Saturday, December 21, 2013

Ketemu Wanita Gaun Putih Gendong Bayi



Ketemu Wanita Gaun Putih Gendong Bayi

Kisah Misteri - Kisah ini berawal dari sekolah tempat ku menimba ilmu,
Sekolah Menengah Atas Negeri yang tidak usah kusebut namanya, berada di kota provinsi di Jambi.

Singkatnya sekolah itu bagiku sangat seram dan mencekam karena menurut sejarahnya
sekolah itu dulunya adalah bekas bangunan belanda yang digunakan untuk menyiksa pribumi yang melawan kompeni, karena letaknya strategis di tengah kota, lalu bangunan itu dijadikan sekolah favorit walau ada beberapa bagian bangunan yang tidak dipakai karena kondisinya rusak dan lembab.

Aku masih ingat, waktu itu hari kamis, 25 Mei pukul 18.00 WIB, Kami baru saja selesai praktek di labotarium, tepat adzan maghrib tugas kami pun selesai. Lab sekolah berada pada bangunan sekolah paling pojok dan suasana di sekolah saat itu sudah mulai gelap, kulihat tidak semua lampu dinyalakan, maklum yang dapat tugas praktek biologi saat itu hanya kelompokku yang terdiri dari lima orang saja, sedangkan kelompok lain sudah bubar sebelum maghrib.

Karena kebelet pipis, aku harus ke WC, walau sendiri pasti aku berani. Aku pun menyusuri koridor sekolah yang agak gelap dan sepi. Sambil jalan menuju WC yang jaraknya lumayan jauh dari Lab, iseng aku pandangi pohon-pohon besar di halaman sekolah, "Seeet" sekilas aku melihat ada sekelebatan bayang warna putih masuk ke pohon. Gerakan begitu cepat, tapi aku menangkap bahwa bayangan putih itu seperti seorang wanita dengan baju putih danberambut panjang. Bulu kudukku bergidik, jantungku mulai berdetak kencang. Kutepis rasa takut itu, kuanggap aja tadi aku salah lihat.

Untuk menghilangkan rasa takut, aku bersiul-siul dan mencoba untuk tenang, tapi mataku kembali melirik pohon besar itu, Astaghfirullah al’azhiem, makhluk apa itu?? Mudah-mudahan aku salah lihat, mudah-mudahan aku salah lihat…!! Mata akan kupejam, tapi tidak bisa, dan dengan jelas nampaklah makhluk mengerikan itu, aku terus mengucap dalam hati, tapi makhluk itu makin jelas terlihat…, aku makin gemetar dan takut yang teramat sangat….,

makhluk itu berupa perempuan mengenakan baju gaun putih panjang sampai ke tanah, wajahnya putih dan matanya seperti mengeluarkan sinar. Rambutnya panjang sampai ke pinggul, tidak rapi tapi awut-awutan dan yang lebih mengerikan, wanita itu sambil menggendong bayi, iiiiiiiiiiiiiiiiih, aku dapat melihat bayi itu dengan jelas, tidak dibungkus kain atau menggunakan baju, tapi bayi itu telanjang dan sepertinya bayi itu mengeluarkan lendir atau darah?? Aku tidak tahan melihat bayi itu menggeliat-geliat digendongan wanita itu yang terus memperhatikanku dengan pandangan tajam.

Dalam ketakutan yang luar biasa, tanpa sadar aku terduduk lemas di lantai, wajahku tetap melihat wajah wanita itu yang makin lama makin mendekatiku, ototku lemas, seluruh badanku seperti lumpuh, sementara wanita bergaun putih itu sekarang nyaris hanya satu meter berada dihadapanku. Dalam kepasarahan dan ketakutan, aku tidak tau harus berbuat apa dan harus bagaimana?
Wanita itu tersenyum, mengerikan sekali, senyumnya dingin tapi tak kulihat ada giginya menyeringai.


Berlahan diturunkannya bayi itu dan diserahkannya padaku, "Mamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!" aku berteriak sekuat tenaga dalam hati.
Iiiiiih, bayi itu mengerikan, lebih mengerikan dari yang pernah kubayangkan, bayi itu mengeliat tidak mengeluarkan suara sedikitpun, tangan dan kakinya bergerak-gerak, meronta-ronta seolah tak ingin dilepas ibunya, dan yang paling menjijikan , ternyata bayi itu masih berlumur darah kental dan tertutup lendir-lendir yang baunya busuk.

Aku bingung kenapa wanita setan itu menyerahkan bayi itu kepadaku? Pikirku selintas masih dalam rasa takut yg begitu dalam. Wanita itu lalu meletakkan bayi itu kepangkuanku, tapi tanganku kaku, tidak kusambut bayi itu, wanita itu masih memegang bayi yang ada dipangkuanku. Bau amis dan dingin terasa tubuhku ketika badan bayi itu menyentuh pangkuanku dan yang membuat aku gak mampu adalah ketika bayi di atas pangkuanku melirik melihat wajahku. "Toloooooooong…!" Teriakku dalam hanya dalam hati.

Entah bagaimana bisa, bayi yang ada dipangkuanku tidak sengaja kutepis dan jatuh ke lantai, berguling-guling masuk ke parit dengan posisi kaki di atas. Aku bingung dalam ketakutan, aku dan wanita itu melihat pemandangan yang sama, kami seperti terpaku, aku sudah tidak memperhatikan wanita yang ada dihadapapanku, tapi melihat bayi mungil bangkit lalu berjalan menghampiriku sambil menangis tanpa suara, berjalan berlahan dengan tangan menjulur ke depan. Tanpa Ba Bi Bu, aku bangun dan lari sekuat tenaga, tanpa arah, tanpa tujuan, pokok nya aku harus lari, selagi bisa. Tanpa sadar suaraku keluar, aku berteriak, "Tolong ada hantuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!!" Suaraku menggema keseluruh gedung sekolah.

Alhamdulillah aku selamat, aku berhasil keluar dari gedung sekolah, aku langsung pulang. Setiba nya di rumah, badanku masih mengigil dan rasa takut yang teramat sangat. Masih terbayang wajah wanita bergaun putih itu saat mendekatiku, memberiku bayi dan yang lebih menjijikan ketika terbayang bayi itu berjalan dengan menjulurkan tangan ke depan menuju ke arah ku, hiiiiiiiii.

Badan ku masih terasa lemas, karena Mama dan papa lagi keluar, tanpa bisa menceritakan kepada siapapun kuputuskan baiknya aku tidur saja. Kunyalakan semua lampu kamar, kubesarnya volume TV, lalu aku masuk dalam selimut dan aku lelah, aku mau tidur.


Belum lama rasanya aku akan terlelap, perasaan dingin kok meyelimuti tubuhku, ku buka mata, TV sudah tidak meyala, lampu sudah padam dan selimutku sudah tersibak, lalu selimut berlahan kutarik agar menutupi kepala ku, tapi aneh, selimut itu seperti ada yang menarik. Kutarik lagi, ditarik lagi selimutku.

Dengan jengkel aku bangun dan memeriksa siapa yang iseng menarik-narik selimutku. Sontak badanku lemas dan tak ingat apa-apa lagi ketika aku bangkit dan hendak marah, kulihat bayi di gedung sekolah tadi yang menarik-narik selimutku. (Cerita ini dibuat malam Jum’at dengan perasaan yang tidak karuan dan terjadi tiga kali lampu padam yang jarang terjadi pad malam-malam sebelumnya)

No comments:

Post a Comment