Tuesday, March 25, 2014

KTT Bisnis ASEAN di Kamboja untuk Buka Pintu Investasi



KTT Bisnis ASEAN di Kamboja untuk Buka Pintu Investasi



Lebih dari 800 pejabat pemerintah, eksekutif bisnis, perwakilan lembaga internasional, dan akademisi dari Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Sabtu berkumpul di Phnom Penh untuk membahas cara-cara memperluas peluang bisnis dan investasi.

Berbicara pada pembukaan KTT Bisnis dan Investasi ASEAN ke-10 tahun 2012, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Ketua ASEAN pada 2012, mengatakan bahwa KTT adalah kesempatan yang baik untuk mendiskusikan dan memperkuat kerja sama serta kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta untuk mempromosikan bisnis dan investasi di sektor industri.

Dia mengatakan bahwa ASEAN telah memainkan peran yang makin penting di kawasan dan dunia, dan ekonomi blok itu tumbuh dengan baik dalam beberapa tahun terakhir meskipun dampak krisis ekonomi serta keuangan di Eropa dan Amerika Serikat.

Perdana menteri juga mendesak ASEAN untuk mempercepat upaya memperdalam integrasi regional terhadap pembentukan Masyarakat ASEAN pada tahun 2015.

Berbicara mengenai bisnis dan iklim investasi di Kamboja, Hun Sen mengatakan, terletak di Sub-kawasan Greater Mekong dan ASEAN, Kamboja merupakan bagian integral dari proses menciptakan salah satu pasar terbesar konsumen di dunia, yang akan memungkinkan semua Asia Tenggara memasuki era baru kerja sama dan kemakmuran untuk kepentingan masyarakat.

"Selain itu, Kamboja memiliki kebijakan insentif dan suasana khusus untuk pengusaha dan investor, jadi saya ingin untuk menarik sektor swasta datang ke Kamboja guna menjajaki kemungkinan investasi," katanya.

Dia percaya bahwa KTT dua hari akan membuahkan hasil yang bermanfaat dalam membuat baik peluang bisnis dan investasi di ASEAN dan Kamboja.

Menteri Perdagangan Kamboja Cham Prasidh mengatakan bahwa selama dua hari, akan ada dialog bisnis-ke-bisnis, pemerintah-ke-bisnis dialog dan organisasi internasional, pemerintah untuk dialog bisnis, saling dukung dengan KTT ASEAN ke-21 di Phnom Penh.

"KTT ini tentu akan menambah dimensi signifikan untuk KTT ASEAN karena akan menyediakan platform bagi para pemimpin dan menteri untuk langsung terlibat dengan para pemimpin bisnis, dan bagi para pemimpin bisnis untuk menjadi lebih baik informasinya tentang agenda kebijakan dan profil kepentingan mereka," katanya.

Kith Meng, Presiden Kamar Dagang Kamboja dan ketua Dewan Penasehat Bisnis ASEAN pada tahun 2012, mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya KTT Bisnis telah diselenggarakan di Kamboja.

Ini juga merupakan waktu yang tepat bagi pengusaha untuk mengeksplorasi Kamboja, satu negara berkebijakan pro-bisnis dan stabilitas ekonomi dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 7,1 persen tahun lalu dan proyeksi pertumbuhan sebesar tujuh persen tahun ini.

"KTT ini bertujuan untuk mempromosikan pertumbuhan sektor swasta di salah satu wilayah paling makmur di dunia, serta mensosialisasikan mimpi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015," katanya.

KTT akan menyoroti ke dalam empat bidang yang paling penting yang akan menentukan masa depan bisnis ASEAN, katanya.

Mereka adalah potensi energi terbarukan di ASEAN, memanfaatkan konektivitas ASEAN, mengakses modal untuk pertumbuhan dan inovasi.

Kith Meng mengatakan ASEAN berada di jantung Asia.

Jika ASEAN adalah satu negara, itu akan menjadi perekonomian terbesar ke-sembilan di dunia, dengan hampir 10 persen, atau 600 juta, dari populasi dunia, dengan PDB gabungan sebesar 1,9 triliun dolar AS.

"ASEAN adalah pasar yang baik untuk produk negara maju dan lokasi fasilitas produksi mereka," katanya.

Didirikan pada tahun 1967, ASEAN beranggotakan Indonesia, Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.(ant/ ap)

No comments:

Post a Comment