

Ternyata sebelum kemunculannya ke muka bumi, para pengikut Dajjal sudah mempersiapkan diri dan menghimpun koloni. Mereka yang tergabung adalah orang-orang yang disenangi Dajjal. Ternyata tanpa disadari beberapa golongan manusia ini sudah ditandai oleh Dajjal. Sehingga pada kemunculannya nanti, dengan mudah Dajjal menemukan golongan ini. Siapa saja mereka? berikut ringkasannya.

1. Orang yang Mengacuhkan Seruan Adzan
Adzan merupakan panggilan Allah SWT kepada umat Muslim untuk melaksanakan salat. Dalam sehari, muadzin mengumandangkan lima kali adzan sesuai dengan jumlah salat sehari semalan. Adzan adalah ujian keimanan bagi seorang mukmin. Ketika panggilan Allah SWT ini diabaikan, maka golongan ini akan dengan mudah melanggar larangan-larangan lainnya.

Mengingat salat merupakan kewajiban utama seorang mukmin dan amalan yang dihisab pertama kali. Sehingga siapa yang dengan mudah mengacuhkannya akan sangat disenangi oleh Dajjal. Karena hakikatnya Dajjal akan menghuni neraka, sehingga mereka yang melanggar perintah Allah, akan bersama Dajjal ikut ke neraka.


2. Tidak Peduli dengan Rencana Dajjal
Dajjal tidak serta merta datang begitu saja. Ia sudah ditakdirkan oleh Allah SWT hadir ke muka bumi untuk membuat kerusakan. Dajjal juga dibekali dengan kekuatan yang datang langsung dari Allah. Hal ini lah yang membuatnya mampu bertindak layaknya Tuhan karena bisa memiliki segalanya. Meskipun kekuatan tersebut hanya sedemikian kecil dari kekuatan maha dasyat dari Allah SWT.

"Ya rabb berikanlah aku kemampuan untuk menurunkan hujan, menghidupkan orang yang sudah mati, menyembuhkan penyakit yang ada di dunia, menyuburkan tanaman dan memperlihatkan surga dan neraka kepada manusia kelak,,, yang sesungguhnya surgaku adalah neraka-Mu dan nerakaku adalah surga-Mu ya Rabb agar aku bisa menguji keimanan manusia kelak".

Meski sudah dijelaskan bahwa rencana Dajjal begitu dasyat terhadap kerusakan umat, namun ada saja orang-orang yang tidak peduli dengan rencana tersebut. Mereka tidak mempersiapkan diri, atau sekedar berdoa agar dimasa hidupnya tidak pernah bertemu dengan Dajjal. Golongan inilah yang kemudian ditandai Dajjal sebagai bagian dari manusia yang disukainya.

Dua golongan diatas sering terjadi pada saat ini namun tidak menyadari bahwa mereka tidak merasa ditandai oleh Dajjal. Mereka disenangi Dajjal karena menjauhkan diri dari Allah SWT serta tidak percaya terhadap apa yang sudah dijelaskan oleh Rasul-Nya.

Padahal huru-hara yang diciptakan Dajjal ini sangat pedih sehingga sulit untuk dihindari. Orang-orang beriman mencari cara agar bisa terhindar dari fitnah tersebut. Kemunculan Dajjal sudah semakin dekat dengan merebaknya fitnah kekufuran, kesyirikan, dan fitnah dien yang menimpa kaum muslimin.

Semoga informasi ini dapat menyadarkan kita bahwa apa yang kita perbuat saat ini membahayakan diri sendiri karena akan terbawa ke jalan kesesatan yang diharapkan Dajjal. Semoga Allah menyelamatkan kita (kaum muslimin) dari fitnah Dajjal dan mejauhkan kita darinya. Wallahu A’lam.


Danau Tiberias Menyusut, Dajjal Akan Segera Muncul?



Danau Tiberias Menyusut, Dajjal Akan Segera Muncul?

Tiberias merupakan danau air tawar yang posisinya paling rendah di dunia. Secara geografis wilayahnya terletak di Palestina dan Suriah, namun saat ini sudah dikuasai oleh Israel. Danau ini menjadi sumber air bersih bagi penduduk Israel untuk pertanian, sanitasi, dan air minum.


Danau Tiberias ternyata memiliki arti penting bagi umat Islam. Dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa danau yang juga dijuluki Galilee ini menandai kedatangan Dajjal, sosok eskatologi Islam yang dilaknat Allah dan akan muncul pada akhir zaman.


