Emil "Naif-BAND" Garap Bisnis Properti
Selain sibuk bermusik, Emil "Naif" ternyata memiliki kesibukan lain. Pemain bas bernama asli Emil Hussein ini tengah serius terjun di bisnis properti.
"Investasi di bidang properti paling bagus. Kalau di bidang lain fluktuatif, sementara di properti, asalkan tempatnya tepat, ya dia (harganya) pasti naik terus," jelas Emil menilai investasinya di bidang properti.
Ihwal kesibukan barunya ini, Emil mengaku tidak sendirian. Ia bekerjasama dengan Ir. Alfiza MM., Fahmi, dan Adit. "Empat sekawan" ini mengaku mendapatkan ilmu mengenai bisnis properti dari Rahman Firzi, mentor yang menurut mereka sudah cukup mumpuni di bidangnya. Mereka saat ini fokus menggarap perumahan bernama DeLissdin ini terletak di kawasan di Jalan Raya Muchtar, Sawangan, Depok.
Perumahan ini dekat dengan jalan raya, bank, rumah sakit, sekolah, dan pasar. Selain itu, DeLissdin dapat dengan mudah diakses dengan angkutan umum yang beroperasi selama 24 jam. Walaupun belum sepenuhnya selesai dibangun, para calon pembeli sudah dapat melihat potensi yang dimiliki oleh perumahan ini.
Patut diakui, "perumahan mini" yang dijual oleh Emil ini memiliki banyak kelebihan. Selain dekat dengan jalan raya dan berbagai fasilitas umum, DeLissdin juga memanfaatkan momentum rencana pembangunan dua jalan tol, Depok-Antasari dan Cinere-Jagorawi.
Alfiza, rekan Emil, memperkirakan kedua tol tersebut akan rampung pada 2014 atau 2015. Mengenai ketidaksediaan stok rumah, Emil punya pendapat tersendiri.
"Supaya para pembeli bisa melihat spesifikasinya," ujarnya.
Menurut dia, ketidaktersediaan ini justru membuat para calon pembeli dapat melihat proses pembuatan, kualitas material, dan merasa diikutsertakan dalam proses pembuatan rumah mereka. Saat ini, DeLissdin menawarkan 25 unit rumah bergaya modern minimalis yang terdiri dari tiga tipe dan harganya berkisar antara Rp 300 juta hingga Rp 500 juta. Tipe 38 telah habis terjual. Kini, hanya tersisa 6 unit rumah tipe 45 dan satu unit rumah tipe 70.
Emil mangatakan, DeLissdin mengusung gaya hidup green dengan banyak tanaman di sekelilingnya. Gaya hidup ini akan ia pertahankan pada proyek selanjutnya. Dia "membocorkan", proyek yang nanti akan ia garap bersama rekan-rekannya berlokasi di daerah Jatiasih, Bekasi.
Namun, meski masih mengusung gaya hidup hijau, gaya arsitektur rumah di Jatiasih akan berbeda. Emil memastikan, semua rumah yang akan ia bangun di kawasan itu merupakan rumah bertingkat dengan gaya khas Eropa yang memiliki pilar-pilar. (*/Kompas.com)
No comments:
Post a Comment