Sejarawan: Koin Emas Kuno Tercecer saat Keluarga Kerajaan Diserbu Belanda
Mengapa ratusan bahkan ribuan keping koin emas bisa berada di kuala Krueng Doy kawasan Gampong Pande, Kota Banda Aceh, sehingga Senin (11/11/2013) lalu ditemukan pencari tiram?
Pertanyaan ini tak mudah menjawabnya. Sama tak mudahnya untuk menjawab siapa sebetulnya pemilik koin emas sebanyak itu.
Namun, sejarawan Aceh, Drs Rusdi Sufi yang ditanyai Serambi, Rabu (13/11/2013), menduga ada dua kemungkinan peristiwa yang menyebabkan koin di dalam sebuah kaleng yang sudah keropos itu didapati berada di dasar tambak.
"Kemungkinan pertama, koin emas yang merupakan mata uang dirham itu milik keluarga kerjaan dari salah satu sultan Aceh. Itu mengingat Gampong Pande dulunya adalah pusat Kerajaan Aceh," kata Rusdi.
Namun, terusnya, saat tentara Belanda menyerang Banda Aceh (dulu bernama Koetaradja) pada akhir Maret 1873, mereka masuk melalui Pantai Cermin. Kawasan ini tak begitu jauh dari Gampong Pande.
Karena gempuran dari arah laut itu sifatnya mendadak, sehingga sultan Aceh saat itu, Alaidin Muhammadsyah dan keluarga kerajaan, termasuk pandai emas, pandai besi, dan penduduk Gampong Pande buru-buru mengungsi ke tempat aman, yakni Dalam Darud Dunia. Lokasinya di sekitar Pendapa (Meuligoe) Gubernur Aceh sekarang.
Rusdi Sufi memperkirakan, pada saat terjadinya eksodus warga dari Gampong Pande ke Dalam itulah si pemilik koin-koin emas tak sempat lagi menyelamatkan barang berharga tersebut, sehingga tertinggal di lubang tempatnya selama ini ditanam atau disembunyikan, sampai kemudian Senin lalu ditemukan oleh pencari tiram.
"Dugaan kedua, koin emas itu milik keluarga istana yang berlokasi di Gampong Pande pada abad 19. Namun, karena ada peristiwa alam, yakni naiknya air laut ke kawasan Gampong Pande semacam tsunami, maka penghuni Gampong Pande lari berpencar, di samping ada yang menjadi korban," jelasnya.
Rusdi tidak bisa memastikan, sebab mana yang dominan dari dua kemungkinan itu. Ia hanya menyarankan, perlu dilakukan riset dan analisis kepurbakalaan oleh arkeolog di lokasi temuan koin-koin emas itu.
SUMBER
TRIBUNNEWS, BANDA ACEH
Mengapa ratusan bahkan ribuan keping koin emas bisa berada di kuala Krueng Doy kawasan Gampong Pande, Kota Banda Aceh, sehingga Senin (11/11/2013) lalu ditemukan pencari tiram?
Pertanyaan ini tak mudah menjawabnya. Sama tak mudahnya untuk menjawab siapa sebetulnya pemilik koin emas sebanyak itu.
Namun, sejarawan Aceh, Drs Rusdi Sufi yang ditanyai Serambi, Rabu (13/11/2013), menduga ada dua kemungkinan peristiwa yang menyebabkan koin di dalam sebuah kaleng yang sudah keropos itu didapati berada di dasar tambak.
"Kemungkinan pertama, koin emas yang merupakan mata uang dirham itu milik keluarga kerjaan dari salah satu sultan Aceh. Itu mengingat Gampong Pande dulunya adalah pusat Kerajaan Aceh," kata Rusdi.
Namun, terusnya, saat tentara Belanda menyerang Banda Aceh (dulu bernama Koetaradja) pada akhir Maret 1873, mereka masuk melalui Pantai Cermin. Kawasan ini tak begitu jauh dari Gampong Pande.
Karena gempuran dari arah laut itu sifatnya mendadak, sehingga sultan Aceh saat itu, Alaidin Muhammadsyah dan keluarga kerajaan, termasuk pandai emas, pandai besi, dan penduduk Gampong Pande buru-buru mengungsi ke tempat aman, yakni Dalam Darud Dunia. Lokasinya di sekitar Pendapa (Meuligoe) Gubernur Aceh sekarang.
Rusdi Sufi memperkirakan, pada saat terjadinya eksodus warga dari Gampong Pande ke Dalam itulah si pemilik koin-koin emas tak sempat lagi menyelamatkan barang berharga tersebut, sehingga tertinggal di lubang tempatnya selama ini ditanam atau disembunyikan, sampai kemudian Senin lalu ditemukan oleh pencari tiram.
"Dugaan kedua, koin emas itu milik keluarga istana yang berlokasi di Gampong Pande pada abad 19. Namun, karena ada peristiwa alam, yakni naiknya air laut ke kawasan Gampong Pande semacam tsunami, maka penghuni Gampong Pande lari berpencar, di samping ada yang menjadi korban," jelasnya.
Rusdi tidak bisa memastikan, sebab mana yang dominan dari dua kemungkinan itu. Ia hanya menyarankan, perlu dilakukan riset dan analisis kepurbakalaan oleh arkeolog di lokasi temuan koin-koin emas itu.
SUMBER
TRIBUNNEWS, BANDA ACEH
No comments:
Post a Comment