Ironisnya, kondisi saat ini menunjukan debit air Tiberia yang terus menurun dengan drastis. Sejumlah pakar menyebutkan bahwa saat ini hanya tinggal menunggu waktu untuk mengering. Lantas benarkah Dajjal akan segera muncul dan membuat kerusakan di muka bumi?

Pemerintah Israel dikutip dari situs www.savekinneret.com, menjelaskan bahwa  Danau Kinneret (Tiberias) sedang mengering. Hal ini disebabkan curah hujan di wilayah tersebut di bawah rata-rata. Sedangkan ketinggian air kini sudah berada pada "garis hitam", di mana air tidak akan bisa dipompa lagi dan menyebabkan gangguan pada pasokan air.

Setiap hari, sekitar 1,7 juta meter kubik air terkuras dari Danau Tiberia atau sekitar 400 juta meter kubik per tahun. Dengan kondisi ini, debit air terus menurun dan diperkirakan akan terus terjadi. Mengingat di Israel terjadi peningkatan populasi, baik karena kelahiran, migrasi orang orang Yahudi dari berbagai penjuru dunia menuju Israel, maupun kebutuhan industri dan pertanian di sana.

Sesekali debit air mengalami peningkatan jika iklim dan cuaca dan mendukung. Namun, hingga kini kondisi permukaanya masih bertengger di garis hitam. Hal ini menjadi persoalan serius  bagi negara tersebut.

Ternyata tidak hanya menjadi masalah serius bagi Israel, persoalan penyusutan Danau Tiberia menjadi tanda kemunculan Dajjal. Sosok makhluk bermata satu ini menjadi musuh umat islam yang kehadirannya masih menjadi misteri. Namun Nabi Muhammad SAW memberikan tanda-tanda bagaimana kemunculan Dajjal. Salah satu tandanya adalah turunnya permukaan air danau ini.

Rasulullah SAW menjelaskan dalam satu riwayat Imam Muslim, diriwayatkan dari Fatimah binti Qais bahwa beliau radhiallahu 'anhu berkata:

“Saya mendengar juru panggil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru: Shalat Jama’ah! Shalat jama’ah” (panggilan seperti ini biasanya hanya pada waktu shalat atau apabila ada sesuatu yang sangat penting). Fatimah binti Qais melanjutkan, “Maka saya pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan saya berada pada shaf pertama para wanita. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah selesai beliau duduk di atas mimbar.

Beliau tertawa kemudian berkata,’Hendaklah masing-masing tetap di tempat! Tahukah Anda semua mengapa saya kumpulkan?’ Para Shahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Bukan karena suatu kabar gembira, bukan pula karena suatu ancaman, tetapi karena Tamim ad-Dari tadinya seorang pemeluk nasrani lalu dia datang menyatakan keislamannya dan menceritakan kepada saya kejadian yang sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian semua tentang al-Masih ad-Dajjal. Dia menceritakan kepada saya bahwa dia berlayar dengan tiga puluh orang dari Lakhm dan Juzam, lalu ombak besar membuat mereka terombang ambing di lautan sebulan lamanya hingga akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau di arah timur matahari. Mereka pun turun dan duduk beristirahat dekat kapal mereka lalu memasuki pulau tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan makhluk melata yang dipenuhi bulu. Saking banyaknya bulunya mereka tidak tahu mana bagian depan dan bagian belakangnya. Mereka berkata, Makhluk apakah Engkau ini?’ Makhluk itu berkata, Aku adalah Jassasah (Pengintai).’ Mereka bertanya, Apa itu Jassasah?’ Makhluk tu menjawab, ‘Pergilah kalian menemui laki-laki yang ada di gedung besar sana, dia sangat ingin mendengar berita dari kalian.’

Tamim berkata, ‘Ketika dia menyebut nama seorang laki-laki, kami takut bahwa makhluk itu adalah setan. Maka kami pun bergegas pergi sampai kami menemukan bangunan besar itu lalu masuk ke dalamnya. Di sana ada seorang manusia yang paling besar dan paling kuat yang pernah kami lihat. Kedua tangannya terbelenggu ke lehernya diantara kedua lutut dan sikunya. Kami berkata, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah engkau ini?’

