Air cucian kembang
Cerita ini baru aja saya alami beberapa waktu yang lalu...jadi masih hangat2nya. Jadi sesuai kebiasaan menjelang lebaran ada acara nyekar (ziarah) ke makam keluarga dan leluhur.
Nah biasanya juga saat berziarah itu kami sekeluarga membawa bunga untuk ditaburkan di makam. Nah untuk keperluan itu maka pagi itu Saya dan suami pergi ke pasar untuk membeli bunga (yang kebetulan mahallllllll banget,
Cerita ini baru aja saya alami beberapa waktu yang lalu...jadi masih hangat2nya. Jadi sesuai kebiasaan menjelang lebaran ada acara nyekar (ziarah) ke makam keluarga dan leluhur.
Nah biasanya juga saat berziarah itu kami sekeluarga membawa bunga untuk ditaburkan di makam. Nah untuk keperluan itu maka pagi itu Saya dan suami pergi ke pasar untuk membeli bunga (yang kebetulan mahallllllll banget,
karena memang menjelang lebaran biasanya permintaan bunga tabur pasti naik...jadi harganya ikut meroket juga....). Setelah mendatangi beberapa penjual dan tawar-menawar akhirnya kami dapatkan juga juga bunga tabur dengan jumlah yang cukup banyak....mengingat makam yang harus diziarahi juga cukup banyak.
Saat sampai di rumah saya segera membawa bunga tabur itu ke belakang untuk mencucinya.
Di dekat sumur saya segera menyiapkan 2 buah ember kecil untuk mencuci bunga tabur itu dan setelah dicuci segera saya letekkan di wadah yang telah disiapkan untuk dibawa ke makam sore nanti. Selesai melakukan aktivitas mencuci bunga itu saya segera beranjak ke dalam rumah dan mulai melakukan aktivitas yang lain.
Sore harinya kami sekeluarga berangkat ke makam untuk berziarah. Setelah selesai berziarah kami sempatkan mampir ke pasar untuk membeli janur (daun kelapa yang masih muda) untuk membuat ketupat esok hari.
Saat sampai di rumah malam itu kami langsung membersihkan diri dan lanjut berbuka puasa dan tarawih. Nah sepulang dari tarawih saya beranjak ke kamar mandi belakang yang memang di sampingnya bersebelahan dengan pintu menuju ke sumur.
Ketika saya sampai di depan pintu kamar mandi, saya sempat berhenti sejenak untuk mengambil handuk yang tersampir di jemuran handuk di depan kamar mandi. Dan disaat itu tanpa sengaja saya memandang ke arah pintu yang menuju ke sumur tersebut.
Entah kenapa ada perasaan aneh dan tidak nyaman ketika saya menatap pintu itu, meski kemudian rasa itu saya tepis dan saya segera beranjak masuk ke dalam kamar mandi. Selesai dari kamar mandi saya segera meletakkan handuk ke tempat jemuran. Dan lagi2 entah kenapa seperti ada sesuatu yang menarik saya untuk ke arah sumur.
Maka sayapun melangkahkan kaki ke arah pintu yang ada di dekat kamar mandi. Dan disaat saya membuka pintu tampaklah pemandangan yang membuat bulu kuduk saya merinding seketika. . Di hadapan saya....sekitar 2 sampai 3 meter di depan saya berdiri beberapa makhluk yang tentunya sudah sangat dikenal oleh para pecinta cerita horor di Indonesia...
ada neng kunti, 2 pocong dan 1 anak kecil yang bukan tuyul sedang mengitari tumpukan ember yang tadi saya gunakan untuk mencuci kembang tabur itu, dan ternyata saya lupa membuang air cucian kembang yang ada di ember2 tersebut.Dan seperti biasa pula saat saya bertemu dengan "mereka" maka selalu reaksi lambat yang terjadi....
saya selalu bengong lebih dulu dan menatap mereka lekat2 baru bisa bereaksi...(yang sebenarnya telat banget...). Maka kami berlima sempat saling tatap beberapa lama sebelum akhirnya saya bisa menyapa "mereka". Saya bertanya pada mereka, "lagi pada ngapain kalian disini....kalian bukan penghuni rumah kami kan...?".
Dan sambil terkikik si neng kunti menjawab kalau mereka tertarik datang karena aroma air cucian kembang itu. Maka saya segera meminta mereka pergi dan maju untuk membuang air bekas cucian kembang tersebut.
Karena khawatir mereka kembali lagi karena masih ada aroma bekas cucian kembang maka saya segera mencuci embernya dengan sabun banyak2 dan menuangkan karbol ke lantai dan menyikat lantainya malam itu juga.
No comments:
Post a Comment