Kuntilanak merah di wonosobo
Kisah Misteri - Jadi pada waktu itu, sekitar tahun 2008 di perkampungan saya di kota Wonosobo, ramai dibicarakan rumor tentang Kuntilanak Merah. Menurut penuturan orang2 yang pernah melihat, mengaku bahwa dia sering terlihat berlalu-lalang di gang sempit sebelah toko minyak. Katanya sih, pada malam hari anjing yang berada di dalam toko minyak tersebut, sering menggonggong tanpa diketahui sebab.
Kisah Misteri - Jadi pada waktu itu, sekitar tahun 2008 di perkampungan saya di kota Wonosobo, ramai dibicarakan rumor tentang Kuntilanak Merah. Menurut penuturan orang2 yang pernah melihat, mengaku bahwa dia sering terlihat berlalu-lalang di gang sempit sebelah toko minyak. Katanya sih, pada malam hari anjing yang berada di dalam toko minyak tersebut, sering menggonggong tanpa diketahui sebab.
Tetangga saya (sebut saja pak B) yang telah mendengar kabar tersebut, dengan santainya mencemooh "Lah nyong ra wedi karo kayangono, maju rene tak ladeni " (Ah saya sih tidak takut sama yang begituan, maju sini aku ladenin). Naas nya, pada malam hari ternyata pak B benar2 di datangin oleh hantu tersebut.
Awalnya, ia mengaku bahwa ada yang meneror dia melalui telpon, hantu itu sepertinya menelpon dia terus-menerus. Menurut penuturan nya, saat di angkat hanya terdengar suara wanita seperti "hhheeehhh" lirih menyerupai suara wanita. Karena marah dan menyadari bahwa lawan bicaranya tersebut bukan orang biasa, pak B pun menggertak "Woy nek wani rene, ojo wanine mung nang telpon" (Woy kalau berani sini, jangan berani nya cuma di telpon).
Karena mungkin si hantu nya tersinggung (hantu bisa tersinggung apa?), si hantu pun mendatangi Pak B. Si kuntilanak merah pun tiba-tiba berdiri tepat di pintu kamar pak B. Sesuai dengan namanya, ternyata wujud nya pun serba merah, dengan baju nya yang merah serta matanya merah (hii.. bisa bayangin gak?? aku aja takut nulisnya).
Karena takut mungkin, pak B menutup wajahnya dengan bantal. Saat bantal nya dibuka, hantu itu pun semakin mendekat. Hal itu terus berlangsung berulang-ulang. Hingga akhirnya, pak B membuka bantal nya untuk terakhir kali dan sialnya, wajah kuntilanak merah pun tepat berhadapan dengan wajah pak B (mungkin berjarak sekitar 10 cm). Pak B pun pingsan seketika. Esok harinya, Pak B pun bercerita pada para tetangganya, termasuk orang tua saya.
Mungkin pesan yang bisa kita petik dalam kisah ini, kita ga boleh menganggap remeh makhluk ciptaan Tuhan ya?
No comments:
Post a Comment