Dia menjawab, kalian mampu menemukanku, beritahu saya siapa kalian ini!’ Mereka (Tamim dan rombongan) menjawab, ‘Kami adalah orang-orang Arab, kami naik kapal laut, tiba-tiba ombak pasang dan kami pun terombang-ambing selama satu bulan sampai akhirnya terdampar di pulau Anda ini. Kami pun merapat dan memasukinya. Tiba-tiba kami bertemu dengan makhluk melata yang berbulu sangat lebat sehingga sulit mengetahui mana depan dan mana bagian belakangnya. Kami berkata kepadanya, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah kau ini?’ Dia menjawab, Aku adalah jassasah (Pengintai).’ Kami pun berkata, Apakah jassasah itu?’ Dia berkata, ‘Pergilah temui laki-laki yang ada di bangunan besar itu karena dia sangat ingin mendengarkan berita dari kalian!’ Maka kami pun bergegas menemuimu, dan merasa takut dengan makhluk itu dan menyangka dia adalah setan.

Laki-laki besar itu berkata, ‘Beritahukan kepada saya tentang kebun kurma Baisan!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Tentang pohon-pohon kurmanya, apakah masih berbuah?’ Kami berkata, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Ketahuilah kurma-kurma itu hampir tidak lagi berbuah. Beritakan kepadaku tentang danau Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah di sana ada airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya, ‘Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.

Beritahu saya tentang sumber air Zagar!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah masih banyak airnya? Apakah penduduk sekitarnya memanfaatkan airnya untuk bercocok tanam?’ Kami menjawab, ‘Ya, airnya banyak, penduduk sekitar memanfaatkannya untuk bercocok tanam.’

Dia berkata, ‘Beritakan kepada saya tentang Nabi kaum yang ummi, apa yang telah dilakukannya?’ Mereka menjawab, ‘Dia telah muncul di Mekkah dan tinggal di Yasrib,’ Dia berkata, Apakah orang-orang Arab memerangi mereka?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Dia berkata, Apa yang dilakukannya kepada mereka?’ Maka kami pun memberitahurnya bahwa telah tampak para pengikutnya dari kalangan orang-orang Arab, mereka mematuhinya. Dia berkata, ‘Itu sudah terjadi?’

Kami menjawab, ‘Ya,’ Dia berkata, jika demikian maka yang terbaik bagi kalian ialah mematuhinya. Aku beritahukan kepada kalian siapa sesungguhnya aku ini. Aku adalah al-Masih, hampir datang waktunya aku diizinkan keluar, lalu akan berjalan mengelilingi bumi, tidak satu kampung pun yang tidak kusinggahi dalam waktu empat puluh malam kecuali Mekkah dan Taibah karena keduanya diharamkan atasku. Setiap kali aku berusaha untuk memasuki salah satu dari keduanya aku akan dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang mengusir saya menjauhi kedua kota itu. Setiap celah kota itu dijaga oleh para malaikat.”

Fatimah binti Qais (perawi hadits) berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghentakkan tongkat beliau ke mimbar dan berkata, ‘Inilah Taibah, inilah Taibah (maksud beliau Madinah). Bukankah saya pernah menyampaikannya hal seperti ini kepada kalian?’ Para hadirin menjawab, ‘Benar,’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, ‘Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh Tamim membuatku kagum karena sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian tentang Dajjal, Madinah dan Mekkah. Dia berada di laut Syam atau laut Yaman; bukan, tetapi dia ada di timur, dia ada di timur, dia ada di timur!’ Beliau pun memberi isyarat dengan tangannya ke arah timur. Fatimah melanjutkan, “Maka saya pun menghafalnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Dengan berita ini, tentu saja penyusutan Danau Tiberias menjadi salah satu tanda kemunculan Dajjal. Sebagai muslim, kita harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita agar kita terhindar dari fitnah Dajjal.


Tujuh Hal Ini Bisa Buat Wanita Durhaka Setelah Menikah



Tujuh Hal Ini Bisa Buat Wanita Durhaka Setelah Menikah

Pernikahan yang indah menjadi idaman bagi setiap wanita. Terlebih lagi jika mereka mendapatkan suami sholeh yang mampu membimbing mereka ke jalan Allah SWT. Sehingga pernikahan tersebut dapat bahagia dunia dan akhirat. Namun, ternyata pernikahan yang diidam-idamkan tersebut bisa menjadi awal masuknya seorang wanita ke jurang neraka karena berbuat durhaka terhadap suaminya.

Mungkin banyak wanita yang tidak menyadari bahwa ada beberapa tindakan mereka terhadap suami yang justru menjerumuskannya ke neraka. Hal yang dianggap biasa untuk dilakukan tenyata ada yang dilarang dalam Islam. Berikut ini adalah 7 hal yang bisa buat wanita menjadi durhaka setelah menikah.


