Sunday, October 27, 2013

Nama-Nama 10 Koruptor Terbesar di Dunia.




1. Jend. Besar TNI Purn. Haji Muhammad Soeharto

Jend. Besar TNI Purn. Haji Muhammad Soeharto, (ER, EYD: Suharto) (lahir di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta, 8 Juni 1921 – meninggal di Jakarta, 27 Januari 2008 pada umur 86 tahun[1]) adalah Presiden Indonesia yang kedua (1967-1998), menggantikan Soekarno. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer "The Smiling General" (bahasa Indonesia: "Sang Jenderal yang Tersenyum") karena raut mukanya yang selalu tersenyum di muka pers dalam setiap acara resmi kenegaraan .


Peninggalan Soeharto masih diperdebatkan sampai saat ini. Suharto juga membatasi kebebasan warganegara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, dan dianggap sebagai rezim paling korupsi sepanjang masa dengan jumlah $AS 15 miliar sampai $AS 35 miliar.[3] Usaha untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.

2. Ferdinand Edralín Marcos

Ferdinand Edralín Marcos (lahir di Sarrat, Ilocos Norte, 11 September 1917 – meninggal di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat, 28 September 1989 pada umur 72 tahun) adalah Presiden kesepuluh Filipina. Ia menjabat dari 30 Desember 1965 hingga 25 Februari 1986.

Marcos lulus dari Universitas Filipina dengan gelar cum laude pada tahun 1939. Ia turut berperang melawan Jepang dalam Perang Dunia II dan memperoleh penghargaan atas jasa-jasanya selama perang. Pada tahun 1954, ia menikah dengan Imelda Romuáldez yang kelak akan membantunya dalam kampanye presidennya.
Marcos adalah presiden Filipina pertama yang terpilih untuk menjabat selama dua masa bakti berturut-turut secara penuh. Ia kemudian dilantik kembali pada tahun yang sama untuk menjabat masa bakti selama enam tahun yang diwarnai pengaturan politik yang tidak baik, masalah kesehatan, serta pelanggaran hak asasi manusia oleh pihak militer dan korupsi yang merajalela dalam pemerintahan.

3. Joseph Desire Mobutu

Nama aslinya adalah Joseph Desire Mobutu. Nama ini kemudian ia ubah sendiri. Makna dari nama barunya adalah: sangat agung. Itu karena ia menganggap dirinya ksatria kukuh yang dikaruniai keterampilan, kecerdikan, dan sanggup memenangkan segala macam pertempuran.

Mobutu lahir di Lisala, Kongo Belgia, sebagai bagian dari suku Ngbandi.
Pada tahun 1965, Letjen Mobutu lagi-lagi mengkudeta Presiden Kasavubu. Hal ini dilakukan semata-mata karena ia tidak senang ada ketegangan antara Presiden Kasavubu dan Perdana Menteri Moise Tschombe.Sejak saat itu ia menjadi orang yang paling berkuasa di Kongo hingga dipilih secara resmi pada tahun 1970.
Mobutu Sese Seko, 1973.
Laurent-Désiré Kabila muncul sebagai presiden baru. Nama Zaire dikembalikan lagi menjadi Kongo atau Republik Demokrasi Kongo. Mobutu mengungsi ke Togo. Setelah itu tinggal di Rabat, Maroko. Pada tahun yang sama (1997) ia meninggal karena penyakit kanker prostat yang merupakan salah satu penyakit yang ia derita.

4. Sani Abacha

Sani Abacha (20 September 1943-8 Juni 1998) merupakan presiden Nigeria periode 1993-1998.


5. Slobodan Miloševic
 

Slobodan Miloševic Tentang suara ini dengarkan (bantuan·info) (diucapkan [slo'bodan mi'lo?evit?]; Serbia Cyrillic(lahir di Požarevac, Yugoslavia, 20 Agustus 1941 – meninggal di Hague, Belanda, 11 Maret 2006 pada umur 64 tahun) adalah Presiden Serbia dan Yugoslavia. Ia menjabat Presiden Serbia pada 1989-1997 dan kemudian menjabat Presiden Republik Federal Yugoslavia pada 1997-2000. Ia juga memimpin Partai Sosialis sejak didirikannya pada 1990. Ia disidang dengan dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukannya di Kosovo. Pada 11 Maret 2006, ia meninggal di sel tahanannya di Den Haag, Belanda.

