Curug Cinulang
Di Curug Cinulang
Bulan bentang
narembangan
Hawa-hawar aya
tembang
Tembang asih,
tembang kedeudeuh duaan
...
(Di Curug Cinulang
bulan bintang memperlihatkan diri.
Sayup-sayup ada
tembang/lagu.
Tembang kasih,
tembang cinta kita bedua)
Itulah arti dari
penggalan lirik pop suda "Curug Cinulang" yang dinyanyikan Yayan
Jatnika (keponakan legenda pop Sunda alm. Darso). Lagu ini di masyarakat Jawa
Barat sangat populer. Lagu tersebut mengisahkan bagaimana Curug Cinulang yang
terletak di ujung Bandung timur merupakan tempat wisata tersembunyi yang
pengelolaannya belum dimaksimalkan. Air terjun ini terletak di perbatasan
antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang. Terletak di desa Sindulang,
Kecamatan Cimanggung, Kab. Sumedang. namun, orang lebih mengenal curug ini
merupakan salah satu favorit di Bandung Timur. Hal ini karena akses jalan yang
bisa ditempuhnya dari Kabupaten Bandung.
Nama Sebenarnya
"Curug Sibdulang" namun entah kenapa biasa disebut "Curug
Cinulang". Ini kasusnya sama seperti "Situ Patenggang" di
Ciwidey yang sebanrnya nama asli wisata ini "Situ Patengan". Air
terjun nan eksotis ini berada di kawasan hutan lindung Gunung Masigit Kareumbi.
Gunung Kareumbi dikenal sebagai wanawisata untuk berbeuru. Curug ini mempunyai
dua terjunan air yang ketinggiannya hampir sama, yakni 50 m. Air terjun yang
pertama adalah air terjun 'utama' yang aliran airnya cukup deras. Sedangkan air
terjun kedua berada sekitar 5 m di sebelahnya dengan debit air yang tidak
sebesar air terjun pertama.
Jika anda
berkunjung ke sini akan merasakan bagaimana rasanya cipratan air yang dingin
menerpa tubuh kita. Apalagi saat debit air besar /musim hujan terasa banget
cipratan airnya. Di sini anginpun lumayan kencang. Untuk itu, kadang ada
pengunjug pakai jas hujan. Tapi, bagi para penggemar sensasi alam, rasanya
lebih asik berbasah-basahan di bebatuan besar. Maka untuk penggemar selfie kudu
hati-hati akan kamera atau handphone anda. Jangan sampai basah kena cipratan
atau nyemplung ke aliran air. Tips lainnya bawa baju ganti saja karena
dipastikan Anda akan tergoda untuk basah-basahan.
Untuk menuju ke
kawasan ini Anda ambil jalur arah ke Garut, tepatnya di Paramon alias Jalan
Parakan Muncang Cicalengka. Berjarak sekitar 38 km dari kota Bandung ke arah
timur, anda bisa melalui jalan tol Cipularang keluar pintu tol Cileunyi. Ambil
ke araj jalan Bandung-Garut/Tasikmalaya. Sekirat kilometer 11, di daerah dekat
jembatan ada papan petunjuk menuju ke lokasi wisata Curug Cinulang, (jembatan
persimpangan Desa Cikopo), Anda ambil kiri bawah jembatan, dari sini jarak
lokasi Curug Cinulang sekitar 8 km dengan rute jalan menanjak
berkelok-kelok.
Anda akan sampai
di daerah kampung Dampit, di sanalah lokasi wisata air terjun ini berada (dekat
pondok wisata Aki-Enin). Oh, ya sepenjang perjalanan anda bakal menemukan view
yang sangat bagus melihat dataran tinggi Bandung Timur sangat cocok buat
berfoto-foto. Spot yang cocok untuk melihat pemandangan ini ada di
kawasan Bukit Candi. Jadi, saat perjalanan ke Curug Cinulang Anda bisa rehat
sejenak di pinggir jalan buat mengabadikan keindahan Bandung dari ketinggian.
Lebih atas, di dekat arah Curug Cinulang sendiri banyak pemandangan sawah yang
sangat indah untuk diabadikan. Di sini pun kadang ada penjual jagung bakar.
Setiap minggu pagi biasa ada gelaran pasar rakyat.
Bagi yang
menggunakan kendaraan umum bisa ditempuh dari terminal bus Cicalengka dengan
mengambil jurusan Cicalengka-Sindulang-Sindangwangi. Anda pun bisa memakai
kereta api yang berhenti di stasiun Cicalengka. Ojekpun tersedia di
persimpangan jalan Bypass Cicalengka. Rute lainnya bisa memakai jalur dari
Kabupaten Sumedang yang nantinya terhubung ke wilayah Parakanmuncang. Dari sana
selanjutnya bisa memilih kembali ke kota Bandung melalui Jalan Raya Rancaekek
atau melalui Jalan Raya Tanjungsari.
Saat sampai
lokasi, anda parkirkan saja kendaraan di dekat tempat pembelian karcis. Dari
area masuk diteruskan dengan berjalan kaki melewati undakan sekitar 100 meteran
dan akhirnya anda akan sampai ke lokasi air terjun. Di sana kondisinya juga
berundak-undak. Hati-hati saja saat berjalan karena tanahnya leueur (licin).
Untk ngaso sebentar, di dekat air terjun ada saung-saung plus penjual makanan
dan minuman. Anda bisa menikmati keromantisan curug ini sambil memotret air
terjun dari atas. Atau jika ingin lebih asyik bisa turun dan memotret dengan
berdiri di batu-batu besar di jembatan.
No comments:
Post a Comment