1. Menuntut Keluarga Yang Ideal dan Sempurna
Banyak wanita yang membayangkan sebuah pernikahan yang indah. Bahkan di antara mereka ada yang menginginkan kehidupan selayaknya yang ada di sinetron atau novel-novel fiksi setelah menikah. Seperti hidup berkecukupan, bahagia, tidak repot dan bisa melakukan apapun yang diinginkan. Gambaran yang demikian lah yang akhirnya membuat mereka terobsesi untuk memiliki keluarga yang ideal dan sempurna.

Namun, ketika membayangkan hal tersebut wanita cendrung tidak memikirkan masalah keuangan, kelelahan, dan segudang problematika dalam sebuah rumah tangga. Nah, ketika harus menghadapi situasi sulit tersebut maka mereka kurang bisa untuk menerima keadaan. Hal ini biasanya akan membuat wanita suka menuntut agar suaminya bisa membina keluarga mereka sesuai dengan gambaran ideal yang diimpikan sebelum menikah.

Solusi terbaik agar wanita tersebut tidak menjadi durhaka setelah menikah adalah menambah pemahaman yang utuh mengenai problematika yang ada di dalam rumah tangga sebelum menikah. Itu dapat dilakukan dengan sharing kepada lembaga perkawinan atau anggota keluarga yang berpengalaman.

2. Nusyus (Tidak Taat Kepada Suami)
Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh serta tidak taatnya seorang wanita kepada suaminya. Wanita yang suka melanggar perintah suaminya ini dapat dikategorikan sebagai wanita durhaka. Banyak sikap yang menunjukkan bahwa seorang wanita menjadi durhaka kepada suaminya, antara lain menolak ajakan suami ketika mengajaknya tidur, menghianati suami, memasukkan orang yang tidak disukai suami ke dalam rumah.

Tidak hanya itu ssja, ternyata lalai dalam melayani suami juga termasuk sikap nusyus. Menghambur-hamburkan uang dan berbicara kasar kepada suami, menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, keluar tanpa izin, dan menyebarkan aib serta rahasia suami juga dapat menjerumuskan wanita menjadi seseorang yang durhaka. Untuk itu, menjadi seorang istri haruslah bisa menempatkan ketaatan kepada suamu di atas segala-galanya. Namun bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah SWT.

3. Tidak Suka Terhadap Keluarga Suami
Banyak wanita yang menginginkan supaya semua perhatian serta kasih sayang suami hanya untuk dirinya seorang. Perhatian si suami ini tidak boleh terbagi meskipun dengan orang tua suaminya. Padahal sebenarnya suami juga harus berbakti dan memuliakan orang tua terutama ibunya.

Kecemburuan tersebut dapat terlihat ketika mereka mereka tinggal di rumah orang tua si suami. Si wanita akan mengganggap bahwa ibu mertuanya itu adalah pesaing utama dalam mendapatkan cinta, dan perhatian dari sang suami. Karena rasa cemburunya tersebut membuat istri berani menghina dan melecehkan orang tua suaminya. Bahkan tidak jarang, ia berani untuk meminta suaminya berbuat durhaka terhadap orangtuanya.

Ada juga seorang istri yang menuntut suaminya agar lebih menyukai keluarga istrinya. Itulah yang mendasari ia untu menjauhkan suami dari keluarganya dengan berbagai cara. Namun, pada dasarnya ikatan sebuah pernikahan itu tidak hanya menyatukan dua insan dalam sebuah lembaga pernikahan tetapi juga antar keluarga. Untuk itulah antara suami dan istri harus menjaga hubungan baik dengan keluarga masing-masing dan sebaliknya.

4. Tidak Bisa Menjaga Penampilannya
Banyak istri yang berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia keluar rumah. Keadaan sebaliknya justru terjadi ketika dirinya berada di hadapan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, hanya menggunakan pakaian seadaannya, rambut tidak tertata, jangankan menggunakan parfum terkadang aroma dapur yang menyengatlah yang tercium di hidung suami.

Sebenarnya, hal seperti ini tidak patut untuk dipelihara. Bisa jadi, ketika terus menerus dilakukan maka akan membuat suami menjadi tidak betah di rumah. Ia akan lebih sering menghabiskan waktunya di luar rumah. Untuk itu, berhias semestinya hanya ditunjukkan kepada suami dan janganlah memamerkan kecantikan di khalayak umum karena hanya suamilah yang berhak untuk melihat suami itu.

