Thursday, December 12, 2013

Di jahili penunggu pohon beringin



Di jahili penunggu pohon beringin

Hujan telah tiba, hujan telah tiba, hore hore.Tampak wajah-wajah sumringah warga kampung, setelah penantian yang begitu panjang akhirnya musim penghujan datang,

kini tibalah waktunya bercocok tanam kembali, kampung kami yang tadinya gersang kini menjadi subur, hamparan hijau dari rumput-rumput yang tumbuh bak permadani yang menghiasi kampung kami.

Petani kegirangan, hewan-hewan ternak pun kegirangan karena dapat merasakan kembali nikmatnya makan rumput segar, setelah sekian lama hanya dapat memakan jerami-jerami kering.

Adalah mbok cangik, salah satu warga di kampung kami.Hari itu seperti yang lainnya beliau juga beraktivitas di ladangnya, sebagai gambaran ladang mbok cangik ini berada di sebelah utara sungai, bersebelahan langsung dengan ladang pakdhe bima.

Hari itu cuaca yang redup membuat mbok cangik keasyikan bekerja dan sampai-sampai lupa waktu, tanpa terasa hari sudah menjelang senja, lantas mbok cangik menghentikan aktivitasnya dan beranjak pulang.

Waktu itu mbok cangik sempat ciut nyali, karena beliau mencium bau kentang rebus dan mendengar suara riuh dari arah sungai dan pohon beringin, padahal waktu itu keadaan di sekitar sudah lengang tak tampak satu orang pun, lantas dengan tergesa-gesa beliau bergegas pulang kerumah.

Sementara itu di rumah tampak yu limbuk begitu cemas, karena ibundanya tak kunjung pulang dari ladang.Karena khawatir terjadi sesuatu yang tak di inginkan yu limbuk berinisiatif menyusul ibunya,

dengan di bantu beberapa warga dan sesepuh kampung yu limbuk bergegas menuju ladang.
Rombongan kecil itu berteriak-teriak memanggil-manggil mbok cangik.

"Mbok Cangik"
"Mbok Cangik"

Namun tak satu pun balasan jawaban dari mbok cangik, bahkan sudah separuh jalan mereka lalui namun tak kunjung berpapasan dengan mbok cangik, karena sangat tidak mungkin mbok cangik mengambil jalan alternatif lainnya mengingat jalan menuju ke rumah cuma ada satu.


Rombongan warga makin mempercepat jalannya takut terjadi sesuatu pada mbok cangik, samar-samar dari kejauhan warga meliat mbok cangik, maka dengan setengah berlari warga dan yu limbuk segera menghampiri mbok cangik.

Namun anehnya mbok cangik sama sekali tidak merasa kehadiran warga dan anaknya, setelah di usap wajahnya oleh sesepuh kampung barulah beliau tersadar dan kaget, seketika itu mbok cangik terduduk lemas.

Setelah keadaan mbok cangik tenang, rombongan warga beserta mbok cangik dan yu limbuk langsung bergegas pulang ke rumah karena hari sudah semakim gelap.

Jadi waktu itu warga dan yu limbuk menemukan mbok cangik di ladangnya berjalan mengitari gubuk, sementara mbok cangik sendiri merasa dirinya berjalan normal pulang menuju rumah.

Setelah di jelaskan sesepuh kampung barulah semua mengerti kalau mbok cangik di jaili oleh penunggu pohon beringin.

No comments:

Post a Comment