Wednesday, December 18, 2013

Wanita tanpa daun telinga



Wanita tanpa daun telinga

Pagi hari yang cerah itu, ternoda oleh teriakan ibu2 sebelah yang sedang menyapu halaman depan rumah. Dia menemukan sebuah bungkusan kaltong plastik berwarna hitam berukuran cukup besar(ukuran plastik yang sering dipake nutupin tempat sampah).

Bungkusan yang basah dan berbau amis itu berisi potongan tubuh seorang wanita!! Tubuh yang polos, tanpa dibalut apapun. Juga wajah yang putih meskipun terkotori oleh darah, tidak mengurangi kecantikan wajah di kepala itu.

Wajah yang nampak terpaksa berpisah dari dunia yang fana, karena seseorang dengan kejam memutus hubungannya dengan kehidupan. Sungguh mengerikan.


Sontak penemuan itu membuat kampung kami ramai diperbincangkan. Menurut pengakuan petugas ronda semalam, pukul 03.00 saat petugas ronda akan beranjak menuju rumah masing2, ada mobil Jeep yang berhenti di tempat mayat ditemukan.

Karena penerangan yang kurang, sehingga tidak terlihat apa yang pengendara Jeep itu lakukan. Berhenti sebentar, keluar seseorang dari balik pintu kemudi, untuk kemudian jalan lagi.

Tidak ada yang mencurigakan sama sekali. Berpikir positif, petugas ronda berasumsi bahwa pengendara itu ingin bertukar posisi dengan temannya. Ternyata pengendara itu membuang bungkusan, yang berisi mayat seperti disebut diatas.

Heboh penemuan mayat ini, tidak selama teror yang ditimbulkan setelahnya. Teman2 petugas ronda, sering mendapati wanita cantik yang berdiri di depan rumah saya. Berdiri diam, kemudian tiba2 hilang.

Ada juga versi lain, bahwa wanita tersebut sedang berjongkok, seakan mencari sesuatu di tanah. Persamaannya, begitu didekati, wanita itu hilang begitu saja. Hanya meninggalkan aroma parfum wanita yang menggoda, bercampur dengan anyir darah(sama seperti bau yang tercium di bungkusan plastik berisi mayat).

Ibu2 sebelah bahkan sempat bercakap2 dengan wanita itu, sepulang dari pengajian malam Jum'at. Di teras rumahnya, duduk seorang wanita dengan pakaian sexy, seperti seorang wanita malam. Sempat jengkel karena dia pikir suaminya berbuat serong dengan wanita lain, dia pun bergegas mendatangi wanita itu dengan rasa amarah.

Tanpa diduga, wanita itu langsung berdiri dan menampakkan sosok aslinya!! Wajah yang sama dengan apa yang dia temukan di dalam kantong plastik. Sedikit berbeda dari yang ada di kantong plastik, wajah yang di depannya ini bersimbah darah.

Rongga di wajah yang seharusnya berisi bola mata, kali ini ga ada apapun di dalamnya. Gigi taring yang menonjol keluar seperti dracula, wajah pucat pasi dan kaki yang ternyata ga menapak tanah!!

Terakhir, menatap si ibu dengan seringai sinis, seakan ingin menerkam. Beruntung ibu sebelah punya mental dan pertahanan yang cukup. Dia baca surat2 di AL Qur'an, dan boing!! Hilang seperti asap, diikuti suara letupan.

Tidak cukup sampai disitu. Hari berikutnya, giliran saya yang beruntung. Malam yang sedikit aneh. Rumah saya yang terletak di pinggir jalan raya Negara, menghubungkan Kota Semarang dan Jogjakarta.

Mendadak sepi, senyap yang tidak wajar. Istri saya sudah pergi tidur duluan. Sementara anak2 saya berada di rumah masing. Anak bungsu saya, kebetulan sedang ada pekerjaan di luar kota, sehingga tidak pulang malam itu.

Pukul 22.00, waktunya tidur. Setelah mematikan televisi, saya cek jendela dan pintu depan. Pas sekali. Saat saya mengunci pintu, terdengar ketukan lirih.

Betapa beruntungnya saya, sampai tiga kali pintu diketuk dan tidak ada seorang pun di luar sana. Firasat saya mengatakan bahwa ini ulah jin jahil yang ingin menguji keimanan saya.

Saya katakan "Kalau memang ada perlu, perlihatkanlah wujudmu. Jangan jadi pengecut, hanya berani dengan wanita, hanya muncul dengan suara!!". Perkataan saya itu, disambut dengan suara gebrakan keras di pintu.

Dengan perasaan yang campur aduk. Jengkel, mengantuk dan penasaran. Saya putuskan keluar untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Benar saja, makhluk itu menunggu diluar.

Dengan penampilan seperti yang dilihat ibu sebelah, minus kepala(kepalanya ditenteng di tangan kanan). Semakin jengkel dengan apa yang saya lihat, saya tantang dia; "Maumu apa hah??!! Belum cukup mengganggu kami?!

Kedatangan badanmu disini saja sudah cukup mengusik ketenangan warga!!". Mendengar perkataan saya, sepertinya dia sedikit melunak. Dipasanglah kepala di tempat yang seharusnya. Wujudnya berangsur2 terlihat seperti manusia normal.

Begitu pula wajahnya, terlihat cantik dan terawat. Seandainya dia bukan makhluk halus. "Katakan apa maumu. Jangan terus mengganggu ketentraman kami disini! Dunia kita sudah lain."

Begitulah kira2 perkataan saya terhadap makhluk ini. "Maaf pak, bukan maksudku mengganggu. Ada potongan tubuhku disini masih tertinggal. Membuatku tidak nyaman dan tenang di alamku."

"Halah alasan! Roh manusia setelah meninggal itu berkumpul di alam barzah, menunggu hari Kiamat untuk dihitung amal ibadahnya di dunia! Tidak usah mengada-ada. Pergi kamu! Atau saya usir secara paksa!!"

Mendengar perkataan saya, tiba2 makhluk ini berubah ke wujudnya semula yang menjiikkan. Dia membalikkan badan sambil menyibakkan rambut. Disini saya sadar, ternyata makhluk cantik ini tidak memiliki daun telinga.

Pagi harinya, saya menemui ketua RT untuk meminta diadakan pengajian sampai 7 hari setelah hari ditemukannya tubuh wanita itu. Benar saja, di hari terakhir, dia menampakkan diri lagi.

Kali ini dengan wujud yang indah dipandang. Tanpa baju sexy, darah dan hal2 menjijikkan lain. Talinganya pun lengkap. Dia mengucapkan terima kasih atas perhatian warga dusun, yang sukarela mengirimkan doa untuk dirinya.

Demikian, teror makhluk halus ini berakhir.

No comments:

Post a Comment