5. Mengungkit-Ungkit Kebaikan
Semua orang tentu pernah melakukan sebuah kebaikan, tanpa terkecuali seorang istri. Namun, kebaikan tersebut justru akan menjadi masalah ketika kebaikan itu diungkit-ungkit di hadapan suami dalam rangka pamer atau riya. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” [Al Baqarah: 264]

Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya sebanyak tiga kali.” Lalu Abu Dzar bertanya, “Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang suka bersumpah palsu ketika menjual. ” [HR. Muslim]

6. Sibuk di luar rumah
Menjadi seorang wanita karir memang tidak dilarang dalam Islam selagi mendapatkan izin dari suami. Namun, ketika si istri terlalu banyak melakukan kesibukan di luar rumah itulah yang tidak diperbolehkan. Terlebih lagi jika kesibukan tersebut membuat istri mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya .

Ketika suami pulang ke rumah dari bekerja, lalu mendapati semua pekerjaan belum terselesaikan dengan baik akan membuat hubungan rumah tangga menjadi tidak baik. Bila terjadi terus menerus akan membuat si suami tidak betah berada di rumah. Ketika wanita tidak bisa menjalankan tanggung jawab dan kewajibannya sebagai istri maka ketika itulah ia menjadi seorang wanita yang durhaka karena lalai terhadap tugasnya.

7. Cemburu Buta
Perasaan cemburu memang menjadi tabiat wanita yang menjadi ekspresi cinta. Namun, ketika perasaan cemburu tersebut tidak beralasan dan sudah keterlaluan akan membuat rasa cemburu ini berubah menjadi cemburu yang tercela.

Biasanya, cemburu yang diisyaratkan oleh istri adalah cemburu karena kemaksiatan yang dilakukan oleh sang suami seperti berzina, zalim, atau lebih mendahulukan istri lain ketimbang dirinya. Jika terdapat tanda-tanda yang membenarkan hal ini maka hal tersebut adalah sebuah cemburu yang terpuji. Namun, jika hanya sebuah dugaan belaka tanpa bukti dan fakta maka inilah yang kemudian menjadi cemburu yang tercela.


Itulah 7 hal yang bisa membuat wanita menjadi durhaka setelah menikah. Untuk itu, sebagai seorang wanita kita harus mampu belajar menjadi istri yang baik dan sholehah agar tidak menjerumuskan diri dan suami ke lubang neraka. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari artikel ini, terima kasih telah membaca.

Amalan Sederhana untuk Kalahkan 70 Setan



Amalan Sederhana untuk Kalahkan 70 Setan

Setan merupakan makhluk menyesatkan yang kerjanya mengajak manusia kepada perbuatan jahat dan keji. Dengan tipu dayanya, mereka akan mengajak manusia ke arah yang salah sehingga membawa ke jurang neraka saat diakhirat nanti.

Cara untuk menghadapi tipu daya setan adalah dengan menjalankan segala perintah Allah dan Rasul-Nya, serta menjauhi perbuatan yang dilarang agama. Dengan begitu manusia bisa terbebas dari kejahatan setan.
Dari banyak cara yang dianjurkan, ternyata ada satu amalan yang dapat mengalahkan keturunan iblis tersebut. Cara ini terkesan sederhana sehingga sering dilewatkan oleh manusia. Padahal dengan amalan ini, manusia dapat mengalahkan 70 setan sekaligus. Seperti apa amalannya? Berikut rangkumannya.


Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi, ulaman fiqih yang bergelar matahari agama menceritakan bahwa manusia digoda oleh bala tentara setan setiap harinya. Mereka membawa 70 anak buah yang menggelayuti tangan, kaki, mata, telinga dan seluruh anggota tubuh.  Namun ada satu amalan yang akan membuat 70 setan ini menjauh seketika dari manusia. Adalah sedekah, amalan sederhana untuk  kalahkan koloni setan tersebut.

Hal ini sesuai juga dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Tidaklah seseorang mengeluarkan sedikit dari sedekah hingga keluarlah 70 setan dari kedua rahangnya.” (HR. Ahmad (al-Musnad; 23012), al-Hâkim (al-Mustadrak; 1521), al-Baihaqi (Syu’abul Iman; 3474), dishahîhkan oleh al-Albani dalam Shahîh al-Jami’ (5814)).

Agama Islam mengajarkan umat untuk sering melakukan infak dan sedekah meski dengan sebiji kurma. Karena ternyata berbagi dengan orang lain dalam bentuk sedekah ini selain bermanfaat bagi orang yang diberi sedekah, juga bermanfaat bagi orang yang melakukannya. Bahkan di dalam hadis banyak disebutkan bahwa jika kita punya harapan untuk mencapai hajat tertentu, kita diperintahkan memulainya dengan sedekah.

