Tuesday, January 7, 2014

Penemu Desain Senjata Otomatis



Penemu Desain Senjata Otomatis



John Moses Browning (Lahir antara 23 Januari 1855 – 26 November 1926), adalah seorang perancang senjata api yang lahir di Ogden, Utah, Amerika Serikat yang mengembangkan senjata api, peluru dan mekanisme senjata api semi dan otomatis modern. John Browning sudah mampu membuat senjata api sendiri pada umur 13 tahun.

Senjata api (bahasa Inggris: firearm) adalah senjata yang melepaskan satu atau lebih proyektil yang didorong dengan kecepatan tinggi oleh gas yang dihasilkan oleh pembakaran suatu propelan. Proses pembakaran cepat ini secara teknis disebut deflagrasi. Senjata api dahulu umumnya menggunakan bubuk hitam sebagai propelan, sedangkan senjata api modern kini menggunakan bubuk nirasap, cordite, atau propelan lainnya. Kebanyakan senjata api modern menggunakan laras melingkar untuk memberikan efek putaran pada proyektil untuk menambah kestabilan lintasan.


Hasil karya John Browning telah dipatenkan sebanyak 128 paten yang pertama kali didapatkannya pada usia 24 tahun. Jhon Browning banyak sekali mengembangkan sistem senjata api tipe single shoot, lever-action dan slide action, penemuannya yang paling fenomenal adalah telescopic bolt yaitu sistem pengisian peluru otomatis pada senjata api, sistem ini hampir digunakan pada semua senjata api modern saat ini.

Beliau juga menemukan sistem gas-operated senjata api yang diaplikasikan pada senapan mesin Colt-Browning Model 1895, sistem operasi gas ini sekarang banyak digunakan pada senjata api berkekuatan besar di seluruh dunia. Senjata api yang terkenal hasil desain Jhon Browning diantaranya adalah pistol M1911, senapan mesin Browning kaliber 0.50, senapan otomatis Browning, dan Browning Auto-5 sebuah senapan patah semi otomatis.

Fabrique Nationale de Herstal, atau lebih dikenal dengan Fabrique Nationale dan disingkat menjadi FN, adalah produsen senjata dari Belgia. Nama resmi perusahaan ini adalah FN Herstal. FN mulai berdiri di kota Herstal, di dekat kota Liège. Fabrique Nationale d'Armes de Guerre (Pabrik Senjata Perang Nasional), didirikan pada tahun 1889 untuk memproduksi 150.000 senapan Mauser, sesuai pesanan dari pemerintah Belgia. Pada 1897 perusahaan ini memulai bekerjasama dengan John Browning, seorang desainer senjata api. FN juga memproduksi mobil pada awal 1900an, dan memproduksi sepeda motor sampai 1965.

Mauser adalah perusahaan pembuat senjata dari Jerman, yang memproduksi senapan bolt-action sejak tahun 1870. Senjata Mauser dibuat untuk angkatan bersenjata Jerman, dan juga diekspor ke sejumlah negara lain pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Senjata buatan Mauser juga laku di pasar senjata sipil. Pada tahun 1995, Mauser menjadi anak perusahaan Rheinmetall. Pada tahun 1999, Mauser Jagdwaffen GmbH berpisah dan tetap memproduksi senapan, sementara anak perusahaan Rheinmetall, Mauser-Werke Oberndorf Waffensysteme GmbH, memproduksi produk lain sampai akhirnya merger menjadi Rheinmetall Waffe Munition GmbH. Nama Mauser juga pernah dilisensi untuk dipakai beberapa perusahaan lain.

Rheinmetall AG adalah perusahaan otomotif dan juga industri pertahanan yang berasal dari Jerman. Perusahaan ini memiliki pabrik yang berlokasi di Düsseldorf, Kassel dan Unterlüß. Perusahaan ini sudah memiliki sejarah panjang untuk memproduksi pistol dan artileri. Perusahaan ini juga maju di bidang teknologi perlogaman dan penggilingan, sehingga mereka mampu membuat komponen militer berteknologi tinggi dan senjata berat.

Browning Arms Company adalah perusahaan produsen senjata api dan busur panah. Didirikan di Utah pada tahun 1927, perusahaan ini memproduksi senapan patah, senapan, pistol dan busur. Perusahaan ini didirikan untuk memasarkan produk senjata api untuk olah raga buatan John Browning juga produk lain seperti pisau, aksesoris senjata api dan pakaian.

