Saturday, January 11, 2014

Ilya Ilyich Mechnikov - Mikrobiolog Rusia



Ilya Ilyich Mechnikov - Mikrobiolog Rusia




Ilya Ilyich Mechnikov (Илья Ильич Мечников, dikenal juga sebagai Elie Metchnikoff, lahir pada 16 Mei 1845 di sebuah desa di dekat Kharkov (kini Kharkiv, Ukraina) di Ukraina – meninggal pada 16 Juli 1916 di Paris) adalah ahli mikrobiologi Rusia yang amat dikenal dengan penelitiannya mengenai sistem immun. Mechnikov menerima Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada 1908, untuk karyanya mengenai fagositosis.

Fagositosis adalah proses seluler dari fagosit dan protista yang menggulung partikel padat dengan membran sel dan membentuk fagosom internal. Fagositosis adalah bentuk spesifik dari endositosis yang melibatkan internalisasi vesikular terhadap partikel padat, seperti bakteri, dan bentuk lain yang cukup berbeda dengan fagositosis, yaitu pinositosis, yaitu internalisasi vesikular terhadap berbagai cairan.

Fagositosis bertanggung jawab terhadap akuisisi nutrisi pada beberapa sel, dan di dalam sistem imunitas, fagositosis adalah mekanisme utama untuk menghilangkan patogen dan serpihan sel. Bakteri, sel mati jaringan, dan partikel mineral kecil adalah contoh objek yang akan difagositasi. Proses ini mirip dengan proses memakan pada tingkat sel tunggal organisme. Di makhluk multiseluler, proses telah diadaptasi untuk mengeliminasi serpihan dan patogen.

Ketika buku Charles Darwin, Origin of Species, diterbitkan, ia ingin sekali mempelajari teori evolusi. Ia belajar ilmu alam di Universitas Kharkov, menyelesaikan masa kuliah empat tahunnya dalam waktu dua tahun saja. Kemudian ia menuju Jerman untuk mempelajari ilmu hewan bahari di Pulau Heligoland dan kemudian di Universitas Giessen, Universitas Gottingen, dan Akademi Munich. Pada 1867, ia kembali ke Rusia dan pada 1870 ia diangkat menjadi profesor tituler zoologi dan anatomi perbandingan di Universitas Odessa.

Isteri pertamanya, Ludmilla Feodorovitch meninggal pada 1873 akibat menderita tuberkulosis. Kematiannya menyebabkan Mechnikov depresi dan kemudian ia mengonsumsi opium. ia menikah lagi pada 1875 dengan isteri keduanya, Olga. Olga menderita tifus pada 1880 dan kembali membuat Mechnikov depresi. Ia menjadi tertarik dengan penelitian mikroba, terutama sistem immun. Pada 1882, ia mundur dari jabatannya di Universitas Odessa dan membangun laboratorium pribadi di Messina untuk mempelajari embriologi perbandungan.

Di sini ia menemukan fagositosis setelah meneliti larva bintang laut.Teorinya yang cukup radikal, ia menyatakan bahwa sel darah putih akan menghancurkanzat berbahaya seperti bakteri. Pada 1888 ia pergi menuju Paris dan bertemu dengan Louis Pasteur. Mechnikov meneliti di Institut Pasteur hingga akhir hidupnya. Ia meninggal pada 1916 dan sempat menulis tiga buku: Immunity in Infectious Diseases, The Nature of Man, dan The Prolongation of Life: Optimistic Studies.

Sistem kekebalan (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.

Kemampuan sistem kekebalan untuk membedakan komponen sel tubuh dari komponen patogen asing akan menopang amanat yang
diembannya guna merespon infeksi patogen - baik yang berkembang biak di dalam sel tubuh (intraselular) seperti misalnya virus, maupun yang berkembang biak di luar sel tubuh (ekstraselular) - sebelum berkembang menjadi penyakit.

Meskipun demikian, sistem kekebalan mempunyai sisi yang kurang menguntungkan. Pada proses peradangan, penderita dapat merasa tidak nyaman oleh karena efek samping yang dapat ditimbulkan sifat toksik senyawa organik yang dikeluarkan sepanjang proses perlawanan berlangsung.

Barikade awal pertahanan terhadap organisme asing adalah jaringan terluar dari tubuh yaitu kulit, yang memiliki banyak sel termasuk makrofaga dan neutrofil yang siap melumat organisme lain pada saat terjadi penetrasi pada permukaan kulit, dengan tidak dilengkapi oleh antibodi. Barikade yang kedua adalah kekebalan tiruan.

Walaupun sistem pada kedua barikade mempunyai fungsi yang sama, terdapat beberapa perbedaan yang mencolok, antara lain :

sistem kekebalan tiruan tidak dapat terpicu secepat sistem kekebalan turunan
sistem kekebalan tiruan hanya merespon imunogen tertentu, sedangkan sistem yang lain merespon nyaris seluruh antigen.
sistem kekebalan tiruan menunjukkan kemampuan untuk "mengingat" imunogen penyebab infeksi dan reaksi yang lebih cepat saat terpapar lagi dengan infeksi yang sama. Sistem kekebalan turunan tidak menunjukkan bakat immunological memory.

Semua sel yang terlibat dalam sistem kekebalan berasal dari sumsum tulang. Sel punca progenitor mieloid berkembang menjadi eritrosit, keping darah, neutrofil, monosit. Sementara sel punca yang lain progenitor limfoid merupakan prekursor dari sel T, sel NK, sel B.

No comments:

Post a Comment