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata bahwa Allah swt berfirman: “Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk menggenggamnya kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma. Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia datang pada hari kiamat ia mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang Uhud.” (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7).


Sungguh luar biasa jika seseorang bisa merasakan manfaat dari sedekah. Salah satunya adalah menghindarnya setan dari manusia. Hal ini tentu membuat manusia bisa berbuat baik tanpa harus mendengar bujuk rayu setan.

Ketahui 10 Malaikat Beserta Tugasnya Beratnya



Ketahui 10 Malaikat Beserta Tugasnya Beratnya

Setelah  beriman kepada Allah, umat Islam di wajibkan untuk percaya tentang keberadaan malaikat. Seseorang dikatakan tidak sempurna Islamnya jika tidak mengimani makhluk yang diciptakan dari cahaya tersebut.

Malaikat merupakan hamba Allah yang tidak diberi hawa nafsu. Jumlahnya pun sangat banyak dengan tugas yang berbeda-beda. Tiada yang mengetahui bilangan malaikat selain Allah sendiri.


Namun sepuluh nama-nama malaikat berikut ini wajib diketahui. Diantaranya ada yang bertugas menurunkan hujan, mencatat amal perbuatan  manusia, mencabut nyawa, dan lain sebagianya. Berikut sepuluh nama malaikat dan tugas-tugasnya.

1. Malaikat Jibril
Dalam kisah kehidupan para Nabi, nama malaikat Jibril pasti sering didengar. Ia merupakan malaikat dengan tugas utamanya sebagai penyampai wahyu dari Allah SWT kepada para utusan. Allah SWT menjelaskan Jibril dalam Alquran yakni surat Al - Baqarah ayat 97 - 98 dan At Tahrim pada ayat 4. Sebanyak 25 Nabi yang wajib umat Islam imani dipastikan sudah bertemu dengan Malaikat Jibril. Pasalnya Ia bertugas menyampaikan wahyu kepada Para Nabi dan Rasul dari Allah untuk disampaikan kepada umat. 

"Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu Telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. (Q.S Al - Baqarah ayat 97 - 98)

“Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula” (Q.S At Tahrim:4).

Lantas bagaimana tugas Jibril setelah tidak ada Nabi dan Rasul penerus Nabi Muhammad SAW? Maka tugas Jibril berdasarkan hadist Nabi adalah Menyampaikan kepada penduduk langit bahwa Allah mencintai atau membenci seorang hamba. Malaikat Jibril juga akan mendatangi setiap orang Mukmin yang meninnggal dalam keadaan suci dari hadast.

Malaikat Jibril nantinya juga akan menjaga Kota Mekah dan Madinah dari fitnah Dajjal

"Lalu Dajjal melewati Mekkah, ternyata di sana dia bertemu dengan makhluq yang sangat besar, maka dia bertanya: siapa kamu? makhluq tersebut menjawab 'aku adalah Mika'il, Allah mengutusku untuk menjaga tanah haram ini'. Kemudian Dajjal meneruskan perjalanannya ke Madinah, disana dia juga bertemu dengan Makhluq yang besar dan dia bertanya: siapa kamu? makhluq itu menjawab: 'aku adalah Jibril, aku diutus Allah untuk menjaga tanah haram ini'." (HR Tabrani)

2. Malaikat Mikail
Malaikat kedua yang wajib diketahui umat Muslim adalah Malaikat Mikail alahissalam. Malaikat ini bertugas untuk memberikan rahmat Allah berupa rezeki dan menurunkan hujan. Tidak hanya kepada manusia, Malaikat ini juga membagikan rezeki kepada hewan tumbuhan dan makhluk lain yang ada di muka bumi.

Berdasarkan riwayat malaikat Mikail mengenakan jubah berwarna hijau jamrud, yang memenuhi bentangan langit. Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu za’faron. Andai saja seluruh air di muka bumi ini disiramkan ke bagian kepala maka dipastikan tidak akan setetespun yang jatuh dari atas kepalanya. Seluruh tubuhnya terbuat dari cahaya dan berbulu za’faran. Setiap satu bulu yang dimilikinya ada satut juta wajah dan setiap wajah memiliki sejuta mata dan sejuta mulut yang senantiasa memohonkan ampunan untuk kaum mukmin yang berdosa. 

