Thursday, December 12, 2013

Setan wewe gombel di semarang



Setan wewe gombel di semarang


Ini dia lanjutan cerita bagian yang pertama.. Bagi yang belum baca bagian 1, monggo d'baca (d'sini niii)

Bagi yang sudah baca tanpa banyak cingcong kita ...

Lanjut k'TeKaPe hehee..

Hantu Wewe Gombel dalam tradisi Jawa yang berarti roh jahat atau hantu yang suka mencuri anak-anak, tapi tidak mencelakainya. Konon anak yang dicuri biasanya anak-anak yang ditelantarkan dan diabaikan oleh orang tuanya.

Wewe Gombel biasanya akan menakut-nakuti orang tua si anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai mereka sadar. Bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan mengembalikan anaknya. Wewe Gombel mitos bagi masyarakat Jawa merupakan roh dari seorang wanita yang meninggal bunuh diri lantaran dikejar masyarakat karena membunuh suaminya.

Peristiwa itu terjadi setelah suami dari wanita itu berselingkuh dengan wanita lain. Sang suami melakukan hal itu karena istrinya tak bisa memberikan anak yang sangat diharapkannya. Akhirnya ia dijauhi dan dibenci suaminya lalu dikucilkan sampai menjadi gila dan gembel.

Menurut cerita, hal itu yang menyebabkan sebuah hotel yang terletak di dalam lokasi bukit Gombel menjadi bangkrut. Hotel itu kini dalam kondisi tak terurus dan banyak digunakan untuk tempat gantung diri, pembunuhan dan perkosaan yang sering terjadi di malam hari. Di siang harinya digunakan untuk beberapa pemulung dan gelandangan beristirahat.

Ciri khas dari wewe gombel atau kolong wewe ini adalah bentuk buah dadanya yang besar dan menjumpai seperti buah pepaya. Kabar lain mengatakan bahwa anak-anak yang diculik oleh wewe gombel akan diberi makan kotoran manusia.

Jika si anak tidak mau, maka terpaksa si anak akan suapin secara paksa. Terkadang anak-anak yang diculik akan dihalusinasi sehingga kotoran manusia yang ia lihat seolah-olah adalah makanan lezat yang paling ia sukai atau inginkan. Tujuannya adalah membuat anak menjadi bisu agar tidak bisa menceritakan apa yang telah ia alami ataupun bentuk dari wewe gombel yang menyeramkan tersebut.

Jika terjadi kecelakaan lalu lintas di Tanjakan Gombel yang disebabkan hantu wewe gombel itu, maka penduduk setempat memotong sapi lalu kepalanya ditanam di situ. Kepercayaan adat itu sudah mulai kurang terdengar namun masih bayak yang percaya.

Selain itu, di perbukitan Gombel juga terdapat bekas kuburan China. Kuburan tersebut terletak di tengah hutan yang ada di Gombel. Bukti pernah adanya kuburan di sana adalah terdapat inskripsi (batu nisan) sekitar 30 cm x 40 cm yang

didirikan untuk menenangkan arwah korban kecelakaan massal rombongan pengantin dari Solo yang terjadi pada tahun 1960-an. Selain itu, didekat batu nisan itu juga terdapat Mata Air Pengantin atau orang Jawa sering menyebutnya sebagai Sendang Pengantin.

Jika sepasang rombongan pengantin akan melewati wilayah perbukitan Gombel ini harus menyembelih ayam putih mulus atau melempar uang receh supaya rombongan pengantin tidak kecelakaan dan selamat sampai tujuan.

Selain itu, sampai sekarang, banyak warga etnis Tionghoa yang mendatangi inskripsi Gombel untuk melakukan sembahyangan. Itu utamanya dilakukan pada bulan ketujuh Imlek (Jit Gwee), bulan disaat warga Tionghoa mendoakan arwah leluhur mereka.

Saat ini kawasan Gombel Baru dipadati oleh kawasan permukiman elite seperti perumahan Bukit Sari, perumahan Gombel Permai, dan belasan pengembang lain hiruk-pikuk membuka kawasan berbukit-bukit dan terjal itu.

Sejumlah restoran dan hotel pun menghias sisi lereng Gombel Baru, seperti Restoran Gombel Indah, Restoran Mutiara, Restoran Alamanda, Restoran Alam Indah, Hotel Alam Indah, Nyata Plaza, dan Bukit Asri. Di Gombel Baru juga didirikan sebuah tugu yang terkenal dengan nama Tugu Tabanas denan tamannya yang bernama Taman Tabanas.

Namun Taman Tabanas itu kini menjadi sebuah kafe yang tepat berseberang jalan titik penyelamatan kecelakaan lalu lintas, tempat wewe gombel dan istana syetan bersarang. Kawasan Gombel Lama yang juga memiliki tempat lapangan golf, relatif lebih sepi.

Di sepanjang ruas jalan Gombel Lama dipenuhi oleh perumahan kelas kebawah di kanan kirinya. Hal ini berbanding terbalik dengan yang ada di Gombel Baru. Dulu di perbukitan Gombel juga sempat terdapat hotel Sky Garden, namun hotel tersebut bangkrut dan adanya Wewe Gombel gentayangan ini disangkutkan dengan kebangkrutan hotel tersebut.

Bukit Gombel sekarang tercatat sebagai tanah tertinggi di Kota Semarang. Hal tersebut membuat kawasan Gombel saat ini juga menjadi pusat tower-tower pemancar jasa telekomunikasi, radio, dan TV.

Hal tersebut disebabkan karena letak Gombel yang memang sangat pas untuk didirikan menara-menara tadi. Maka dari itu, Gombel menjadi tempat yang pas dan juga dikenal sebagai hutan tower.

Selain keberadaan hantu Wewe Gombel, indahnya pemandangan perbukitan Gombel itu dimanfaatkan pasangan muda-mudi untuk berpacaran. Di tepian bukit pasangan yang sedang kasmaran bercengkrama dan bermesraan sambil memandang panorama laut dan kerlap-kerlip lampu di malam hari.

No comments:

Post a Comment