Senapan patah (juga dikenal sebagai senapan berburu atau senapan sebar) (Bahasa Inggris: shotgun) adalah senjata api yang biasanya dirancang untuk ditembakkan dari bahu, yang menggunakan energi dari sebuah selongsong (Bahasa Inggris: shell) berbentuk silinder dan menembakkan sejumlah gentel bulat kecil / gotri (bola timah kecil) (yang dalam bahasa Inggris disebut "shot"), atau sebuah proyektil gotri padat. Senapan patah dapat ditemukan dalam berbagai ukuran, mulai dari diameter lubang laras 5,5 mm (0,22 inci) hingga 5 cm (2 inci), dan dalam berbagai mekanisme operasional senjata api, termasuk breechloading (pengisian peluru secara sungsang / dari belakang), laras-tunggal, laras-ganda atau senjata kombinasi, aksi-pompa, aksi-baut, aksi-tuas, semi-otomatis, bahkan varian otomatis penuh.

Sebuah senapan patah
umumnya merupakan senjata api smoothbore (lubang laras halus), yang berarti bahwa bagian dalam laras tidak mengalami proses rifling (pengaluran spiral di dalam lubang laras). Contoh senjata api lubang halus versi sebelumnya adalah senapan musket yang digunakan secara luas digunakan oleh para tentara perang dalam abad ke-18. Nenek moyang senapan ini, pemuras, yang diisi dari depan dengan bubuk mesiu dan peluru gotri, juga digunakan dalam berbagai peran serupa, mulai dari pertahanan diri hingga pengendalian huru-hara.

Senapan ini sering digunakan oleh pasukan kavaleri karena panjangnya yang umumnya lebih pendek dan kemudahan penggunaan, dan oleh kusir kereta kuda karena daya tembaknya yang besar. Namun pada abad ke-19, sebagian besar senjata-senjata ini digantikan di medan perang dengan senjata api tipe breechloading (pengisian sungsang), yang lebih akurat untuk sasaran jauh. Senapan patah ditemukan kembali nilai militernya dalam Perang Dunia I, ketika Pasukan Ekspedisi Amerika yang dikirim ke Eropa menggunakan senapan patah aksi-pompa 12-tolok dalam Peperangan Parit yang merupakan pertempuran jarak dekat dengan efek yang memuaskan. Sejak saat itu, senapan patah telah diaplikasikan dalam berbagai peran seperti keamanan sipil, penegakan hukum, dan militer.

Gotri-gotri kecil yang ditembakkan dari senapan patah bergerak menyebar setelah meninggalkan moncong laras, dan kekuatan dari ledakan mesiu terbagi ke gotri-gotri tersebut, yang berarti bahwa energi dari setiap bola gotri yang ditembakkan tersebut cukup rendah. Dalam konteks berburu, sifat menyebarnya gotri ini membuat senapan patah berguna terutama untuk berburu burung dan binatang buruan kecil lainnya. Namun, dalam konteks militer atau penegakan hukum, banyaknya proyektil gotri membuat senapan patah bermanfaat untuk pertempuran jarak dekat atau senjata defensif. Senapan patah juga digunakan untuk olahraga menembak sasaran seperti bidik skit, bidik jebakan, dan bidik lempar yang melibatkan menembak cakram tanah liat yang dilempar dengan berbagai cara.

Senapan patah dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, dari yang sangat kecil hingga sangat besar seperti senapan galah, dan juga dari hampir setiap jenis mekanisme operasi senjata api. Karakteristik umum yang membuat senapan patah unik adalah penggunaan peluru-peluru gotri. Fitur khas dari senapan patah juga penggunaan selongsong / shell, amunisi berbentuk silinder yang relatif pendek lebar yang berisikan gotri-gotri yang ditembakkan, dan beroperasi pada tekanan yang relatif rendah.

Di Amerika Serikat, amunisi untuk senapan patah disebut shotgun shells, shotshells, atau hanya shell (cangkang). Di Britania Raya, cartridge adalah nama standar amunisinya. Gotri-gotri tersebut biasanya ditembakkan dari laras smoothbore; jenis lainnya adalah slug barrel (laras peluru-gotri), yang menembakkan satu proyektil saja yang lebih akurat (meskipun beberapa peluru-gotri juga dapat ditembakkan dari senjata smoothbore)

No comments:

Post a Comment