Monday, January 13, 2014

Blaise Pascal - Penemu Kalkulator



Blaise Pascal - Penemu Kalkulator




Blaise Pascal atau Blasé Pascal lahir tanggal 19 Juni 1623. Ia berasal dari Perancis. Minat utamanya ialah di bidang filsafat dan agama, sedangkan hobinya yang lain adalah matematika dan geometri proyektif serta fisika lanjutan. Pada awalnya minat riset dari Pascal lebih banyak pada bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan, di mana dia telah berhasil menciptakan mesin penghitung yang dikenal pertama kali. Namun mesin itu hanya dapat digunakan untuk menghitung saja. Blasé Pascal dianggap penemu kalkulator pertama kali. Dia berhasil membuat kalkulator roda numerik atau disebut juga dengan nama Pascaline. Alat tersebut adalah merupakan cikal bakal adanya kalkulator modern yang kita gunakan saat ini.

Blaise Pascal lahir pada tanggal 19 Juni 1623 di Clermont-Ferrand, Perancis. Blaise sejak kecil dikenal sebagai seorang anak yang cerdas walaupun ia tidak menempuh pendidikan di sekolah secara resmi. Di usia 12 tahun, ia sudah bisa menciptakan sebuah mesin penghitung untuk membantu pekerjaan ayahnya. Nama ayahnya adalah Étienne Pascal. Ayahnya adalah seorang petugas penarik pajak yang bekerja di wilayah Auvergne, Perancis. Sejak usia empat tahun Blaise telah kehilangan ibunya. Karya-karyanya terus bertambah mulai dari merancang bangunan segienam (hexagram), menemukan prinsip kerja barometer, sistem kerja arloji, hingga ikut terlibat dalam pembuatan sistem transportasi bawah tanah kota Paris.

Usia 11 tahun Pascal menyusun sebuah risalah tentang suara getar tubuh, tapi Etiene melarang Pascal untuk terlalu mengejar ilmu matematika sampai pada umur 15 tahun, agar dia lebih bisa konsentrasi pada pelajarannya dibidang bahasa Latin dan Yunani, yang saat itu sedang diajarkan Ayahnya. Blasé Pascal adalah seorang penemu, penulis, filsuf katolik, matematikawan, fisikawan. Ia dalah seorang “Child Prodigy “ dalam didikan ayahnya. Karena melihat kecenderungan anak anaknya yang mempunyai kecerdasan yang luar biasa, terutama Blasé dengan kecerdasan yang luar biasa, maka Etiene Pascal berkeputusan untuk mendidik anak anaknya sendiri, dibantu guru pribadi. Blasé Pascal tak pernah menginjak bangku sekolah formal. Pascal sangat berminat pada sain alam dan matematika. Walau tanpa menginjak bangku sekolah formal, Pascal mampu menguasai ilmu ilmu tersebut.

Blasé Pascal biasa diajak ayahnya ke-acara diskusi matematika sejak umur 12 tahun. Pascal terbiasa ber-eksperimen dengan bentuk bentuk geometri, dari sana ia menemukan rumus-rumus geometri standar, ia memberikan nama pada rumus rumus temuannya itu dengan namanya sendiri. Usia 13 tahun di tahun 1642, dia menemukan rumus segitiga Pascal. Pembuktian itu ia tuliskan didinding dengan menggunakan arang batu bara. Tulisan itu ditemukan oleh sang ayah. Karena itu, oleh sang ayah dia diikutkan dalam kelompok diskusi matematikawan Perancis, bersama dengan para ilmuwan besar lainnya, seperti Descartes,Fermat, Desargues, Mydorge, Gassendi, dan Robeval. Tokoh tokoh ahli matematika itu biasa berkumpul di sebuah sel dibiara Pere Mersenne.

Blaise Pascal menyadari bahwa keberadaan jiwa seseorang adalah lebih penting daripada tekanan udara. Ia tahu bahwa kesimpulan kita tentang alam dibatasi oleh pengalaman kita dan bahwa ilmu pengetahuan itu sebuah proses dari hipotesa lama yang diganti dengan yang baru. Ilmu pengetahuan, bagi Pascal, semata-mata membimbing menuju skeptivisme dan keraguan yang berkesinambungan, sehingga penerimaan terhadap wahyu. Tuhan, hanyalah satu-satunya cara mencapai pengetahuan yang pasti. Untuk semua kehebatan rasional dan keahliannya ini, ia menganggap sangat layak berbagai hal untuk dipercaya, contohnya Tuhan, ramalan-ramalan, keajaiban-keajaiban dan hal hal yang sifatnya mistisme atau ghaib.

Awalnya Paskal tidak berminat pada hal-hal yang berhubungan dengan agama. Ia kemudian mengalami peristiwa pertobatan pada usia 23 tahun. Sejak peristiwa itu, Paskal kemudian mengubah pola hidupnya dengan tekun berdoa dan berpuasa. Tidak hanya itu, ia bahkan ikut bergabung dengan komunitas biara Port-Royal yang beraliran Jansenisme. Saudara perempuannya yang bernama Jacqualine adalah seorang biarawati di biara itu. Paskal pernah menyatakan kritiknya terhadap Ordo Yesuit melalui tulisan-tulisannya yang terkenal,Lettres provinciales yang ditulisnya tahun 1656. Menurutnya, ajaran-ajaran Yesuit telah merendahkan nilai-nilai agama terutama tentang anugerah. Kelompok Yesuit juga dinilai terlalu longgar dalam hal moral dan akibatnya kekristenan menjadi duniawi.

