Monday, March 5, 2018

POHON DINAMIT




POHON DINAMIT

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Euphorbiales

Famili: Euphorbiaceae

Genus: Hura

Spesies: H. crepitans

Nama binomial: Hura crepitans L.



Definisi umum:

     Hura crepitans.L adalah salah satu jenis tanaman suku Euphorbiaceae. Jenis ini disebut dengan buah roda karena buahnya yang mirip dengan bentuk roda. Di Indonesia, tumbuhan ini disebut dengan kuku macan karena pada buahnya terdapat sekat-sekat yang mirip kuku harimau. Cara berkembang biak tanaman ini adalah generatif, dengan kita menanam bijinya. Buah roda biasanya ditanam di pinggir-pinggir jalan sebagai tanaman peneduh, tanaman hias dan tanaman obat.

Bentuk Morfologi:

  Tanaman ini berbentuk pohon berperawakan besar, bergetah putih susu, lebar tajuk kurang lebih 10 m, berbatang lurus, batang berduri rapat, dan memiliki tinggi hingga 20 m. Daunnya tunggal, bertangkai, berbentuk jantung, tepi daun bergerigi, kelompok bunga jantan terpisah dengan bunga betina buah berbentuk bulat seperti roda, beralur di bagian luarnya. Buah tua biasanya akan pecah, bijinya akan terlepas dan jatuh.

Daerah penyebaran dan tempat tumbuh

   Tanaman ini berasal dari Amerika. Daerah penyebarannya sampai negara-negara di Asia. Jenis tumbuhan ini aka tumbuh dengan baik di tanah liat berpasir dengan intensitas  sinar matahari penuh dan pada daerah dengan ketinggian 0-400 m di atas permukaan laut. Sesuai dengan sifat hidupnya yang menyukai daerah lempung berpasir, jenis tumbuhan ini banyak ditemukan di daerah pantai.

Keistimewaan:

Pohon Dinamit (Hura crepitan) merupakan tumbuhan dari hutan tropis Amazon. Nama lain Pohon Dinamit adalah Pohon Neraka, karena bentuk dan karakter pohon ini yang menyeramkan. Julukan lain untuk pohon ini adalah Pohon Kotak Pasir. Ditemukan duri tajam yang menutupi sekujur batang pohon ini. Keunikan lain dari pohon ini adalah getahnya yang beracun. Oleh penduduk setempat, getah pohon ini digunakan untuk meracuni mata panah untuk berburu.

     Bagian yang paling khas dari tumbuhan ini adalah buahnya. Ketika telah matang, buah tumbuhan ini akan meledak dengan daya ledak yang cukup kuat sehingga dapat melukai manusia atau hewan yang ada di dekatnya.

Manfaat:

   Buah roda mempunyai kegunaan sebagai tumbuhan obat. Di Pulau Jawa buahnya yg sudah diubah menjadi bubuk atau yang sudah dilembutkan biasanya digunakan untuk mengobati puruh yang menahun. Di Yogyakarta dan Solo, biji yang di bakar setengah matang di kupas atau di bentuk pil dicampur dengan madu sebagai bahan pencahar. Kegunaan lainnya dapat ditemukan di Hawai, kayu buah roda digunakan sebagai bahan bangunan dan kotak kemasan. Kulit batang yang dimemarkan dan getah kayu digunakan sebagai racun ikan. Di Baturaja, Prabumulih, sampai Palembang di Propinsi Sumatera Selatan, buah roda dijadikan tanaman peneduh di sepanjang jalan utama. Di Pulau Jawa, kebanyakan tumbuhan ini dijadikan sebagai tanaman hias.

Getah yang beracun:

       Getah tanaman ini berwarna putih dan beracun. Kehati-hatian adalah yang utama dalam menggunakan getah ini, karena akan sangat berbahaya bila mengenai mata. Namun apabila keracunan getah ini, kita dapat menghilangkan efeknya dengan menggunakan susu dan gula yang dicucikan ke wajah sebagai penawarnya.




No comments:

Post a Comment