6. Jean-Claude Duvalier

Jean-Claude Duvalier (nama julukan Bébé Doc atau Baby Doc) (lahir 3 Juli 1951; umur 59 tahun) menggantikan ayahnya, François "Papa Doc" Duvalier sebagai diktator Haiti sejak kematian ayahnya pada 1971 hingga digulingkannya oleh pemberontakan rakyat pada 1986. Ia menikah dengan Michèle Bennet.


7. Alberto Ken'ya Fujimori



Alberto Ken'ya Fujimori Aruberuto Ken'ya Fujimori, lahir di Lima, Peru, 28 Juli 1938; umur 72 tahun) adalah Presiden Peru yang menjabat dari 28 Juli 1990 sampai 17 November 2000. Ia adalah orang ketiga dari keturunan Asia Timur yang menjadi kepala negara sebuah negara Amerika Selatan. Yang pertama adalah Arthur Chung (1970-1980; sebagai Presiden Guyana, Arthur Chung tidak memiliki otoritas eksekutif) di Guyana dan kedua Dr. Henk Chin A Sen (1980-1981) di Suriname.
Popularitasnya sempat menanjak ketika dia mengalahkan gerilyawan Sendero Luminoso (Jalan Bersinar). Pada masa jabatannya, Fujimori juga berhasil mengembalikan kestabilan ekonomi makro setelah masa kepresidenan Alan García dan membawa kedamaian di negara yang sedang kacau. Fujimori juga berhasil membebaskan puluhan orang yang disandera pemberontak Tupac Amaru dalam serangan di kediaman duta besar Jepang di Lima.
Pada Oktober 2005, ia menyatakan akan mengikuti pemilihan presiden Peru 2006 pada bulan April namun saat datang di Chili, ia diamankan oleh otoritas setempat pada 7 November 2005. Fujimori kemudian diekstradisi ke Peru untuk menghadapi dakwaan kriminal pada September 2007.[1]
Pada 7 April 2009, Fujimori dinyatakan terbukti dan divonis 25 tahun penjara atas dakwaan pelanggaran hak asasi manusia karena terlibat pembunuhan dan penculikan yang dilakukan pasukan paramiliter Grupo Colina saat pemerintahannya menghadapi gerilyawan sayap kiri pada tahun 1990-an.[2] Langkah ini adalah pertama kalinya seorang presiden Amerika Latin yang terpilih secara demokratis dinyatakan bersalah atas pelanggaran semacam itu di negaranya sendiri. Hampir 70.000 orang tewas dalam konflik. Selama 15 bulan persidangannya, dia tetap mengatakan tidak bersalah. Dia mengatakan, tidak tahu-menahu tentang aksi pasukan pembunuh militer ketika itu. Tetapi, pengadilan menemukan bukti bahwa dia memberi izin dan melindungi unit tentara La Colina. Kejahatan-kejahatan kemanusiaan itu terjadi dalam hari-hari paling gelap perjuangan Peru memerangi pemberontak kiri selama dua dekade.

8. Pavlo Ivanovych Lazarenko


Pavlo Ivanovych Lazarenko (Ukraina: lahir pada tanggal 23 Januari 1953) adalah politikus Ukraina mantan dan mantan Perdana Menteri yang, pada bulan Agustus 2006, dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara di Amerika Serikat untuk pencucian uang, penipuan kawat dan pemerasan. Menurut hitungan resmi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, sekitar $ 200.000.000 telah dijarah oleh Lazarenko selama 1996-1997 dari pemerintah Ukraina


9. José Arnoldo

José Arnoldo Alemán Lacayo adalah Presiden Nikaragua pada periode 1997-2002. Ia digantikan oleh Enrique José Bolaños Geyer.

10. Joseph Ejercito Estrada
Joseph Ejercito Estrada (lahir di Tondo, Manila, 19 April 1937; umur 73 tahun) dengan nama José Marcelo Ejército akrab dipanggil 'Erap' adalah seorang aktor film populer di Filipina. Ia menjabat sebagai Presiden Filipina ke-13 pada periode 30 Juni 1998-20 Januari 2001.Skandal korupsi merusak pemerintahannya, sehingga karier kepresidenannya berakhir. Pemerintahannya dijatuhkan rakyat dalam revolusi people power (kekuatan rakyat) yang dikenal dengan nama Revolusi EDSA II. Dia digantikan wakil presidennya, Gloria Macapagal-Arroyo. Sebelumnya dia juga adalah wakil presiden Filipina pada tahun 1992-1998.
Sani Abacha

Sumber : ulhyasir.blogspot.com

No comments:

Post a Comment