Jadi PNS Lebih Diminati daripada Wirausaha
Mayoritas masyarakat Indonesia dinilai lebih meminati menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dibandingkan berwirausaha. Hal ini dibuktikan dengan prosentase tingkat kewirausahaan Indonesia yang masih lebih rendah dibanding negara lain.
"Rendahnya tingkat wirausaha di Indonesia bisa digambarkan melalui antrean panjang pelamar untuk lowongan kerja PNS. Padahal jumlah lowongannya relatif terbatas," kata Halim saat sambutan di Pelatihan Kewirausahaan di kantor Bank Indonesia (BI) Jakarta, kemarin.
Menurut Halim, kondisi antrean PNS ini juga dialami di Bank Indonesia. Khususnya untuk penerimaan pegawai level asisten manajer tahun ini. Lowongan yang disediakan untuk posisi tersebut sebenarnya hanya 150 orang. Namun jumlah pelamarnya mencapai lebih dari 100.000 orang.
Dengan kondisi tersebut, kata Halim, mengindikasikan bahwa lulusan perguruan tinggi cenderung lebih mencari pekerjaan (job seeker) dibanding menciptakan lapangan pekerjaan. "Hal itu disebabkan sistem pendidikan yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia saat ini hanya terfokus pada penyiapan mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukan lulusan yang siap menciptakan pekerjaan," jelasnya.
Sehingga, BI ingin mendorong pertumbuhan jumlah wirausahawan di Indonesia dengan menggelar program kerja berupa penciptaan wirausahawan baru.
Program tersebut akan dilakukan di kantor pusat BI di Jakarta serta 7 kantor wilayah BI yaitu Surabaya, Bandung, Semarang, Makassar, Denpasar, Palembang dan Yogyakarta. Sementara target pasarnya adalah mahasiswa, mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan masyarakat umum.
Khusus Jakarta, karena masih merupakan proyek percontohan, maka yang mendapat program kewirausahaan ini adalah mahasiswa dari empat perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Kami nanti juga akan mendekatkan calon wirausaha dengan perbankan. Saat ini sudah ada empat perbankan yang berminat memberikan kredit," jelasnya tanpa mau menyebut nama bank tersebut. (*kompas.com)
No comments:
Post a Comment