Tuesday, June 21, 2016

Astagfirullah, Ini yang Terjadi Jika Air Laut Tidak Asin



Astagfirullah, Ini yang Terjadi Jika Air Laut Tidak Asin


Air laut merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah SWT. Sang Maha Pencipta ini membuat keseimbangan alam begitu mempesona.

Khusus untuk air laut, sebagian kita mungkin sering bertanya, mengapa rasanya bisa begitu asin dan berbeda dengan air jenis lain?

Sebagian berpikir, andai saja air laut berasa tawar, maka akan lebih bermanfaat untuk dikonsumsi. Karena tidak bisa dipungkiri jika saat ini dunia mengalami krisis air bersih yang layak minum.

Perkara air laut ternyata tidak luput dari pembahasan Allah SWT dan sudah tertulis dalam Alquran.

Ini menjadi bukti, bahwa Allah tidak main-main dalam proses penciptaan semua makhluk-Nya.

"Dan tidaklah sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu pakaip, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (QS. Faathir: 12).

Salah satu bahaya yang akan menimpia makhluk ketika air laut tidak asin adalah tempat ini akan menjadi pusat dari segala macam bentuk wabah penyakit. Tentu ini akan mengancam keselamatan penduduk dunia, mengingat luas lautan lebih besar dibanding daratan. Mengapa bisa demikian?


Mencegah Penyakit Berkembang Biak

Salinitas (kadar garam) laut berfungsi untuk mensterilkan air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan, dan perkembangbiakan penyakit. Kalau tidak demikian niscaya laut menjadi menjadi pusat (markas) yang baik bagi wabah dan penyakit yang menyebar ke seluruh negara dan bangsa.

Sekilas mari mengingat tragedi Tsunami yang terjadi pada 2004 silam. Ada begitu banyak korban jiwa yang meninggal dalam tragedi tersebut.

Sebagian ditemukan, namun tidak sedikit pula yang ikut terseret menuju lautan dan samudera yang luas. Bagaimana jadinya jika air laut rasanya tawar? Jika air laut tidak asin, maka jenazah ini justru akan menjadi wabah penyakit karena mengalami pembusukan. Wallahualam.


Kapal Tak Bisa Berlayar

Selain itu, asinnya air laut juga memberika hikmah luar biasa lainnya. Jika air laut tidak asin, niscaya akan menyulitkan dunia transportasi air. Namun, bagaimana bisa?

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung,” (QS. Asy-Syuuraa ayat 32).

“Kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia,” (QS. al-Baqarah: 164).

“Masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (QS. Faathir: 12).


Sabar Dipoligami, Ini yang Terjadi Setelah 20 Tahun Meninggal



Sabar Dipoligami, Ini yang Terjadi Setelah 20 Tahun Meninggal

Kisah nyata ini terjadi di sebuah desa, kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Ustaz Rofiul Fata menceritakannya saat ceramah tarawih tentang sabar.

Suatu hari, penggali kubur yang tengah menyiapkan liang lahat untuk warga yang baru saja meninggal dikejutkan dengan kejadian aneh.

Semula, ia menggali tanah seperti biasa. Namun, liang lahat yang tergali itu ternyata agak miring, tidak seperti biasanya.

Karena miring, galian itu pun mengenai sebuah makam tua di sampingnya. Alangkah terkejutnya sang penggali makam, terlihat kain kafan dari makam tua itu.

Warnanya masih putih, seperti baru dimakamkan beberapa hari. Jenazah di dalamnya juga masih berisi, seperti tubuh yang masih utuh.

Khawatir terjadi apa-apa, ia tutup kembali jenazah itu agar tidak kelihatan. Dan setelah jenazah yang baru dikebumikan di liang lahat yang ia gali, barulah ia mencari informasi jenazah siapakah yang masih utuh tersebut.


Jenazahnya Masih...

Akhirnya ia mendapatkan informasi valid. Makam tua di samping makam baru tadi ternyata berusia 20 tahun. Jenazah yang dikebumikan di situ adalah seorang wanita.

Apa keistimewaan wanita tersebut sehingga jenazahnya masih utuh? Itulah misteri yang ingin diketahuinya.

"Ibu itu sangat sabar," demikian informasi yang akhirnya berhasil ia himpun.

"Kesabarannya yang paling besar menurut warga adalah saat suaminya menikah lagi. Ia sabar dipoligami dengan seorang wanita yang merupakan saingannya di pasar".

Rupanya, wanita itu adalah seorang pedagang di pasar. Di pasar yang sama, ada wanita pedagang lain yang sama-sama dagangannya laris sehingga mereka pun terlibat dalam persaingan bisnis.


Benar-benar Diuji

Sang suami ingin menikah lagi. Dan yang dipilih sebagai istri kedua adalah wanita pedagang saingan istri pertama.

"Dipoligami saja, tidak semua wanita siap. Apalagi dipoligami dengan wanita saingan bisnis. Bagaimana melipatgandakan kesabaran agar yang semula saingan bisa menjadi saudara dalam satu keluarga. Benar-benar kesabaran tingkat tinggi".

Katakanlah, “Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (QS. Az Zumar: 10).

Wallahu a'lam