Bagi Pascal, manusia bisa jadi bukan apa-apa dan menjadi menyedihkan bila tanpa keberadaan Tuhan. Kontras sekali dengan kondisi masyarakat saat ini yang berusaha dengan segala cara untuk menggunakan genetika dan sel batang untuk menyempurnakan manusia dan menyingkirkan semua penyakit. Pascal tidak melihat ilmu pengetahuan sebagai penyelamatan manusia karena ia tahu bahwa akal kita tidak mencapai tingkat itu.

Hexagram Ajaib dan Teori Segitiga Pascal

Disisi lain Blaise Pascal merupakan sosok keajaiban dalam dunia matematika. Bersama dengan Pierre de Fermat menemukan sebuah teori tentang probabilitas. Dia juga merupakan tokoh fisika yang sangat terkenal. Pascal sangat tertarik dengan teori Desargues tentang “Conic Section“ ( kerucut ). Mengikuti pola pikir Desargues, pada usia 16 tahun dia melahirkan sebuah teori matematika. Sebuah risalah singkat tentang pembuktian karya Desargues, risalah itu dia sebut “Hexagram ajaib“ atau dalam bahasa Perancis Essai pour les coniques (“Essay on Conics“).

cursor: pointer; float: left; margin: 0 10px 10px 0; width: 200px;" border="0">Sebuah karya serius matematika Pascal yang pertama, ia kirimkan risalah itu pada Pere Mersenne di Paris. Sampai hari ini terori tersebut lebih dikenal dengan nama “Teori Pascal“. Teori tersebut menyatakah : bahwa bila segi 6 berada didalam lingkaran atau kerucut, maka titik potong 3 sisi yang berlawanan akan terletak pada satu garis, garis itu disebut garis Pascal. Dialah yang menciptakan pola segitiga Pascal dan telah dikenal selama lebih dari 600 tahun.

Kalkulator roda numerik Pascal

Tahun 1642, demi membantu ayahnya yang sangat report menghitung pajak, Pascal membuat sebuah alat yang mampu melakukan penjumlahan – pengurangan dan pembagian secara sangat cepat. Alat itu disebutPascaline atau Pascal Kalkulator ( kalkulator roda numerik ). Dua dari kalkulator asli buatan Pascal masih tersimpan di musium Zwinger, Dresdendan musium di Paris “Musee des Arts et Metiers“ ( konservatorium Nasional Seni dan Indutri ). Penemuan Pascal menarik perhatian masarakat luas. Dengan penuh semangat dia menerangkan cara kerja alat temuannya dihadapan para ilmuwan Perancis. Tapi sayangnya pemerintah Perancis kurang tertarik untuk memproduksi alat temuannya itu, karena ukurannya yang besar serta biaya produksinya yang tinggi.

Kalkulator roda numerik PascalPascal tak berputus asa. Dia dengan segera mematenkan karyanya tersebut, sebelum ditiru oleh orang lain, tepatnya sebelum ditiru oleh tukang jam. Pascal juga pernah menjual alat hitung cepat itu kepada Ratu Swedia, Christina, namun ditolak. Selama 3 tahun dia berusaha keras membuat prototype alat temuannya sebanyak 50 buah. Dalam sepuluh tahun berikutnya dia membuat lagi sebanyak 20 buah Pascaline. Pada akhirnya nanti, Pascaline akan disempurnakan oleh matematikawan Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716), dia menambahkan proses perkalian pada alat ciptaan Pascal tersebut.

Karya-Karyanya :

The Lettres Provinciales (1656–57)

Karya tulis ini ditulisnya tanpa mencantumkan namanya. Surat-surat ini berisi pembelaan Paskal terhadap Antoine Arnauld , seorang pemimpin gerakan Jansenisme yang diadili di Sorbonne oleh karena pandangan-pandangannya dianggap berbahaya. Ini sekaligus menjadi tulisan Pascal yang menyerang kaum Yesuit.

The Pensées (incomplete at death)

Berisi kumpulan pemikiran-pemikiran Pascal yang sering ditulisnya pada secarik kertas. Melalui Pensées, Pascal hendak mengajukan suatu apologia atau pembelaan agama Kristen kepada orang-orang yang tidak percaya akan keberadaan Allah terutama kaum rasionalis. Ini merupakan usaha pembelaan terhadap kekristenan yang pertama dilakukan di zaman modern.

Karya-karya Blasé Pascal lainnya.

Essai pour les coniques (1639)
Experiences nouvelles touchant le vide (1647)
Traité du triangle arithmétique (1653)
De l’Esprit géométrique (1657 or 1658)
Écrit sur la signature du formulaire (1661)

Mulai 1658, penderitaan sakit kepalanya semakin memuncak. Sampai akhirnya Blaise Pascal meninggal di Paris. Ia meninggal dunia pada tanggal 9 Agustus 1662 dalam usia 39 tahun tanpa penyebab kematian yang jelas. Saat wafat, Blasé Pascal meninggalkan sebuah karya yang belum selesai, sebuah karya tulis tentang Teologi “the Pensees ( pikiran ) “, sebuah apologi ke-kristenan. Karya itu baru diterbitkan 8 tahun kemudian oleh pihak biara Port Royal, dalam bentuk yang tak lengkap dan tidak jelas.

No comments:

Post a Comment