3. Malaikat Israfil
Malaikat selanjutnya yang wajib diketahui seorang mukmin adalah Malaikat Israfil. Tugas Malaikat ini adalah meniup sangkakala pada hari kiamat. Malaikat Israfil sentiasa meletakkan terompet sangkakala di mulutnya. Tinggal hanya menunggu perintah Allah maka Malaikat Israfi alaihissalam akan meniup terompet tersebut.

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW pernah bersabda tentang terompet malaikat Israfil: "Terompet itu adalah sebuah tanduk raksaksa yang terdiri dari cahaya. Besar tiap lingkaran dalam tanduk itu selebar langit dan bumi. Terompet itu akan ditiup tiga kali. Tiupan pertama membuat makhluk takut, tiupan kedua membuat makhluk mati, tiupan ketiga untuk membangkitkan makhluk dari kubur".

4. Malaikat Izroil
Malaikat keempat yang wajib kita ketahui adalah malaikat Izroil. Ia bertugas sebagai pencabut Nyawa yang memisahkan ruh dari raga. Malaikat Izrail diciptakan Allah SWT dengan wajah empat satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya. Malaikat Izrail diberikan kemampuan luar biasa oleh Allah SWT sehingga dari ufu barat hingga timur bisa dijangkaunya dengan mudah. Izrail memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, salah satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.

5. Malaikat Munkar
Malaikat kelima yang harus diketahui adalah malaikat Munkar. Ia bertugas menanyai setiap manusia di alam kubur, yakni pada saat manusia dikuburkan.

6. Malaikat Nakir
Malaikat Nakir memiliki tugas yang sama dengan malaikat Munkar, yakni menanyai manusia yang baru di kuburkan di alam barzah. Dua Malaikat ini datang saat langkah ketujuh dari orang terakhir yang meninggalkan kuburan. Rasulullah SAW menggambarkan bahwa dua malaikat ini begitu menyeramkan dengan tubuhnya hitam legam,  mata biru terbelalak, suara malaikat ini bagaikan petir. Keduanya kemudian mempertanyakan beberapa hal yang menjadi penentu dimana selanjutnya arwah mereka ditempatkan.

Diriwayat oleh Bukhari dan Muslim dari hadits Al Barra’ bin ‘Azib, jika seorang mayit sudah dihadapkan pada alam akhirat, maka akan datang padanya dua malaikat (yaitu malaikat Munkar dan Nakir) yang akan bertanya kepada sang mayit tiga pertanyaan. Ketiga pertanyaan tersebut adalah

Pertama “Man Robbuka?”…Siapakah Robbmu?

Kedua, “Wa maa diinuka?” … dan apakah agamamu?

Ketiga, “Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum?” … dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini?

Pertanyaan ini mudah dijawab bukan? Namun jangan harap bisa menjawabnya di alam barzah jika keimanan kita di dunia masih secuil.

7. Malaikat Rakib
Malaikat Rakib adalah malaikat yang bertugas menjaga manusia dan mencatat semua amal kebaikan. Ia berada di sebelah kanan dan senantiasa mencatat amal-amal baik yang dikerjakan manusia. Malaikat ini sangat jujur, tidak pernah melewatkan satupun amal baik manusia meskipun sekecil biji zarrah (bayam).

8. Malaikat Atid
Berbeda dengan malaikat Rakib yang mencatat amal baik, malaikat Atid bertugas mencatat keburukan yang dilakukan manusia. Tak ada sepotong nyawa pun yang tidak memiliki buku stambuk dan buku induk pencatatan amal kita. Semuanya serba lengkap dengan superkomputer yang teramat canggih. Pada waktunya, kepada kita akan dipertunjukkan catatan-catatan serta jejak rekam kita selama menjadi penghuni di alam yang serba cepat ini.

9. Malaikat Malik
Malaikat ini bertugas sebagai penjaga dan pengawal neraka. Malaikat Malik mempunya tangan dan kaki yang bilangannya sama dengan jumlah ahli neraka. Setiap kaki dan tangan itu bisa berdiri dan duduk, serta dapat membelenggu dan merantai setiap orang yang dikehendakinya. Menurut kisah, karena Malik memiliki wujudnya yang sangat menyeramkan, ketika Malik melihat kearah Neraka maka sebagian api memakan api yang lain karena rasa takutnya kepada Malik.

10. Malaikat Ridwan
Sebaliknya, Malaikat adalah malaikat yang bertugas menjaga pintu surga. Sebenarnya tidak ada ayat dalam Alquran yang menerangkan bahwa nama malaikat penjaga surga adalah malaikat Ridwan. Malaikat ini memiliki penampilan yang begitu indah sehingga membuat penghuni surga begitu senang berada di sana.


