Thursday, January 5, 2017

Curug Cinulang



Curug Cinulang


Di Curug Cinulang
Bulan bentang narembangan
Hawa-hawar aya tembang
Tembang asih, tembang kedeudeuh duaan
...
(Di Curug Cinulang bulan bintang memperlihatkan diri.
Sayup-sayup ada tembang/lagu.
Tembang kasih, tembang cinta kita bedua)

Itulah arti dari penggalan lirik pop suda "Curug Cinulang" yang dinyanyikan Yayan Jatnika (keponakan legenda pop Sunda alm. Darso). Lagu ini di masyarakat Jawa Barat sangat populer. Lagu tersebut mengisahkan bagaimana Curug Cinulang yang terletak di ujung Bandung timur merupakan tempat wisata tersembunyi yang pengelolaannya belum dimaksimalkan. Air terjun ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang. Terletak di desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kab. Sumedang. namun, orang lebih mengenal curug ini merupakan salah satu favorit di Bandung Timur. Hal ini karena akses jalan yang bisa ditempuhnya dari Kabupaten Bandung. 

Nama Sebenarnya "Curug Sibdulang" namun entah kenapa biasa disebut "Curug Cinulang". Ini kasusnya sama seperti "Situ Patenggang" di Ciwidey yang sebanrnya nama asli wisata ini "Situ Patengan". Air terjun nan eksotis ini berada di kawasan hutan lindung Gunung Masigit Kareumbi. Gunung Kareumbi dikenal sebagai wanawisata untuk berbeuru. Curug ini mempunyai dua terjunan air yang ketinggiannya hampir sama, yakni 50 m. Air terjun yang pertama adalah air terjun 'utama' yang aliran airnya cukup deras. Sedangkan air terjun kedua berada sekitar 5 m di sebelahnya dengan debit air yang tidak sebesar air terjun pertama.

Jika anda berkunjung ke sini akan merasakan bagaimana rasanya cipratan air yang dingin menerpa tubuh kita. Apalagi saat debit air besar /musim hujan terasa banget cipratan airnya. Di sini anginpun lumayan kencang. Untuk itu, kadang ada pengunjug pakai jas hujan. Tapi, bagi para penggemar sensasi alam, rasanya lebih asik berbasah-basahan di bebatuan besar. Maka untuk penggemar selfie kudu hati-hati akan kamera atau handphone anda. Jangan sampai basah kena cipratan atau nyemplung ke aliran air. Tips lainnya bawa baju ganti saja karena dipastikan Anda akan tergoda untuk basah-basahan. 

Untuk menuju ke kawasan ini Anda ambil jalur arah ke Garut, tepatnya di Paramon alias Jalan Parakan Muncang Cicalengka. Berjarak sekitar 38 km dari kota Bandung ke arah timur, anda bisa melalui jalan tol Cipularang keluar pintu tol Cileunyi. Ambil ke araj jalan Bandung-Garut/Tasikmalaya. Sekirat kilometer 11, di daerah dekat jembatan ada papan petunjuk menuju ke lokasi wisata Curug Cinulang, (jembatan persimpangan Desa Cikopo), Anda ambil kiri bawah jembatan, dari sini jarak lokasi Curug Cinulang sekitar 8 km dengan rute jalan menanjak berkelok-kelok. 

Anda akan sampai di daerah kampung Dampit, di sanalah lokasi wisata air terjun ini berada (dekat pondok wisata Aki-Enin). Oh, ya sepenjang perjalanan anda bakal menemukan view yang sangat bagus melihat dataran tinggi Bandung Timur sangat cocok buat berfoto-foto. Spot yang cocok   untuk melihat pemandangan ini ada di kawasan Bukit Candi. Jadi, saat perjalanan ke Curug Cinulang Anda bisa rehat sejenak di pinggir jalan buat mengabadikan keindahan Bandung dari ketinggian. Lebih atas, di dekat arah Curug Cinulang sendiri banyak pemandangan sawah yang sangat indah untuk diabadikan. Di sini pun kadang ada penjual jagung bakar. Setiap minggu pagi biasa ada gelaran pasar rakyat. 

Bagi yang menggunakan kendaraan umum bisa ditempuh dari terminal bus Cicalengka dengan mengambil jurusan Cicalengka-Sindulang-Sindangwangi. Anda pun bisa memakai kereta api yang berhenti di stasiun Cicalengka. Ojekpun tersedia di persimpangan jalan Bypass Cicalengka. Rute lainnya bisa memakai jalur dari Kabupaten Sumedang yang nantinya terhubung ke wilayah Parakanmuncang. Dari sana selanjutnya bisa memilih kembali ke kota Bandung melalui Jalan Raya Rancaekek atau melalui Jalan Raya Tanjungsari.

Saat sampai lokasi, anda parkirkan saja kendaraan di dekat tempat pembelian karcis. Dari area masuk diteruskan dengan berjalan kaki melewati undakan sekitar 100 meteran dan akhirnya anda akan sampai ke lokasi air terjun. Di sana kondisinya juga berundak-undak. Hati-hati saja saat berjalan karena tanahnya leueur (licin). Untk ngaso sebentar, di dekat air terjun ada saung-saung plus penjual makanan dan minuman. Anda bisa menikmati keromantisan curug ini sambil memotret air terjun dari atas. Atau jika ingin lebih asyik bisa turun dan memotret dengan berdiri di batu-batu besar di jembatan. 



No comments:

Post a Comment