Tuesday, March 25, 2014

Saat Rintis Usaha, Haus Kesuksesan Instan Jadi Bumerang



Saat Rintis Usaha, Haus Kesuksesan Instan Jadi Bumerang



Berbeda dari jaman Orde Baru saat perekonomian masih dikuasai segelintir orang, mayoritas warga Indonesia harus gigit jari karena akses menuju sumber daya ekonomi dibatasi. Kesempatan untuk menggarap bisnis di sektor-sektor tertentu masih didominasi sekelompok orang. Namun, kini setelah era reformasi, kebebasan berwirausaha itu makin meningkat dan patut disyukuri.


Indonesia yang akhir-akhir ini makin banyak dibicarakan sebagai primadona baru dalam percaturan ekonomi dunia menunjukkan potensi ekonomi yang tidak terkira besarnya. 'Kue-kue' ekonomi ini makin banyak dibagikan dan berbeda dari era Orde Baru, 'kue-kue' ini tidak ada tukang baginya. Untuk masa datang, 'kue-kue' ini akan sangat sangat besar. Tinggal kita sendiri yang bisa merenggut kue yang besar itu atau tidak karena sistem demokrasi, sistem yang kita kembangkan sekarang tidak memungkinkan ada tukang baginya.

Anda yang baru merintis usaha, mudah-mudahan dalam beberapa tahun mendatang menjadi pengusaha besar, dan yang patut dicamkan adalah Anda semua harus bersabar dulu. Jangan tergiru untuk cepat besar. Karena terlalu cepat menjadi besar, saat jatuh, rasanya akan sakit sekali. Tetapi kalau merangkak, Anda tidak bisa jatuh. Orang yang merangkak akan lebih kecil risikonya untuk jatuh karena yang bisa jatuh adalah mereka yang melompat!

Karenanya, 15 tahun yang akan datang, saat ekonomi Indonesia luar biasa, waktu itu nanti Indonesia saya ramalkan sudah menduduki peringkat 7-8 ekonomi dunia. Tahun lalu kita sudah melampaui ekonomi Belanda. Tahun depan kita mungkin akan mengalahkan ekonomi Spanyol, meskipun kita belum bisa mengalahkan Barcelona atau Real Madrid dalam sepakbola. Namun, saya optimis ekonomi kita akan terus menunjukkan  perkembangan pesat.

No comments:

Post a Comment