Pacu Inovasi, Cegah Ketertinggalan
Inovasi ialah bagian vital semua perusahaan. Gagasan baru yang bagus bisa meningkatkan proses sekarang ini secara radikal atau membuka cakrawala yang benar-benar baru.
Whirlpool Corporation kini menjadi perusahaan manufaktur peralatan rumah tangga terbesar di dunia . Di tahun 1999, di bawah kepemimpinan pemimpin dan CEO David Whitwam, perusahaan itu memutuskan untuk mengutamakan inovasi dalam strateginya. Whitwam memutuskan bahwa perusahaan tidak lagi bersandar pada ide-ide besar yang membutuhkan investasi besar tetapi dengan pembayaran gaji yang cukup masuk akal sebagai sumber proyek baru yang sukses, ia memulai mendorong sejumlah besar ide yang didukung oleh pendanaan awal yang relatif kecil.
Three Innovation Boards yang tugasnya ialah menanamkan ide inovasi ke dalam perusahaan didirikan untuk mengalokasikan pendanaan dan untuk meninjau proses-proses. Semuanya didukung oleh tim “I-Mentors” di seluruh perusahaan, yang tugasnya ialah menyediakan pengetahuan dan peralatan yang dibutuhkan untuk berinovasi bagi semua orang di perusahaan. Jumlah ide dalam pembahasan yang makin bertambah meningkatkan peluang keberhasilan. Biaya kegagalan pun menjadi lebih rendah dan lebih bisa diterima.
Whirlpool melatih 22.000 karyawan untuk mencari inovasi baik dalam produk dan sistem internal. Eksekutif senior diberi imbalan menurut jumlah ide yang diterima tim I-Mentors dan nilainya. Menginjak tahun 2006, nilai ide-ide yang ditampung naik dari kurang dari 350 juta dollar AS menjadi lebih dari 3 miliar dollar AS.
Eksekutif yang diberi tanggung jawab untuk menciptakan budaya baru di Whirlpool dengan inovasi sebagai intinya ialah Nancy Snyder, yang kala itu menjabat sebagai direktur pengembangan strategi.
Sebelum program tersebut, kata Snyder, inovasi telah menjadi tanggung jawab beberapa kelompok – rekayasa dan pemasaran. Kini ada begitu banyak orang yang terlibat. Ini berhasil mempercepat semuanya. Hal ini telah mengubah fokus inovasi menjadi mencoba untuk memahami pelanggan dengan mendalam dan keyakinan bahwa kami sebenarnya bisa membangun kesetiaan pelanggan di industri peralatan rumah tangga. Dengan cara itu, kami mengetahui apakah inovasi akan berhasil saat mengubah setiap pekerjaan di Whirlpool.
Pengarang Mike Southon dan Chris West menulis tentang kewajiban untuk mendorong pola pikir entrepreneurial dalam perusahaan-perusahaan besar . “Perusahaan-perusahaan besar gagal berinovasi dengan baik, bukan karena mereka bodoh, tetapi karena mereka pintar. Begitu pintarnya hingga mereka tahu bisnis yang telah ada dengan baik dan terperangkap oleh perubahan.”
Mereka merekomendasikan untuk menggunakan energi kolektif perusahaan agar dapat menghadapi tantangan itu: “Lihatlah setiap aspek pekerjaan Anda dan tanyakan, ‘Bisakah kami biarkan imajinasi orang kami tetap liar?”
Perusahaan secara khas memberikan tugas untuk menguji dan mengembangkan ide baru pada beberapa orang , menganjurkan seluruh perusahaan untuk berfokus pada inovasi. Inovasi membutuhkan sistem pendukung yang akan memelihara ide baru dan membantu pengembangannya. Sediakan peralatan dan informasi. Sebuah program inovasi yang sangat efektif akan mempengaruhi setiap orang dalam perusahaan. Setiap orang akan memahami bahw ainovasi ialah kuncinya dan akan mengetahui bagaimana turut membuat kontribusi. Jangan biarkan fokus pada kegiatan utama yang penting membuat Anda mengabaikan peluang-peluang lainnya. Biarkanlah imajinasi para kolega Anda tetap bebas dalam setiap kesempatan.(*AP)
No comments:
Post a Comment