Friday, January 15, 2016

Ketika Aktor Hollywood Bintangi Sebuah Film Semata karena Uang



Tidak selamanya para aktor memilih film yang dibintanginya untuk menaikkan reputasi. Kali ini, uang menjadi yang utama.

Tidak ada satupun aktor atau aktris, khususnya di Hollywood, yang sengaja memilih film dengan jalan cerita, nilai produksi, serta eksekusi yang buruk. Kualitas akting secara khusus dan keseluruhan aspek dalam film yang dibintangi menjadi penentu mutu curicullum vitae mereka nantinya, atau sebaliknya, mencoreng reputasi yang telah dibangun.

Meski begitu, dalam beberapa kasus, aktor-aktris Hollywood yang bereputasi bagus malah memilih proyek film yang menyia-nyiakan kemampuan mereka. Mengapa mereka melakukan hal itu? Tidak semua bisa terjawab. Namun beberapa aktor-aktris secara jujur mengakui bahwa jumlah bayaran mampu membayar kekecewaan mereka sendiri akan filmnya. Ada yang menjawab dengan lugas, ada pula yang menyertakan humor sembari menjawabnya.

Berikut kami rangkum dari beberapa sumber curhatan para aktor-aktris tersebut terkait film mereka yang mengecewakan dan juga bayaran yang mereka dapatkan.


1. Michael Caine

Aktor gaek Michael Caine memilih membintangi film keempat sekaligus film terakhir dalam seri Jaws. Film yang bertajuk The Revenge itu nyatanya dinilai publik sebagai film terburuk dibanding film-film Jaws sebelumnya. Caine tampaknya tidak menggubris kritik negatif yang dialamatkan pada filmnya itu. Sebab, ia mau membintangi film tersebut semata karena uang.

"Saya tidak pernah menontonnya, dari sudut manapun film itu buruk. Namun, saya telah melihat rumah yang dibangun darinya (dari honor film). Rumah tersebut sangat bagus," tutur Caine secara implisit, seperti dikutip Telegraph.



2. Sigourney Weaver

Franchise film Alien tak akan lengkap tanpa Sigourney Weaver. Oleh karenanya, ia terus didekati untuk mau membintangi Alien Ressurection, film keempat franchise tersebut. Mulanya ia menolak, hingga pada akhirnya ia mau sekali lagi berperan sebagai Ellen Ripley. Apa yang mengubah keputusannya itu?

"Pada intinya mereka mengirim truk yang penuh dengan uang ke rumah saya," candanya. Tercatat, ia mendapat bayaran 11 juta dolar AS atas keputusannya membintangi Alien Ressurection.



3. Steve Buscemi

Di tahun 1998, Steve menjadi salah satu dari jajaran cast film Armageddon. Tengok saja Bruce Willis, Billy Bob Thornton, Ben Affleck dan Liv Tyler yang berada di dalamnya. Banggakah Buscemi dengan kesempatan yang ia dapat ini?

Ternyata tidak terlalu, karena alasan utama ia bergabung di dalamnya bukanlah itu. "Saya hanya ingin rumah yang lebih besar dan luas," ujarnya sangat lugas ketika ditanya tentang keterlibatannya dalam film itu.


4. Glenn Close

Di kalangan para aktris Hollywood, Glenn Close diakui sebagai aktris versatile. Dalam sepanjang kariernya, ia telah menerima enam nominasi Oscar. Glenn cukup jujur dengan mengakui bahwa ia tertarik untuk ikut berakting dalam Guardian of the Galaxy (GotG) karena bosan bermain dalam film-film berbujet rendah. Seiring dengan berjalannya waktu, Glenn memang tidak banyak membintangi film blockbuster Hollywood.

"Saya ikut dalam proyek ini, karena saya yakin dengan melakukannya maka saya bisa bermain dalam film-film lain yang benar-benar saya inginkan. Saya berharap proyek ini (GotG) akan menyenangkan dan mendatangkan pengalaman yang berbeda," paparnya.


