Tuesday, February 23, 2016

Pengakuan Gus Jari dapat wahyu akhir zaman usai tahajud


Pengakuan Gus Jari dapat wahyu akhir zaman usai tahajud

Warga asal Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang, Gus Jari alias Raden Aryo (40) mengaku mendapatkan wahyu saat salat tahajud pada 2004 ketika bermukim di sebuah Pondok Pesantren di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.


"Pada waktu itu saya sedang salat malam. Ketika sujud, dada saya serasa ditekan, bersamaan dengan itu saya mendapatkan panggilan sebanyak tujuh kali dengan panggilan Yasiin. Dari situ saya mendapatkan petunjuk bahwa saya sebagai Isa Habibullah (kekasih Allah)," ujar Gus Jari kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Selasa (16/2).

Dirinya mengklaim sebagai Isa Habibullah (kekasih Allah) dan mengaku mendapatkan wahyu akhir zaman. Pengikut Gus Jari sudah mencapai 100 orang. Selain itu, Gus Jari mengaku bisa berkomunikasi dengan malaikat dan Tuhan.

Dalam isi wahyu tersebut, Gus Jari disuruh meluruskan ajaran agama yang menurutnya selama ini melenceng (salah).

"Dalam wahyu yang saya terima, akan datang tanda akhir zaman, perlu pelurusan syariat, tarekat, hakikat dan makrifat," beber Gus Jari yang juga pengasuh Pondok Pesantren Kahuripan Ash-Shiroth ini.

Tidak hanya itu, Masjid yang ada di lingkungan pesantren tersebut dipenuhi beberapa ornamen tidak seperti pada umumnya masjid. Ada sebuah batu diletakkan di samping tempat imam masjid. Batu itu dianggap sebagai Nur Muhammad (cahaya nabi).

"Dalam petunjuk yang diterima Gus Jari, batu ini diambil dari Gunung Lawu dan memang dimintai ditempatkan di sini oleh Nur Muhammad," ujar salah satu pengikut Gus Jari.

Selain itu ada juga gambar tokoh pewayangan di antaranya Semar, Wisanggeni di kaca luar masjir. Sedangkan di dalam kubah, terdapat gunung-gunungan wayang.

"Dalam petunjuk yang diterima Gus Jari, batu ini diambil dari Gunung Lawu dan memang dimintai ditempatkan di sini oleh Nur Muhammad," ujar salah satu pengikut Gus Jari yang enggan disebutkan namanya.

Penyelenggara Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang, Ilham Rochim mengaku sudah mendapatkan informasi ini dan mengindikasikan ada sesuatu yang janggal. Pihanya sudah melakukan pemantauan terkait ajaran yang diberikan pengasuh Pondok Pesantren Kahuripan Ash-Shiroth, Gus Jari.

"Sudah kita pantau dan mintai keterangan terhadap ajaran yang diberikan kepada pengikutnya. Sebab dalam pantauan yang pihaknya lakukan, dirinya menemukan bahwa ada salah satu ajaran yang dianggap melenceng," beber Ilham.

Di antaranya pengakuan oleh Jari, selain dirinya mengaku mendapatkan wahyu dari Tuhan, dalam pengucapan dua kalimat syahadat yang dibaca ada perbedaan.

"Di Islam kalimat syahadat adalah Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah wa Asyhadu Anna Muhammadur Rasuulullah. Tapi menurut ajaran Gus Jari, ada tambahan yakni Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah wa Asyhadu Anna Muhammadur Rasuulullah, Wal Isa Habibulloh. Ini jelas melenceng dari ajaran Islam," tegas Ilham.


Sebelumnya pengakuan mendapat wahyu juga pernah dilontarkan Lia Aminudin atau Lia Eden. Dia pernah mengaku memperoleh wahyu dari malaikat Jibril pada 1997 ketika dirinya salat tahajud, memohon petunjuk Yang Kuasa.

Namun pengakuan tersebut menimbulkan polemik di masyarakat, karena menyimpang dari agama Islam. Lia bahkan sempat dua kali dijebloskan ke penjara. Pada 29 Juni 2006. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis dua tahun penjara untuk pemimpin Tahta Suci Kerajaan Eden itu. Lia terbukti bersalah karena telah menodai agama. Pada 2 Juni 2009, Lia masuk penjara lagi. Hukuman penjara 2 tahun 6 bulan dengan kasus yang sama.










No comments:

Post a Comment