Apa Jadinya Kalau Jojon Tanpa Kumis
TEMPO.CO, Jakarta - Harimau mati meninggalkan belang, Jojon wafat meninggalkan 'kumis'. Jojon, pelawak yang sudah berkiprah sejak tahun 1972 itu, meninggal pada Kamis, 6 Maret 2014 pukul 06.04 WIB. (Baca: Pelawak Jojon Tutup Usia)
Wajah pelawak Indonesia, Jojon saat ditemui di Stadion Utama Senayan, Jakarta, pada tahun 1985. Dok.TEMPO/Rizal Pahlevi |
Ciri utama Jojon adalah kumisnya yang mengikuti kumis Charlie Chaplin, pelawak top Inggris. Kumis Jojon di televisi ketika itu menjadi trademark tersendiri, selain kumis Pak Raden yang baplang.
Pak Raden adalah tokoh dalam film boneka Si Unyil. Film ini juga mendominasi acara TVRI untuk anak-anak pada periode 1970 sampai 1980-an. Kumis Pak Raden memang beda jauh dengan Jojon.
Bagi Jojon yang aslinya bernama Djuhri Masdjan, kumis menjadi jimat tersendiri. Apakah aslinya dia berkumis ? Bagaimana sehari-harinya kalau dia tak berkumis?
Kepada Tempo, dia punya cerita lucu soal kumisnya itu. Tahun 1980-an, Jayakarta Grup mengadakan pertunjukan di daerah. Mereka kedatangan seorang wanita. Jojon, yang kebetulan sedang rileks, menerima wanita itu. Namun, si wanita itu belum sadar dia berbicara dengan siapa. Dia menyatakan tetap ingin bertemu dengan grup lawak pujaannya. Dia pun ingin berfoto bersama.
Tidak dikenali wanita itu, Jojon malah keenakan. Dia kemudian memanggil para personel lainnya. Katanya, ada yang ingin berfoto bersama. Tiga rekannya datang. Dia pun memilih untuk ngeloyor. Si wanita antusias sekali. Dia memasang kamera, tapi tiba-tiba dia merasa ada yang kurang. "Jojon ke mana?" tanyanya.
Pertanyaan itu sontak menerbitkan tawa. Padahal mereka biasanya yang kerap memancing orang untuk tertawa. "Lo, yang tadi Ibu ajak ngobrol itu Jojon," kata salah satu dari mereka. Nah, si wanita itu pun hanya melongo. Tak disangka orang yang serius dengan dandanan yang berbeda itu adalah Jojon, pelawak yang kerap tampil nyentrik dengan banyolan yang mengundang tawa.
No comments:
Post a Comment