Tuesday, January 26, 2016

Mencicipi nikmatnya sego blawong, makanan sakral kegemaran Raja Jogja



Mencicipi nikmatnya sego blawong, makanan sakral kegemaran Raja Jogja

Makanan ini dianggap cukup sakral karena hanya disajikan ketika acara peringatan Tingalan Dalem atau ulang tahun Sultan.
Kebudayaan dan sejarah tidak hanya bisa dicicipi melalui museum atau pameran sejarah. Sejarah lampau juga bisa terkandung dalam hal lainnya, seperti makanan. Bagi masyarakat Yogyakarta, makanan bisa jadi bukan hanya sebuah kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Makanan juga bisa membawa sebuah nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.


Salah satu makanan yang sangat kental dengan nuansa sejarah kerajaan adalah sego blawong. Makanan ini memang jarang terdengar layaknya gudeg atau makanan khas lainnya. Untuk mencarinya pun tidak semudah makanan khas lainnya. Pasalnya, makanan ini dianggap cukup sakral karena hanya disajikan ketika acara peringatan Tingalan Dalem atau ulang tahun Sultan.


Namun kamu nggak perlu khawatir, restoran bernama Gadri Resto yang terletak persis di barat keraton kini membuat kamu berkesempatan makan layaknya Raja Jogja sejenak. Ya, restoran ini merupakan satu-satunya restoran yang menyediakan sego blawong. Sang pemilik resto, BRAy Hj Joyokusumo sendiri merupakan menantu dari Hamengku Buwono IX. Jadi rasa makanan dijamin merupakan racikan turun temurun dari keluarga Keraton Yogyakarta.

"Kami di sini menyediakan sego blawong untuk khalayak tidak lain agar makanan ini juga dikenal oleh publik. Kami ingin melestarikannya," ungkap Murni, seseorang yang bertanggung jawab dalam operasional Gadri Resto kepada brilio.net, Selasa (26/1).


Dari penampilannya, hidangan nasi ini berwarna merah tapi tidak terbuat dari beras merah. Melainkan karena paduan rempah dan bumbu yang digunakan saat menanak nasi sehingga nasi menjadi berwarna merah. Saat disajikan, nasi berwarna merah tadi disajikan dengan berbagai macam lauk, seperti bacem ayam, telur pindang, dan daging lombok kethok (daging sapi yang dipotong dadu dan dimasak dengan kecap, bumbu dan cabai).

Rasa gurih langsung menyergap ketika suapan sego blawong masuk ke dalam mulut. Rupanya, bawang merah utuh dalam racikan sego blawong lah yang membuat terasa gurih. Konon asal usul nama sego blawong karena dulu nasinya dihidangkan di atas piring berwarna biru yang jika dalam bahasa Belanda berarti "blauw". Sesuai dengan lidah orang Jawa, sebutan tersebut kini berubah menjadi "blawong".

Selain sego blawong, kamu juga bisa mencicipi kuliner khas lainnya seperti bir jawa. Nuansa dari Gadri Resto yang sangat kental dengan aura jawa akan membuat kamu serasa berada makan di kediaman raja.

Gimana guys, tertarik mencoba?


No comments:

Post a Comment