5. Jeremy Irons

Jeremy Irons lebih lugas lagi. Ia mengaku bahwa telah beberapa kali memutuskan membintangi sebuah film semata karena bayaran yang diterimanya. "Lagipula, bukankah ini yang saya lakukan untuk menyambung hidup," ujar Jeremy Irons.

Dari sebuah wawancara saat filmnya dirilis, Irons mengungkapkan bahwa Dungeons & Dragons adalah salah satu film yang ia bintangi demi uang. "Saat itu saya baru saja membeli kastil, saya harus melunasinya bagaimana pun caranya," ujarnya.

Ujaran tersebut bukan candaan. Ia memang baru saja membeli sebuah kastil dengan dua menara setinggi 33,5 meter di Irlandia. Ia nekat membeli kastil tersebut supaya bangunan peninggalan abad ke-17 ini tidak terbengkalai dan rusak.


6. Hugo Weaving

Bintang asal Australia ini yang menyuarakan tokoh Megatron dalam tiga film Transformers. Namun di matanya, peran tersebut tampaknya tidak terlalu penting. Ia bahkan berani mengungkapkannya secara jelas, sampai-sampai sutradara Michael Bay marah.

“Ini adalah satu dari sekian banyak hal yang pernah saya lakukan di mana saya tidak mempedulikannya. Jujur saya sama sekali tidak memikirkannya. Di satu sisi, saya sedikit menyesal. Saya jarang sekali melakukan hal yang sia-sia, tapi
ini terasa sia-sia bagi saya," tegas Hugo.

Ia pun mengaku tidak pernah sekalipun bertemu dengan Michael Bay dalam penggarapan filmnya. Ia juga tidak pernah datang ke lokasi syuting. Kalaupun berkomunikasi, ia dan Bay bertatap muka hanya lewat Skype. "Aneh rasanya ketika saya membaca dialog tapi saya tidak tahu skenarionya secara lengkap. Saya pun tidak tahu apa artinya. Sungguh aneh," tambah Hugo.

Menanggapi keluhan Hugo tersebut, Michael Bay pun menyerang balik lewat tulisan dalam blog pribadinya. "Pernahkah kamu merasa muak pada para aktor yang dibayar 15 juta dolar AS dari sebuah film, atau mungkin 200 ribu dolar AS hanya dengan mengisi suara yang prosesnya membutuhkan hanya satu jam 43 menit dan kemudian protes tentang pekerjaan mereka?" tulis Bay.

Ia merasa bahwa curhatan Hugo tentang Transformers yang 'kurang artistik' dan 'kurang memuaskan' itu hanya hal remeh jika dibanding dengan permasalahan lain yang ada di dunia.


7. Jackie Chan

Rush Hour adalah film pertama Jackie Chan yang mampu memecahkan rekor pendapatan box office di atas 100 juta dolar AS. Dalam peredarannya di AS, Box Office Mojo mencatat film tersebut meraup pendapatan 141 juta dolar AS. Sementara kedua sekuelnya, Rush Hour 2 dan Rush Hour 3 meraih 226 juta dolar AS dan 137 juta dolar AS.

Di balik pencapaian secara komersial tersebut, nyatanya Chan kecewa dengan film yang ia dibintanginya itu. Melalui blog pribadinya, Chan mencurahkan bahwa ia membintangi ketiga film itu hanya karena ditawari sejumlah uang yang "tidak dapat ditolak".

Salah satu aspek dalam film yang membuatnya kecewa adalah adegan laga yang di dalamnya. "Adegan aksi dalam film ini terlalu Amerika, dan saya terkadang tidak mengerti humor yang disertakan di dalamnya," tuturnya kepada CBS News di tahun 2007. Kekecewaan itu berlanjut pada film kedua dan ketiganya. Chan merasa bahwa Rush Hour bukanlah film istimewa.





No comments:

Post a Comment