Lenovo Akuisisi Motorola dari Google US$ 2,91 M
TEMPO.CO, New York - Perusahaan teknologi informasi asal Cina, Lenovo Group Limited, akhirnya resmi mengakuisisi divisi bisnis telepon genggam Motorola dari Google Inc, senilai US$ 2,91 miliar. Angka itu merupakan nilai akuisisi terbesar di industri teknologi di Cina. Langkah itu seiring target Lenovo untuk meningkatkan pangsa di pasar telepon genggam di Amerika Serikat bersaing dengan Apple Inc.
Seperti dilansir Reuters 29 Januari 2014, akuisisi ini diumumkan oleh petinggi Google, Larry Page, pada Rabu waktu setempat (Kamis dini hari waktu Indonesia). Meskipun telah diakuisisi Lenovo, Google masih akan tetap memiliki mayoritas hak paten Motorola mempertimbangkan nilai aset Motorola. (Baca juga : Moto G, Ponsel Murah Keluaran Motorola)
Page menjelaskan bahwa kesepakatan itu menunjukkan bahwa pasar telepon pintar kini semakin sengit. Dia menjamin transaksi itu tidak akan mempengaruhi target Google untuk ekspansif di bisnis perangkat keras. Google telah membeli Motorola senilai US$ 12,5 miliar pada 2012. Dari angka itu Google membayar US$ 3,7 miliar untuk paten Motorola dengan asumsi tidak ada nilai kerugian setelah nantinya unit produksi telepon genggam itu di bawah kendali Google.
Dengan kepemilikan Motorola, Lenovo akan berpeluang semakin ekspansif di pasar Amerika Serikat. Pabrikan asal Cina itu akan memiliki kesempatan untuk mengadopsi sistem teknologi Motorola di pasar android segmen menengah ke atas (high end). Lembaga riset IDC melaporkan pangsa pasar Lenovo di pasar telepon pintar pada kuartal IV 2013 naik menjadi 4,9 persen di dunia dibandingkan kuartal IV 2013 sebesar 4,1 persen.
Pasca pengumuman transaksi, harga saham Google pada Rabu di bursa AS menguat 2,2 persen menjadi US$ 1.131 per saham. (Baca juga : Google dan Samsung Mulai Kerja Sama Paten)
Pekan lalu Lenovo menyatakan akan mengakuisisi bisnis server milik IBM untuk segmen menengah ke bawah (low end) senilai US$ 2,3 miliar. Di pasar telepon pintar global, transaksi ini juga akan memberikan peluang bagi Lenovo untuk bersaing dengan Samsung Electronics, pabrikan asal Korea Selatan. Pada 2005, Lenovo juga memperkuat bisnisnya dengan membeli divisi bisnis komputer personal IBM. (Baca juga : Lenovo Akuisisi Bisnis Server IB)
»Dengan menggunakan Motorola dan Lenovo juga menggunakan brand IBM ThinkPad, maka akan membuat Lenovo mampu mengakses pasar lebih besar dan memperkuat pasarnya menjadi lebih masif,” ujar Analis dari Forrester Research Frank Gillet.
Namun transaksi akusisi ini masih harus mendapatkan persetujuan otoritas terkait dari Cina dan Amerika Serikat.
No comments:
Post a Comment