Monday, January 13, 2014

Tokoh Kedokteran Imunologi Belgia



Tokoh Kedokteran Imunologi Belgia




Jules Jean Baptiste Vincent Bordet (Soignies, 13 Juni 1870–6 April 1961) adalah seorang ahli imunologi dan mikrobiologi dari Belgia, penerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1919. Setelah sekolah menengah di "Athenee de Bruxelles", ia mengikuti Fakultas Kedokteran dii "Universite Libre de Bruxelles", di mana ia lulus sebagai M.D pada 1892, di saat yang sama dengan saudaranya Charles. Selama belajar mereka menghabiskan waktu di laboratorium Paul Heger dan Leo Errera.

Karyanya pada pengembangan bakteri tak seimbang dalam medium sintesis, membawa pada laboratorium universitas yang mendapatkan pengakuan dari pemerintah Belgia. Ini membuatnya bisa menjadi anggota Institut Pasteur di Paris pada 1894. Dalam pada itu, selama 1893, ia merupakan anggota asosiasi dokter di "Roger de Grimberghe Martitiem Hospitaal" di Middelkerke (Belgia). Di Institut Pasteur Paris, ia bekerja di laboratorium Elie Metchnikoff, yang telah menemukan mekanisme fagosit, melalui yang sel darah putih menghilangkan infeksi dengan memasukkan dan membunuh mikroorganisme penyerang. Dengan ini Metchnikoff meletakkan dasar kekebalan sel.

Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunologi antara lain mempelajari peranan fisiologis sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit; malafungsi sistem imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun, hipersensitivitas, defisiensi imun, penolakan allograft); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem imun in vitro, in situ, dan in vivo. Imunologi memiliki berbagai penerapan pada berbagai disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa subdisiplin.

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia. Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi.

Bordet menemukan dasar kekebalan humoral, yakni pertahanan organisme berdasar pada zat dalam serum, hadir dalam cara alami atau yang didapatkan sebagai tanggapan untuk pembukaan pada kuman atau tubuh asing dalam dalam organisme. Saat Bordet memulai bekerja di laboratorium Metchnikoff, Pfeiffer, ilmuwan Jerman, barusan telah menemukan bahwa serum dari kolera yang telah dicacar pada marmut mampu membunuh vibrio kolera saat diberikan secara intraperitoneal pada marmut terinfeksi nonvaksinasi.

Bagaimanapun, saat percobaan ini dibawa keluar binatang (dalam pipa tes), Bordet melihat bahwa serum marmut yang divaksinasi tak membasmi kuman, namun menggumpal menjadi formasi butiran kecil. Menggunakan informasi ini, Bordet menunjukkan pada 1899 melalui contoh kecil namun merupakan penelitian kesimpulan bahwa organisme hewan bereaksi pada pengenalan kuman, sel atau bahan asing dengan membentuk molekul. Molekul-molekul itu, yang disebut antibodi mampu membuat ikatan spesifik pada benda asing dan membuatnya peka pada molekul lain (disebut aleksin oleh Bordet, dinamai komplimen kini, molekul-molekul itu sudah hadir dalam serum normal). Komplimen dengan berubah sanggup menghancurkan benda asing.
Mikroba, sel, atau senyawa kimia yang membuat berkembang pada antibodi yang demikian disebut antigen.

Kekebalan humoral sampai saat itu berdasar pada kemampuan organisme hidup membentuk antibodi tertentu pada antigen asing. Antibodi khusus itu mengikat antigen dan membuatnya peka sebagai pelengkap, yang dalam perubahan mengikat kompleks antibodi antigen (reaksi fiksasi pelengkap). Penemuan karakteristik fundamentakl pada kekebalan humoral membuktikan kepentingan yang jelas pada kedokteran. Saat menunjukkan serum pada pasien untuk penskorsan patogen yang dikenal, orang dapat menyingkap kehadiran dalam serum antibodi khusus pada kuman-kuman itu. Ini membuktikan adanya infeksi yang disebabkan kuman itu dengan pasien.

Reaksi fiksasi pelengkap juga memungkinkan diagnosis penyakit menular. Komplemen hanya memutuskan kompleks antibodi khusus kuman. Dalam saat itu jika serum dari pasien itu (ditunjukkan pada kuman) membentuk kompleks yang mampu menentukan pelengkap, serum ini memuat antibodi khusus pada kuman yang sama, menandakan kehadiran sesungguhnya atau lalu saja pada kuman dalam pasien.

Deskripsi ringkas sumbangan fundamental Jules Bordet ini pada penemuan dan studi kekebalan humoral tak menghabiskan sumbangannya. Ia berkarya pada topik lain yang berbeda. Pada 1901, walau ada desakan undangan dari Institut Pasteur di Paris, ia dengan menyenangkan menanggapi Pemerintah Provinsi Brabant untuk membentuk dan mengatur Institut Bakteriologi di Brusel, yang akan sungguh segera, dengan hak janda Pasteurmelahirkan nama "Institut Pasteur Brabant". Pada 1907 "Universite Libre de Bruxelles" menganugerahinya dengan kegurubesaran bakteriologi di fakultas kedokteran, di mana ia mengajar sampai 1937. Pada 1919, Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran menegaskan nama baiknya dalam kekebalan.

Pada 1940, Jules Bordet berhenti sebagai Direktur Institut Pasteur Brabant dan putranya Paul Bordet menggantikannya. Bagaimanapun Jules Bordet tak berhenti bekerja di Institute di mana ia sudah unggul. Selama beberapa tahun ia tetap tertarik pada Institut itu dan lebih terutama pada penelitian yang dilakukan. Juga pada saat ia meninggal pada 1961 ia secara dalam ia disesali; namun jiwa ilmiah yang ditanamkannya tetap tinggal dan berpindah ke generasi baru ilmuwan untuk meneruskan pekerjaan pada permulaan abad ini.

No comments:

Post a Comment