Sunday, December 8, 2013

Dengannya di alam mimpi




Dengannya di alam mimpi

Setelah kejadian beberapa jam yang lalu tanpa pikir panjang aku pun kembali tertuju pada beberapa artikel yang telah aku siapkan untuk dibaca pada subuh hari ini, halaman demi halaman dan tulisan demi tulisan telah aku baca dan akhirnya

rasa kantuk pun mulai melanda diri ku sampai-sampai tak sempat beres-beres meja kerja lagi, saat membaringkan tubuh ke kasur dan mencoba memejamkan mata, aku kembali membayangkan kejadian yang baru saja terjadi namun entah kenapa aku tak dapat mengingat sehingga akhirnya aku tertidur dengan sendirinya,

entah berapa lama aku tertidur, sehingga tanpa disadari aku merasakan sesuatu yang berat menimpah tubuh ku, dan hal itu tentunya membuat aku merasa risih dan tergangu, sehingga akhirnya aku pun mulai mencoba untuk megerakan anggota tubuh ku, namun apa daya akhirnya aku benar-benar tak dapat berkutik.

Sesak pun akhirnya aku rasakan dan selang beberapa menit aku seperti berada disuatu tempat yang gelap tanpa satupun cahaya, akupun mulai cemas

"mungkinkah aku sudah tak bernafas"
"dan dimana kah aku"
"mengapa gelap sekali"
"adahkah orang disini selain aku"

Itu yang ada dipikiran ku saat berada ditempat yang gelap gulita. Disaat situasi seperti itu aku pun mulai menangis sejadi-jadinya, dan entah kenapa aku mendengarkan suara lain yang tangisan ini lebih dalam dan seakan membuat bulu kuduku merinding,

akupun mulai mencari sumber suara tersebut dan ternyata suara itu berasal dari seberkas cahaya putih yang nampak dari kejauhann, akupun tak segan-segan untuk menghapirinya siapa tau saja dia dapat membantu ku.

Dan ternyata dia adalah sosok wanita yang tadi malam aku temui, namun kali ini dia tampil beda, mulai dari wajahnya yang pucat itu berubah menjadi seperti wajah manusia yang normal, tetapi hidungnya yang mancung serta senyumnya yang tak bisa aku lupa, itulah yang membuat aku percaya kalau itu benar-benar dia, yaitu sosok mis kunti yang tadi malam menghampiri diri ku.

Akupun mulai mencoba untuk berbicara dan menyapa dirinya, dan hal hasil tangisannya makin menusuk ditulang-tulang ku. Entah kenapa aku tak dapat tertawa seperti semalam saat bertemu si dia, setelah selang beberapa menit menangis tiba-tiba saja dia tertawa, dan akupun berguma dalam hati
"bener nih kata orang tua jaman dulu, kalau abis nangis pasti tertawa, dasar kuntilan*k kurang asem"

Aku tak tau harus berbuat apa lagi namun tiba-tiba saja dalam hitungan detik dia sudah berada tepat dibelakang ku dan dia berkata
"aku hanya lewat dan disaat aku melintasi perkarangan rumah mu, aku ingin mengangu mu tetapi engkau malah tertawa setelah melihat penampakan ku"

aku terdiam dengan seribu bahasa untuk beberapa saat, dan dia pun meneruskan perkataannya

"mengapa engkau menertwakan ku..??"

tanpa pikir panjang aku menjawab
"aku tertawa jika aku melihat bayangan kematian ku yang berakhir tragis seperti dirmu"

entah kenapa tiba-tiba saja dia memukul wajah ku dan akupun tak sadarkan diri. setalah itu aku tak tahu akan kejadian yang menimpak ku namun disaat aku terbangun cahaya matahari mulai menyinari lab ku yang berantakan serta ku bukak posingan yang aku buat tadi malam dan ternyata ada masukan untuk diriku mengenai postinganku tadi malam.


Berlanjut ke Cerita Lama Bersemi Kembali

No comments:

Post a Comment