“Allah Azza wa Jalla berfirman, “Wahai Ridwan, bukalah pintu-pintu surga.” (HR. Abu Asy-Syaikh).

Baca Ayat Ini Jika Merasa Putus Asa



Baca Ayat Ini Jika Merasa Putus Asa

Fase kehidupan tidak melulu bercerita tentang kelancaran dan kelapangan hidup. Allah SWT sudah mempersiapkan batuan terjal berupa ujian sebagai bentuk kenaikan kelas untuk hamba-Nya.


Tidak sedikit diantara kita yang mampu melakoni setiap babak ujian yang disiapkan Allah. Namun, yang akhirnya menyerah kalah tidak berdaya juga terbilang banyak. Pada kondisi inilah manusia merasa berada pada titik terendah dalam hidupnya.

Berbagi cerita kesedihan mungkin menjadi salah satu alternatif pengobat keputusasaan. Namun ada baiknya anda mulai menyelesaikan masalah dengan Alquran. Ayat berikut menjadi pelipur lara jika tengah berputus asa. Kandungannya membuat kita kembali bersemangat jalani hidup. Surat apa yang dimaksud? Berikut ringkasannya.

Alquran memang menjadi obat bagi semua permasalahan hidup. Termasuk saat manusia dengan sikap berputus asa. Allah SWT sudah mempersiapkan ayat yang bisa dibaca dan kandungannya membuat takjub.

Ayat tersebut terdapat dalam Surat Al Inshiroh ayat 1-8. Surat ini merupakan surat ke-94 dalam  Alquran. Al Inshiroh turun di kota Mekkah dan  memiliki arti kelapangan dada. Surat ini turun  sebagai penghubur bagi Rasulullah SAW yang kala itu mengalami beratnya berdakwah di tengah-tengah umatnya yang pembangkang.

Namun Allah SWT dengan kasih sayangnya mengingatkan Rasulullah SAW dengan ayat-ayat dalam surat ini. Maka dari itu, ketika merasa putus asa dan sedih, ingatlah firman Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui Surat Al Insyiroh tersebut. Berikut surat Al Insyiroh 1-8 yang bisa anda baca dan cerna serta mengamalkannya dalam kehidupan.


1.“Alam nasyrah laka shadrak”( Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?)
2.“Wawadha'naa 'anka wizrak” (dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu)
3.“Alladzii anqadha zhahrak” (yang memberatkan punggungmu?)
4."Warafa'naa laka dzikrak” (Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu)
5.“Fa-inna ma'a l'usri yusraa” (Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan)
6.“Inna ma'a l'usri yusraa” (sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan)
7.“Fa-idzaa faraghta fanshab”  (Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,)
8.“Wa-ilaa rabbika farghab” (dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap)

Sejatinya, kesusahan dan kepedihan yang dialami manusia biasa, tidak sebanding dengan ujian yang dihadapi oleh para Nabi. Mereka melalui ujian begitu dasyat sebagai salah satu fase memperoleh derajat tertinggi di sisi Allah. Itulah mengapa, seharusnya kita tidak berputus asa dan terus berusaha. Karena kabar baiknya, Allah selalu memberikan hikmah dbalik permasalahan yang dialami.

“(Orang yang paling keras ujiannya adalah) para nabi, kemudian yang semisalnya dan yang semisalnya, diuji seseorang sesuai dengan kadar agamanya, kalau kuat agamanya maka semakin keras ujiannya, kalau lemah agamanya maka diuji sesuai dengan kadar agamanya. Maka senantiasa seorang hamba diuji oleh Allah sehingga dia dibiarkan berjalan di atas permukaan bumi tanpa memiliki dosa.” (HR. At-Tirmidzy, Ibnu Majah, berkata Syeikh Al-Albany: Hasan Shahih)

Allah SWT sudah menjelaskan dalam firman-Nya dalam surat Al Insyiroh di atas, bahwa ujian yang diberikan kepada hamba-Nya, selalu disertai dengan kemudahan. Bahkan Allah sampai mengulanginya kalimat” sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”hingga dua kali.


Itu artinya kita tidak boleh langsung suudzon terhadap apa yang menimpa saat ini. Karena dibalik ujian yang diberikan tersebut sudah satu paket dengan jawaban serta penyelesaiannya. Manusia hanya tinggal berusaha mencari jawaban, dan menjauhkan diri dari sikap berputus asa. Semoga artikel ini bermanfaat dan terimakasih sudah membaca.