Mencicipi
nikmatnya sego blawong, makanan sakral kegemaran Raja Jogja
Makanan ini
dianggap cukup sakral karena hanya disajikan ketika acara peringatan Tingalan
Dalem atau ulang tahun Sultan.
Kebudayaan
dan sejarah tidak hanya bisa dicicipi melalui museum atau pameran sejarah.
Sejarah lampau juga bisa terkandung dalam hal lainnya, seperti makanan. Bagi
masyarakat Yogyakarta, makanan bisa jadi bukan hanya sebuah kebutuhan primer
yang harus dipenuhi. Makanan juga bisa membawa sebuah nilai sejarah yang
terkandung di dalamnya.
Salah satu
makanan yang sangat kental dengan nuansa sejarah kerajaan adalah sego blawong.
Makanan ini memang jarang terdengar layaknya gudeg atau makanan khas lainnya.
Untuk mencarinya pun tidak semudah makanan khas lainnya. Pasalnya, makanan ini
dianggap cukup sakral karena hanya disajikan ketika acara peringatan Tingalan
Dalem atau ulang tahun Sultan.
Namun kamu
nggak perlu khawatir, restoran bernama Gadri Resto yang terletak persis di
barat keraton kini membuat kamu berkesempatan makan layaknya Raja Jogja
sejenak. Ya, restoran ini merupakan satu-satunya restoran yang menyediakan sego
blawong. Sang pemilik resto, BRAy Hj Joyokusumo sendiri merupakan menantu dari
Hamengku Buwono IX. Jadi rasa makanan dijamin merupakan racikan turun temurun
dari keluarga Keraton Yogyakarta.
"Kami
di sini menyediakan sego blawong untuk khalayak tidak lain agar makanan ini
juga dikenal oleh publik. Kami ingin melestarikannya," ungkap Murni,
seseorang yang bertanggung jawab dalam operasional Gadri Resto kepada
brilio.net, Selasa (26/1).
Dari
penampilannya, hidangan nasi ini berwarna merah tapi tidak terbuat dari beras
merah. Melainkan karena paduan rempah dan bumbu yang digunakan saat menanak
nasi sehingga nasi menjadi berwarna merah. Saat disajikan, nasi berwarna merah
tadi disajikan dengan berbagai macam lauk, seperti bacem ayam, telur pindang,
dan daging lombok kethok (daging sapi yang dipotong dadu dan dimasak dengan
kecap, bumbu dan cabai).
Rasa gurih
langsung menyergap ketika suapan sego blawong masuk ke dalam mulut. Rupanya,
bawang merah utuh dalam racikan sego blawong lah yang membuat terasa gurih.
Konon asal usul nama sego blawong karena dulu nasinya dihidangkan di atas
piring berwarna biru yang jika dalam bahasa Belanda berarti "blauw".
Sesuai dengan lidah orang Jawa, sebutan tersebut kini berubah menjadi
"blawong".
Selain sego
blawong, kamu juga bisa mencicipi kuliner khas lainnya seperti bir jawa. Nuansa
dari Gadri Resto yang sangat kental dengan aura jawa akan membuat kamu serasa
berada makan di kediaman raja.
Gimana guys,
tertarik mencoba?
No comments:
Post a Comment