Saturday, December 21, 2013

Di ganggu pocong



Di ganggu pocong

Kisah Misteri - Dahulu saya dan kawan - kawan sering berkumpul, ada yang mengobrol, main catur,
main kartu atau bahkan hanya ikut - ikutan ngumpul aja. 
Hingga pada suatu malam salah satu temanku yang bernama Udin ( samaran ) berkata
"jika nanti saya meninggal, saya pengen kalian mengaji di kuburan saya". 
Kami semua yang berada disitu kaget dan menganggap itu hanya lelucon biasa.


Tapi ternyata lelucon itu jadi kenyataan beberapa lama setelah Udin
berkata seperti itu, Ia menghembuskan nafas terakhirnya,  kami para sahabatnya sangat kehilangan. 
Kami semua membantu semua prosesi pemakamannya hingga selesai. 
Kami masih mengingat pesan Almarhum,  hingga kami berinisiatif
untuk mengabulkan permintaannya selama 7 hari 7 malam untuk mengaji di makamnya. 

Sorenya kami memilih orang - orang yang ingin ikut mengaji, hingga terkumpul 12 orang
dengan tugas masing - masing 1 jam/orang. 
Dalam satu hari perorang mendapatkan jatah 2 jam sesuai jam yang sudah ditentukan,
karna dulu saya masih penakut maka saya tidak ikut dalam pengajian itu.
Tapi tenang cerita tidak cukup sampai disini,  cerita selanjutnya saya dapat dari teman langsung.

Tiga hari sudah teman - temanku mengadakan pengajian dimakam temanku itu,  semua berjalan dengan khidmat tidak ada gangguan yang membuat kami gentar untuk beribadah sekaligus mendoakan teman kami. Tepat Jam 12 malam adalah tugasnya Wawan, dia ditemani salah satu teman kami yang bernama Ujang yang telah mengantarkan kopi dan makanan kecil untuk Wawan,

dia menemani kawannya  sembari bermimpi indah di amben atau balai yang memang telah dipersiapkan.  Hujan turun dengan derasnya ditengah malam itu membuat hati Wawan tak karuan, lampu petromak yang menerangi Wawan malam itu menari-nari terbawa oleh angin membuat cahayanya meredup terkadang menyala, hingga sampai dimana lampu petromak itu menyisakan cahaya remang - remang seperti lampu bohlam 5 watt kurang lebihnya. Dan saat Wawan akan berdiri untuk memompa

petromaknya bumi yang dipijaknya bergoyang, yahh seperti gempa dia tak sanggup berdiri hanya mampu membaca Istigfar dan Doa2 pendek lainnya, hingga dimana dia tak sanggup mengucapkan sepatah katapun. Yang membuat matanya melotot seperti hendak keluar, mulutnya menganga dan terkunci, sesuatu yang dilihatnya membuat tubuhnya bergetar bagaimana tidak, dihadapannya ada asap yang perlahan keluar dari makam temannya hingga membentuk 1 sosok pocong tengah melayang di atas pusara temannya dengan posisi tertidur.

Ingin lari tapi kakinya tak mampu menopang tubuhnya. 10 menit dia diam mematung akhirnya ada keberanian hatinya untuk berbicara " Heyy.. ulah nganggu atuh, pan cenah hayang dipangajikeun yeuh ayna keur ngaji keur maneh", 

artinya “Heyy.. jangan ngenganggu dong, katanya ingin dingajiin nih sekarang lagi ngaji buat kamu". Akan tetapi pocong itu masih tetap bertahan melayang disana, membuat pertahanan Wawan goyah hingga dia sukses pingsan ditempat.


Wawan mulai tersadar dari pingsannya setelah teman yang mengantikannya
mengguncang - guncang tubuhnya dan hasilnya Wawan berteriak - teriak

"pocong..pocong.. tulunggg aya pocong…" temannya keheranan dan memberikan air
untuk Wawan dan menyuruhnya tenang dan beristigfar. Setelah tenang Wawan diantarkan
pulang oleh rekannya yang sedari tadi hanya bermimpi dan tidak mengetahui yang telah terjadi.

No comments:

Post a Comment