Saturday, January 11, 2014

Penjelajah Belanda de Houtman



Penjelajah Belanda de Houtman




Cornelis de Houtman (lahir di Gouda, Holland Selatan, Belanda, 2 April 1565 – meninggal di Aceh, 11 September 1599 pada umur 34 tahun) adalah saudara dari Frederik de Houtman, adalah seorang penjelajah Belanda yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Saat itu Kerajaan Portugis mempunyai monopoli terhadap perdagangan tersebut, dan perjalanan de Houtman adalah kemenangan simbolis bagi pihak Belanda, meski perjalanan tersebut sebenarnya berlangsung buruk.

Pada tahun 1592 Cornelis de Houtman dikirim oleh para pedagang Amsterdam ke Lisboa untuk menemukan sebanyak mungkin informasi mengenai Kepulauan Rempah-Rempah. Pada saat de Houtman kembali ke Amsterdan, Jan Huygen van Linschoten juga kembali dari India. Para pedagang tersebut memastikan bahwa Banten merupakan tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. Pada 1594, mereka mendirikan compagnie van Verre (yang berarti "Perusahaan jarak jauh"), dan pada 2 April 1595 empat buah kapal meninggalkan Amsterdam: Amsterdam, Hollandia, Mauritius dan Duyfken.

Perjalanannya dipenuhi masalah sejak awal. Penyakit seriawan merebak hanya beberapa minggu setelah pelayaran dimulai akibat kurangnya makanan. Pertengkaran di antara para kapten kapal dan para pedagang menyebabkan beberapa orang terbunuh atau dipenjara di atas kapal. Di Madagaskar, di mana sebuah perhentian sesaat direncanakan, masalah lebih lanjut menyebabkan kematian lagi, dan kapal-kapalnya bertahan di sana selama enam bulan. (Teluk di Madagaskar tempat mereka berhenti kini dikenal sebagai "Kuburan Belanda").

Pada 27 Juni 1596, ekspedisi de Houtman tiba di Banten. Hanya 249 orang yang tersisa dari pelayaran awal. Penerimaan penduduk awalnya bersahabat, tapi setelah beberapa tabiat kasar yang ditunjukkan awak kapal Belanda, Sultan Banten, bersama dengan petugas Portugis di Banten, mengusir kapal Belanda tersebut.

Ekspedisi de Houtman berlanjut ke utara pantai Jawa. Kapalnya takluk ke pembajak. Beberapa tabiat buruk berujung ke salah pengertian dan kekerasan di Madura: seorang pangeran di Madura terbunuh, beberapa awak kapal Belanda ditangkap dan ditahan sehingga de Houtman membayar denda untuk melepaskannya.

Kapal-kapal tersebut lalu berlayar ke Bali, dan bertemu dengan raja Bali. Mereka akhirnya berhasil memperoleh beberapa pot merica pada 26 Februari 1597. Kapal-kapal Portugis melarang mereka mengisi persediaan air dan bahan-bahan di St. Helena. Dari 249 awak, hanya 87 yang berhasil kembali. Cornelis de Houtman tewas dalam perjalanan keduanya di atas geladak kapal di Aceh saat pertempuran dengan pasukan Inong Balee yang dipimpin Malahayati tanggal 11 September 1599 dalam pertempurah satu lawan satu dengan Malahayati.

Meski perjalanan ini bisa dibilang gagal, ini juga dapat dianggap sebagai semacam kemenangan bagi Belanda. Pihak Belanda sejak saat itu mulai berlayar untuk berdagang ke Timur. Dalam lima tahun kemudian, 65 kapal Belanda telah berlayar ke wilayah tersebut dan bisa disebut memulai penjajahan Hindia-Belanda.

{}">Penjelajah Belanda de HoutmanFrederick de Houtman

Frederick de Houtman (Gouda, 1571 — Alkmaar, 21 Oktober 1627) adalah seorang penjelajah Belanda yang berlayar sepanjang pantai barat Australia dalam perjalanan menuju Sunda Kalapa. Dia membantu sesama navigator Belanda, Pieter Dirkszoon Keyser dalam pengamatan astronomi selama ekspedisi pertamanya ke Hindia Timur selama 1595-1597. Pada ekspedisi-ekspedisi berikutnya, dia menambahkan lebih lanjut daftar bintang-bintang yang telah diamati oleh Keyser. Mereka diakui sebagai penemu 12 rasi di bawah ini.

Dia adalah kakak dari Cornelis de Houtman yang terbunuh pada ekspedisi keduanya pada 1599. Frederick dipenjarakan oleh Sultan Aceh, tetapi memanfaatkan waktu dua tahun di penjara dengan belajar bahasa Melayu lokal dan melakukan pengamatan astronomis. Pada 1603, setelah kepulangannya ke Belanda, Frederick menerbitkan pengamatan bintangnya pada lampiran kamus bahasa Malayu dan Madagaskar (Spraeck ende woordboeck inde Maleysche ende Madagaskarsche talen) buatannya.

Pada tahun 1619 dia yang berada di kapal VOC, Dordrecht, dan Jacob d'Edel, di kapal VOC lainnya, Amsterdam, melihat daratan di pantai Australia dekat Perth sekarang, yang mereka sebut D'Edelsland. Sesudah berlayar sepanjang pantai ke utara, dia menemui dan menghindari sekelompok beting, yang kemudian disebut sebagai Houtman Abrolhos. Houtman lalu membuat pendaratan di daerah yang dikenal sebagai Eendrachtsland yang sebelumnya telah ditemukan oleh penjelajah Dirck Hartog.

No comments:

Post a Comment