Thursday, January 28, 2016

Gara-gara pamer kejantanan ke teman berujung bui



Kejantanan sudah menjadi modal setiap laki-laki buat menjalani hidup bersama pasangannya. Kondisi itu memang seharusnya bersifat pribadi. Namun, rasa gengsi sebagai lelaki pasti langsung tinggi bila kejantanannya disinggung.

AR, remaja berusia 18 tahun asal Surabaya, contohnya. Dia merasa harga dirinya diinjak-injak teman tongkrongannya karena kerap diolok-olok 'pemuda tak punya kejantanan'. Padahal, dia sudah memiliki pacar, NY, siswi SMP berumur 14 tahun.

Rasa gengsi AR makin hari kian melonjak lantaran kerap diolok masalah kejantanan oleh kawan nongkrongnya. Dia akhirnya nekat mencabuli pacarnya guna pamer kepada para teman nongkrongnya bahwa kenjantanannya benar-benar ada.

Dari pamer kejantanan ke teman itu, bukan cap keren disematkan kepada AR. Dia malah harus berurusan dengan pihak kepolisian. Orangtua pacarnya melaporkan dia atas kasus pencabulan.

Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar menceritakan, AR memang sering diejek tidak berani 'ngapa-ngapain' kepada sang pacar. "Dari pengakuannya, tersangka sering diolok-olok temannya kurang jantan," terang Lily di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (26/1) kemarin.

Karena merasa tertantang, tersangka kemudian menjemput korban di rumahnya. Setelah itu, AR membawa NY ke sebuah warung kosong di Jalan Darmo, Surabaya.

Niat awalnya mungkin hanya buat pacaran kayak biasa. Namun, warung kosong itu justru jadi tempat AR buat eksekusi sang pacar.

NY sebenarnya sempat menolak ajakan bercinta dari AR. Tetapi, gadis itu tidak dapat berbuat banyak lantaran diancam dibunuh bila tidak mau merasakan kejantanan kekasihnya.

"Di tempat inilah (warung kosong), korban dicabuli tersangka. Awalnya korban menolak, tapi diancam akan dibunuh. Karena takut, korban pun menuruti ajakan tersangka," ujarnya,

Setelah kejadian itu, NY takut pulang ke rumah. Selama enam hari korban tidak berani pulang. Orangtuanya akhirnya cemas dan melapor ke polisi.

Setelah dilakukan pencarian, gadis 14 tahun itu ditemukan di rumah temannya. Orantua akhirnya bertanya-tanya alasan NY kabur. Dari situ, dia mengakui perbuatan bejat AR.

"Korban mengaku tidak berani pulang karena baru dicabuli tersangka," papar Lily.

Dari keterangan korban, polisi lalu menangkap tersangka di rumahnya. AR akan dikenakan pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, tentang perlindungan anak. dengan Dia terancam dihukum 15 tahun penjara.

Bukan hanya AR dibui lantaran masalah kejantanan. Di Malang, Jawa Timur, juga terjadi hampir serupa. Namun, kasus ini tergolong aneh.

Sejoli kekasih Gama Mulya dan AS, pelaku penculikan, pembiusan dan pemerkosaan terhadap EW telah merencanakan aksinya. Keduanya melakukan perencanaan secara detail untuk menjemput korbannya sebelum melakukan aksi bejatnya.

EW adalah perempuan persembahan AS untuk pacarnya, Gama Mulya. AS sudah tidak perawan saat melakukan hubungan badan, karena itu Gama menuntut dicarikan penggantinya.

Kejadian bejat keduanya terjadi sekitar awal Agustus 2015 lalu. Lantaran sudah merencanakan aksi, keduanya langsung menjemput EW. AS dan Gama Mulya datang menjemput EW di tempat kos menggunakan minibus Daihatsu Grand Max bernomor polisi N 1138 GZ. Saat menjemput korban posisi AS duduk di baris kedua, sementara Gama memegang kemudi.

Saat itu EW langsung diminta duduk di kursi depan dengan alasan AS malas pindah tempat duduk. Tanpa curiga EW langsung naik.

Setalah berputar-putar di Kota Malang, mobil kemudian berhenti di Jalan Merbabu, Kota Malang. Kondisi itu dimanfaatkan AS melakukan penyekapan sekaligus membius dari belakang. Gama juga ikut membantu memegangi kaki korban.

Korban kemudian dibawa menuju rumah orangtua Gama Mulya di Perumahan Asrikaton Malang. Gama sehari-hari tinggal sendirian di rumah itu.

Aksi bejat dilakukan. Sebagai perempuan persembahan, EW diikat dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Gama langsung meminum obat kuat sebelum eksekusi. Sayang, efek obat kejantanan tidak juga beraksi. Alhasil Gama minta bantuan AS agar dirinya ereksi.

Setelah memuaskan nafsunya, kedua pelaku memakaikan pakaian korban untuk dikembalikan ke kosnya di Jalan Gajayana Kota Malang. Setelah sadar, korban menemukan luka-luka tangannya bekas ikatan. EW juga mengaku setengah sadar saat kejadian, namun tubuhnya lemas tidak mampu bergerak. Dia akhirnya melapor ke polisi atas kejadian dialaminya.


Anehnya, dalam hasil visum selaput dara korban tidak robek, tetapi ditemukan banyak lecet. Diduga pelaku melakukan penetrasi namun tidak sampai berhasil merobek selaput dara. Gama dan AS akhirnya ditangkap kepolisian.

No comments:

Post a Comment