Sunday, January 12, 2014

Hosni Mubarak - Mantan Presiden Mesir



Hosni Mubarak - Mantan Presiden Mesir




Muhammad Hosni Said Mubarak, Muḥammad Ḥusnī Mubārak, juga dikenal dengan Hosni Mubarak, Ḥusnī Mubārak (lahir di Kafr-El Meselha, Al Monufiyah, 4 Mei 1928; umur 84 tahun) adalah mantan Presiden Mesir. Ia menjabat pada periode 14 Oktober 1981-11 Februari 2011. Mubarak ditunjuk sebagai wakil presiden pada tahun 1975 setelah pangkatnya naik di jajaran Angkatan Udara Mesir. Kemudian, ia menjadi presiden untuk menggantikan Presiden Anwar Sadat yang terbunuh pada 6 Oktober 1981 oleh kelompok radikal.

Ia merupakan Presiden Mesir keempat untuk masa jabatan lebih dari 15 tahun sejak menjabat pada tahun 1981. Sebagai Presiden Mesir, ia dianggap sebagai pemimpin yang paling berkuasa di wilayahnya. Ia mengundurkan diri pada 11 Februari 2011 menyusul demonstrasi besar-besaran selama 18 hari pada tahun 2011. Pada tanggal 2 Juni 2012, ia divonis pengadilan dengan hukuman penjara seumur hidup.

Mubarak lahir pada 4 Mei 1928 di "Kafr El-Meselha", Governorat Al Monufiyah (Mesir). Saat masih belajar di perguruan tinggi, ia bergabung dengan Akademi Militer Mesir hingga meraih gelar Bachelor's Degree dalam Pengetahuan Militer pada tahun 1949. Pada tahun 1950, ia bergabung dengan Akademi Angkatan Udara dan kembali meraih gelar Bachelor's Degree untuk Pengetahuan Aviation serta Ia mengajar di Akademi Angkatan Udara pada periode 1952-1959. Pada tahun 1964, ia diangkat sebagai Kepala Delegasi Militer Mesir untuk USSR.

Di bawah Konstitusi Mesir 1971, Presiden Mubarak memiliki kuasa yang luas atas Mesir. Bahkan, dia dianggap banyak orang sebagai seorang diktator, meskipun moderat. Ia dikenal karena posisinya yang netral dalam Konflik Israel-Palestina dan sering terlibat dalam negosiasi antar kedua pihak.

Setelah bergabung di Akademi Militer FROUNZ (Uni Soviet), ia menjadi Komandan Pangkalan Angkatan Udara Barat Kairo (1964) dan menjabat Direktur Akademi Angkatan Udara pada tahun 1968. Pada tahun 1969, ia menjabat Kepala Staf Angkatan Udara dan Komandan Angkatan Udara serta Wakil Menteri Peperangan (1972). Pada 1974, ia dipromosikan ke peringkat Letnan Jendral dan Wakil-Presiden Republik Arab Mesir (1975).

Pada 1979, ia menjabat Wakil-Presiden Partai Demokratik Nasional (NDP) dan langsung menjabat Presiden Republik Arab Mesir pada 1981. Pada 1982, ia menjabat Presiden Partai Demokratik Nasional dan terpilih kembali sebagai presiden (1987). Periode 1989-1990, ia menjabat Ketua Umum Organisasi Persatuan Afrika "OAU". Ia terpilih kembali sebagai presiden pada 1993 dan menjabat lagi sebagai Ketua Umum Organisasi Persatuan Afrika "OAU" pada periode 1993-1994.

Sejak Juni 1996, ia menjabat Ketua Umum Arab Summit. Ia terpilih kembali sebagai presiden pada 1999 dan menjabat Ketua Umum G-15 pada periode 1998-2000. Pernikahannya dengan Suzanne Mubarak melahirkan memperoleh dua anak, yaitu Alaa dan Gamal. Politik dan jabatan militer Hosni Mubarak :

Kembali terpilih sebagai presiden untuk kelima kalinya (2005)
Ketua G-15 (1998 & 2002)
Kembali terpilih
sebagai presiden untuk keempat kalinya (1999)
Ketua Arab Summit sejak Juni (1996)
Ketua OAU (1993-1994)
Kembali terpilih sebagai presiden untuk ketiga kalinya (1993)
Ketua OAU (1989-1990)
Kembali terpilih sebagai presiden untuk kedua kalinya (1987)
Presiden Partai Nasional Demokratik (1982)
Presiden Republik (1981)
Wakil Presiden Partai Nasional Demokratik (NDP) (1979)
Wakil Presiden Republik Arab Mesir (1975)
Promosi jabatan Letnan Jenderal (1974)
Komandan Angkatan Udara dan Wakil Menteri Pertahanan (1972)
Kepala Staf Angkatan Udara (1969)
Direktur Akademi Angkatan Udara (1968)
Komandan Angkatan Udara Kairo Barat (1964)
Bergabung dengan Frunze Military Academy, USSR (1964)
Lecturer di Akademi Angakatan Udara (1952-1959)

Demonstrasi massa yang memprotes kepemimpinan Mubarak di Tahrir Square sejak 25 Januari 2011 berhasil menumbangkannya pada 12 Februari 2011. Meskipun pada 1 Februari, Mubarak akan menggelar pemilu presiden pada bulan September. Ia pun menjanjikan amandemen konstitusi. Tetapi, para demonstran menekannya untuk mundur secepatnya. Pada 10 Februari beredar rumor bahwa Mubarak akan mundur. Puncaknya, Wakil Presiden Omar Suleiman mengumumkan mundurnya Mubarak melalui televisi nasional Mesir dan menyerahkan kekuasaannya kepada militer.

No comments:

Post a Comment