Terbentur 'Sesuatu'
Putriku saat ini sudah sekolah di sebuah sekolah dasar…….kebetulan dia bersekolah di sebuah sekolah swasta yang masih asri dengan rerimbunan pepohonannya. Sekolahnya terdiri dari dua lantai dan kebetulan kelas putriku berada di lantai 2. Pada dasarnya semenjak pertama menginjakkan kaki di sekolah itu maupun di lingkungan sekitarnya sudah terasa ada hawa yang sedikit berbeda……..dan memang sepanjang penglihatanku maupun putriku memang ada beberapa makhluk lain yang kebetulan juga menjadi penghuni di daerah itu sejak dahulu kala.
Beberapa kali aku dan putriku pernah bersinggungan langsung dengan mereka sehingga karena merasa khawatir dengan keselamatan putriku maka mertuaku meminta kepada seorang kerabat yang kebetulan jauh lebih mengerti tentang hal-hal ghaib untuk memagari putriku, hal ini dilakukan untuk mengamankan putriku dari hal-hal yang mungkin terjadi jika dia sering mengalami persinggungan dengan mereka.
Tak lama setelah dipagari itu putriku memang lebih tenang, karena meskipun dia seringkali bisa melihat mereka tapi mereka tidak mendekati putriku. Dia sering mengatakan padaku bahwa makhluk-makhluk itu seringkali hanya melihat dia dari jauh. Aku hanya berharap bahwa dengan pemagaran ini dia tidak sering terganggu seperti dulu.
Beberapa waktu yang lalu, bertepatan dengan hari selasa……hari dimana putriku seharusnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Setiap hari selasa itu dia akan pulang sore hari jadi aku akan menemaninya sejak jam pulang sekolah hingga selesai kegiatan ekstranya.
Tapi siang itu agak berbeda dari biasanya karena ada suatu urusan aku datang ke sekolahnya agak siang menjelang selesainya kegiatan ekstra.
Jadi saat aku datang seharusnya putriku sedang ada di ruangan tempat kegiatan ekstranya, tapi ternyata saat itu dia sedang bermain-main di bawah pohon besar yang ada di depan sekolahnya. Sejak awal putriku masuk ke sekolah itu aku sudah tahu bahwa ada penghuni yang lain di pohon besar itu, oleh karena itu aku sering mengingatkan putriku untuk tidak bermain di sekitarnya karena khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Biasanya putriku tidak bermain dibawah pohon itu tapi entah kenapa siang ini dia bermain disana.
Melihatku datang, putriku segera berlari menghampiriku. Tetapi pada saat itu terlihat ada yang sedikit berbeda pada diri putriku……dia sedikit pucat dan pada saat aku mengajaknya berbicara dai terlihat sedikit tidak fokus. Pada saat itu aku belum memiliki pemikiran yang aneh-aneh mengenai kondisi putriku, dalam pikiranku saat itu adalah putriku kecapekan sehingga dia tampak sedikit pucat dan tidak fokus.
Karena sudah hampir saatnya pulang maka saat itu aku langsung mengajak putriku pulang tanpa menunggu usainya kegiatan ekstranya karena toh pada saat itu dia memang sudah tidak mengikuti kegiatan hari itu.Sampai di rumah aku memintanya mandi dan tidur siang. Aku lalu meninggalkan putriku yang sudah tertidur di kamar untuk menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga yang lain.
Menjelang maghrib aku masuk ke kamar dan membangunkannya. Pada saat itu tiba-tiba dia mengigau…..itu mengejutkan bagiku karena dia tidak biasa mengigau apalagi disaat tidur siang. Saat aku raba dahinya terasa panas tapi anehnya bagian tubuhnya yang lain dingin. Saat terbangun putriku berkata bahwa dadanya terasa tidak enak dan punggungnya berat.
Tapi meskipun saat itu putriku berkata begitu aku masih berpikir mungkin saat itu dia sedang kelelahan sehingga merasa seperti itu. Saat ayahnya pulang dari kantor tiba-tiba dia menunjuk ke arah belakang papanya sambil berkata…"lho ada Mbah yang pakai sorban di belakang Ayah, Ma….." begitu ucapnya. Belum sempat aku menanggapi kata-kata putriku tiba-tiba aku mendengar suara seorang menyapaku…..
"Nduk…..anakmu tadi sempat tabrakan dengan anak dari yang menunggu di sekolahnya…….tapi dia tidak terluka hanya terkena imbas dari benturannya karena anakmu sudah dipagari maka ketika dia bersentuhan dengan mereka akan ada tolakan……nanti akan ada yang datang kesini untuk menemuimu……..kamu bicara saja kepadanya……." begitu ucapnya.
Aku berbalik menghadap ke arah suara itu dan melihat seorang laki-laki sepuh dan bersorban berdiri tak jauh dari pintu kamar tidur, aku mengangguk dan kulihat dia melangkah ke arah tempat tidur dan menyentuh dahi putriku setelah itu dia keluar dari kamar dan menghilang.
Dan benar ternyata tak lama kemudian kudengar suara seorang perempuan memanggil-manggil nama anakku di luar jendela kamar.
Aku segera memanggil Ayahnya dan menjelaskan secara singkat padat dan jelas serta memintanya menemani putri kami di kamar, sementara itu aku segera keluar kamar menemui pemilik suara itu.
Disamping kamar kulihat seorang perempuan berambut panjang dengan baju putih panjang berdiri menatapku, dia berkata putriku melukai anaknya.
Aku jawab bahwa putriku tidak sengaja dan jika tidak ingin tersenggol putriku maka kuminta mereka minggir jika putriku lewat karena dia juga tidak selalu tahu mereka sedang ada disana dan mungkin akan tak sengaja menabrak bersentuhan mereka.
Setelah mendengar kata-kataku dia pergi dan saat aku masuk ke dalam kulihat putriku sudah kembali seperti biasa, tidak lagi pucat atau demam seperti sebelumnya
No comments:
Post a Comment